Selasa, 06 Oktober 2020

Bahasa Dalam Meyadnya

*Mutiara Weda*
12 / 09 / 2020

*Bahasa dalam Meyadnya*

*Umat se-dharma*, dalam Pustaka  suci Weda Samhita mengajarkan untuk selalu memanjatkan rasa syukur & angayubagya  sebagai  wujud Bhakti dengan berbagai cara,  salah satunya  caranya dalam bentuk *meyadnya* sebagai bahasa mona dalam melakukan praktek praktek  keagamaan.

Dalam mempersembahkan Banten/ Yadnya  menggunakan  berbagai  bentuk  bahasa seperti :

*Bahasa tulis* yaitu  dalam menyampaikan  Banten/ yadnya sesuai dengan kitab  suci *Weda Samhita*  dan

*bahasa lisan* yaitu dalam menyampaikan  dengan menggunakan bahasa sehari hari / Seha.

 *Bahasa  Mona* yaitu menggunakan  sarana dalam bentuk  Banten/ Yadnya. 

*Oleh Karena itu*,  sebagai umat Hindu sudah menjadi kewajiban dari pustaka suci Weda untuk melaksanakan Panca Maha Yadnya atau Banten dengan landasan pikian.yang tulus, suci, bulat dan jangkep. *Ikang yadnya Ingaranan Pakahyunan sane hening suci, tulus tur jangkep*. Niscaya hakekat meyadnya akan bisa diwujudkan yaitu  kedamaian, keharmonisan dan  ketentraman lahir -  bathin, Sekala maupun Niskala,   Bhuana Agung (Makrokosmos)  dan  Umat Manusia (Bhuana Alit).
( Kitab Yadnya prakerti)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar