Selasa, 14 November 2017

Catur Marga Yoga : Jalan Menuju Alam Rohani Bagi Umat Hindu
Oleh
Made Worda Negara
Pendahuluan
Jika di lihat dalam  ajaran agama Hindu, manusia itu terbentuk atas  unsur spiritual ( niskala), kebahagiaan di alam spiritual ini akan dapat di capai manakala umat manusia  mampu mendekatkan diri kehadapan-Nya melalui Jalan / usaha pendakian alam spiritual  yang di sebut Catur Marga Yoga.
Meningkatkan daya spiritualitas secara individu/ diri sendiri manakala  umat semakin mendekatkan diri kehadapan Ida SangHyang Widhi Wasa. Adapun tujuan akhirnya adalah membentuk jati diri sehingga mampu memberikan peran kepada Bhuana Alit  dan Bhuana Agung dengan baik. Setiap Umat sebaiknya menjadi  diri sendiri yang sejati, artinya harus sudah dapat membuat panduan untuk dirinya sendiri, di mana panduan ini akan memberikan jalan tentang bagaimana mengatur badan  (Bhuana Alit) dan alam semesta ( Bhuana Agung).
Masing masing tahapan dari Catur Marga Yoga tersebut wajib  dilalui setiap umat Hindu untuk mendapatkan kebahagiaaan di alam spiritual, hal ini  bukan berarti  tahapan yang satu lebih baik atau lebih buruk, akan tetapi tahapan yang ada selalu berproses untuk mendapatkan jati dirinya masing masing. Jadi tahapan itu harus sesuai dengan kemampuannya masing - masing.
Catur marga Yoga Jalan menuju alam Spiritual
Tahapan-tahapan yang wajib dilalui  untuk mendekatkan dan penyerahan diri sepenuhnya kehadapan Ida  Hyang Widhi Wasa di dalam pendakian alam spiritual dalam usaha meningkatkan kualitas mental rohani  sebagai beriukut ;
Bhakti Marga yoga, merupakan proses atau cara mendekatkan diri kehadapan  Ida SangHyang Widhi Wasa, Atma dengan Paramatma dengan berlandaskan pada cinta kasih/Prema  yang mendalam  kepada-Nya dan segala ciptaannya. Kata Bhakti berarti hormat , taat, sujud,  menyembah  atau mempersembahkan , cinta kasih,  penyerahan diri sutuhnya pada Sang Maha Pencipta. Umat Hindu yakin bahwa semua kejadian di alam ini atas kehendak-Nya, begitu besarnya kekuasaan dan  kebesaran Tuhan. Seorang Bhakta ( orang yang menjalani ajaran Bhakti Marga) dengan sujud dan cinta kasih menyembah dan berdoa dengan pasrah mempersembahkan jiwa dan raganya sebagai yadnya kehadapan Ida SangHyang Widhi Wasa.  Cinta kasih yang mendalam adalah suatu cinta kasih yang bersifat umum dan mendalam yang sering di sebut Maitri dengan dilandasi semangat ajaran Tat Tvam Asi.
Karma Marga Yoga, bagaimana cara mendekatkan diri kehadapan Hyang Widhi wasa melalui Karma/ bekerja dengan tidak terikat akan hasilnya, artinya bekerja tanpa mengenal waktu dan tanpa pamerih. Umat Hindu yakin dengan bekerja tanpa pamerih dan berpasrah dengan-Nya  akan mendapatkan  pahala atau hasil dari perbuatan sebagai hukum sebab akibat atau hukum Karma phala.
Jnana  Marga Yoga, jalan mendekatkan diri dengan Ida SangHyang Widhi Wasa dengan belajar dari pengetahuan suci/Jnana,  dengan  mempelajari,  mengamalkan ilmu pengetahuan.  Ada tiga hal  penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan Jnana yaitu kebulatan pikiran, pembatasan pada kehidupan sendiri dan keadaan jiwa yang seimbang atau tenang maupun pandangan yang kokoh, tenteram dan damai yang kesemuanya ini  merupakan pemusatan pikiran /  Dhyana Yoga. Untuk tercapainya tujuan Dhyana,  Marga perlu dibantu dengan Abhyasa/ latihan latihan. Adapun kekuatan pikiran agar dapat terpusat dalam belajar pengetahuan suci/  jnana Yoga wajib membekali diri dengan tiga cara yaitu ;
·         Viveka;          Kemampuan membedakan antara yang benar dengan yang salah
·         Vairagya;      Ketidakterikatan
·         Dharma;        Kebajikan
Raja Marga Yoga, merupakan suatu jalan  mendekatkan diri kehadapan  Ida SangHyang Widhi Wasa dengan menjadikan diri sendiri yang sejati berdasar atas ajaran agama Hindu. Ajaran ini memberikan panduan tentang bagaimana mengatur badan dan alam sekitar agar mencapai kelepasan/ moksa. Bagi para Raja Yoga ada tiga jalan pelaksanaan yang ditempuhnya yaitu  melakukan tapa, Brata, yoga dan Semadhi.
·         Tapa , Pengekangan diri
·         Brata, Pengendalian diri
·         Yoga, dan semadhi, latihan menyatukan atma dengan paramatma dengan
melakukan meditasi atau pemusatan pikiran.
Dari ke empat  jalan Catur Marga Yoga tersebut, maka terdapat beberapa katagori tingkatan kemampuan spiritual sebagai tolok ukur keberhasilan di dalam usaha pendakian alam Spiritual sebagai berikut :
·         Tingkatan kemampuan spiritual pada tahap pendidikan atau pengenalan ajaran kebenaran. Pada tingkat ini masih menggunakan sarana/ simbol simbol. Pada tingkatan ini umat mulai mengenal  ajaran kebenaran, akan tetapi belum mampu memberikan kesimpulan secara menyeluruh dari ajaran kebenaran tersebut.
·         Tingkatan spiritual pada tahap penghayatan ajaran kebenaran, melalui penghayatan keberadaan beliau dan ajarannya dengan jalan melakukan perjalanan suci dan melantumkan lagu lagu pujaan tentang kebesaran, keagungan  Tuhan. Pada tingkatan ini umat sudah mampu menguraikan dan menyimpulkan ajaran kebenaran yang sudah pernah dipelajarinya dan mampu merasakan manfaatnya.
·         Tingkatan Kemampuan spiritual pada tahap pemahaman ajaran kebenaran.  Memahami  keberadaan Tuhan dan ajaran kebenarannya dengan jalan melakukan ceramah ceramah dan mendiskusikannya. Pada tingkat ini umat sudah mampu menganalisa ajaran ajaran kebenaran untuk dapat diimplemntasikannya dalam kehidupan sehari hari.
·         Tingkatan kemampuan spiritual pada tahap pengamalan ajaran kebenaran. Pada tingkatan ini umat mampu mengamalkan ajarannya sesuai petunjuk kitab suci Weda samhita.
Penutup.
Demikian, umat Hindu dalam meningkatkan kualitas rohaninya dalam mendekatkan diri kehadapan  Ida sangHyang Widhi Wasa  menggunakan empat jalan yang disebut Catur Marga Yoga.  Keempat jalan/ Catur Marga Yoga dilaksanakan  secara bersama sama, tergantung kemampuan masing masing secara individu, agar senantiasa  dapat menjalankan kehidupannya dalam mencapai tujuannya yaitu Catur Purusa Artha ( Dharma, Artha, Kama dan  Moksa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar