Proses
Pedidikan Hindu Dalam Kandungan
(
Upacara Sarira Samskara)
Oleh
Made
Worda Negara
Pendahuluan
Jika
diperhatikan dalam konsep pendidikan Hindu, ternyata tidak hanya memperhatikan
pendidikan yang bersifat duniawi / Vidya namun juga pendidikan anak secara spiritual /Apara vidya
dengan memperhatikan ajaran dan praktek praktek keagamaan dengan memperhatikan
dari berbagai upacara ritual yang
dilakukannya dan sangat melekat dengan upacara Sarira Samskara , mulai dari
upacara wiwaha samskara/ Perkawinan sampai upacara Kematian. Nampak sekali proses pendidikan berlangsung
terus menerus tiada hentinya melalui proses pelaksanaan upacara keagamaan khususnya
upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan yang sering disebut dengan upacara Sarira samskara atau upacara Manusa Yadnya.
Upacara
Sarira samskara sebagai siklus kelahiran
sangatlah perlu untuk di kenal dan dipahami oleh Umat Hindu serta mampu mengungkapkan makna filosofis dari upacara tersebut terutama yang berkaitan dengan konsep
pendidikan Hindu mulai berlangsung dari adanya pembuahan ketika sang cabang
bayi masih berada dalam Kandungan ibunya yang
ternyata tranformasi pendidikan telah berlangsung dan ditanamkan dalam bentuk upacara Garbhadhana
Samskara, Pumsavana Samskara dan
Simantonaya Samskara.
Proses
Pendidikan Hindu dalam Upacara Sarira Samskara
a.
Garbhadhana
Samskara, merupakan konsepsi pendidikan spiritual Hindu bagi sang Grehasthin/ keluarga yang
pelaksanaannya saat mulai adanya
pembuahan atau benih kehamilan sepasang suami-Istri. Upacara Garbhadhana
Samskara bertujuan memohon benih yang tertanam dalam rahim tumbuh
sehat, sempurna dan baik sehingga nantinya lahir anak yang sehat.
Di dalam kitab Manawa Dharmasastra II.40.50 ada
menyebutkan bahwa dalam konsep
pendidikan spiritual Hindu dalam
mewujudkan anak yang suputra muali diatur saat akan melakukan hubunganpun
diatur dan diyakini saat yang paling baik untuk melakukan hubungan
bagi sepasang suami – istri/ sanggama adalah 16 hari setelah menstruasi, 4 hari
setelah masa menstruasi atau setelah hari ke 5 sampai ke 12.
Bentuk pelaksanaaan upacara
Garbhadhana Samskara ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk yang sangat sederhana yakni berdoa
bersama suami- istri, mohon
keberhasilan pembuahan, serta benih yang diturunkan mendapatkan anugerah dari
Hyang Maha Kuasa/ Ida SangHyang Widhi Wasa, dan leluhur agar dikaruniai anak
yang Suputra Nantinya. Adapun tujuan dari upacara Garbhadhana samskara adalah
memohon kehadapan Hyang Widhi wasa agar janin yang telah terbentuk bayi semakin
kuat, sehat dan sempurna sehingga
nantinya lahir menjadi seorang anak yang baik,
berkarakter, memiliki moral yang baik serta berbudhi luhur.
b.
Upacara
Pumsavana Samskara, merupakan upacara sarira Samkra yang dilaksanakan
saat kandungan berusia 3 (tiga) bulan dengan tujuan agar sang Jabang bayi dalam kandungan bertambah
kuat, tumbuh sehat dan sempurna. lebih
jelas di dalam kitab suci Atharwa Weda III. 23.6 menyebutkan bahwa upacara Pumsavana samskara diberi nama “Prajapatya” yakni upacara untuk memohon
kehadapan para Dewa berkenan menurunkan
anak yang suputra nantinya.
c.
Upacara Simantonaya Samskara,
merupakan upacara sarira samskara yang dikasanakan ketika pada masa prenatal (bayi dalam
Kandungan) yang beberapa makna yaitu ; secara
spiritual, menjaga atau mencegah istri dalam keadaan hamil dari gangguan
kekuatan kekuatan negatif yang
mengganggu sang bayi dalam kandungan, dan kalau dilihat secara psychologis agar perhatian ibu terhadap
kehamilannya lebih focus dan sepenuhnya
saat kehamilannya berusia 5
sampai 6 bulan jangan sampai melakukan kegiatan yang menyebabkan bayi kaget dan
terkejut yang tentunya sangat berpengaruh
terhadap kondisi dan kesehatan bayi
nantinya. Demikian juga Upacara Simantonaya mengandung makna bersifat praktis artinya menjaga kondisi istri agar tetap stabil, riang
gembira penuh semangat, bahagia. Dalam kitab Weda Semerti disebutkan setiap perbuatan ibu pada
saat keadaan hamil sangat mempengaruhi kondisi bayi dalam kandungan.
Proses
pendidikan yang berlangsung saat bayi
berada dalam kandungan ibunya, lebih
menekankan pada kesehatan baik pisik maupun mental istri; mengingat tingkah laku seorang ibu hamil begitu pula calon
ayahnya sangat mempengaruhi Kesehatan serta
karakter bayi nantinya. Dengan demikian
sesungguhnya pendidikan bagi seorang anak menurut ajaran Hindu telah dimulai
sejak dalam proses awal Kehamilan dalam
bentuk upacara Sarira Samskara ( Garbhadhana samskara, Pumsavana Samskara dan
Upacara Simantonaya Samskara). Mengingat anak sesuai dengan namanya “Putra”
yang bermakna akan mengangkat harkat dan martabat orang tuanya, keluarganya dan
masyarakatnya yang sesungguhnya seorang
anak asset yang tak ternilai dan
anugerah Tuhan yang memberikan kesempatan pada kita untuk berkarma menjaga dan
merawatnya.
Penutup
Demikian
konsep Pendidikan Hindu yang sesungguhnya pendidikan spiritual pada anak sudah
berlangsung saat berada dalam kandungan
ibunya, mendapatkan sentuhan spiritual, kehidupan yang suci, belajar kasih sayang
dari orang tua dan lingkungan keluarganya ketika berada dalam kandungan, lahir,
tumbuh dan berkembang dalam membentuk karakter dan berbudhi luhur pada anak
nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar