*Mutiara Weda*
28 /04/2023
*Beragama Jangan Lepas dari Ageman*
*Umat se dharma*, dalam Pustaka suci ada menyebutkan ;
*Šrutistu vedo vijñeyo dharmaṡāstram tu vai smṛtiá
te sarvātheṣva mimāmsye tābhyāṁ dharmohi nirBabhau*
Artinya :
Yang dimaksud dengan Sruti, ialah Veda dan Smrti adalah Dharmasastram, kedua pustaka suci ini tak boleh diragukan kebenaran ajarannya, karena keduanya sumber Dharma.
Kebhinekaan dalam Hindu bukan berarti memiliki kitab suci yang berbeda beda dan bukan pula suatu kebebasan atau perbedaan tanpa batas atau tanpa ikatan melainkan perbedaan yang *berbingkaikan* pada pustaka suci Weda sebagai satu satunya *Ageman yang bersifat mutlak*. Pustaka Suci Weda menjadi Identitas dan Karakter agama Hindu sebagai Kitab suci, baik Weda Sruti maupun Weda Smerthinya sebagai suatu *kebenaran mutlak* dan menjadi *kitab Agama*. Demikian pula, dasar keyakinan yaitu *Panca Sradha* dan pokok pokok ajaranya *Tri Kerangka Dasar* sebagai pedoman Dasar dalam Beragama Hindu. Manakala Berbeda dalam *Agemannya* dapat dipastikan akan menimbulkan kerancuan, perbedaan dan kerapuhan dalam pemahaman ilmu agamanya yang dapat mengganggu kenyamanan dan kedamaian umat Hindu berujung pada *Perkelahian* dan *pertengkaran*.
*Oleh karena itu* sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Hindu untuk meningkatkan kualitas *Sradhanya* dan pokok pokok ajaranya dengan berfalsafahkan *Bhineka Tunggal Ika* ;' berbeda suku, berbeda budaya, berbeda adat ataupun Tradisi tetapi tetap satu pegangannya yaitu *Kitab Suci Weda* maupun sumber sumber Dharma lainnya sebagai bentuk pengejewantahannya. Sebagai umat Hindu memiliki kewajiaban suci yaitu *memahami*, *mempelajari* dan *mengamalkan* serta *mengamankan* ajaran agama Hindu dengan pustaka Wedanya. Niscaya akan dapat terwujudnya Umat Hindu yang Damai, rukun dan Harmonis. ( MDS. II.10)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar