Mutiara Weda*
21/04/2019
*Upacara Ngenteg Linggih*
*Umat se-dharma*, umat Hindu dalam menata Tempat suci / bangunan suci *Pura* agar lebih menampakan aura atau kharismanya secara niskala melalui upacara *Ngenteg Linggih*, *Mamungkah* dan *Padudusan* yang wajib dilaksanakan dalam kurun waktu 10 sampai 15 tahun. Ada dua bentuk karya Ngenteg Linggih yaitu : *Ngenteg Linggih Mamungkah* dan *Ngenteg Linggih Mamupuk Pedagingan*'
*Karya Ngenteg Linggih*, *Mamungkah* dan *Padudusan* tergolong upacara Dewa Yadnya yang mengandung makna ngentegang linggih /menetapkan linggih/ Memantapkan stana dari Ida SangHyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya secara Niskala pada pelinggih atau bangunan suci yang sudah dibangun dan disertai dengan upacara *Mamungkah* sebagai perlambang memohon kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa berkenan bersthana dibangunan suci atau Padmasana serta dilengkapi dengan upacara *Padudusan* yang bermakna Pensucian.
*Untuk itu*, sebagai umat Hindu sudah menjadi kewajiban dalam menata Bangunan Suci atau Pura dengan dedudonan upacara *Ngenteg Linggih*, *Mamungkah* dan *Padudusan* dengan betul betul dilandasi *manah lega dadi ayu* yang dilaksanakan dengan landasan *Tri Premana Telu* dengan landasan isi kitab suci *Dewa Tattwa*; Kramanya Sang Kuminkin akarya sanistha, madyotama, manah lega dadi hayu, aywa ngalem drewya mwang kumagutaning kaliliraning mwang atuha, aywa angambek Rodra mwang ujar gangsul,, ujar menak juga kawedar denira, mangkana kramanya sang angarepang Karya ayu, yang mengandung makna ;
Prilaku umat se-dharma, sang yajamana saat akan melaksanakan karya agung Ngenteg Linggih, Mamungkah dan Padudusan ataupun Panca Maha yadnya dalam bentuk nista, madya maupun utama, hendaknya dilandasi dengan manah suci / pikiran yang bersih, lascarya /tulus/ikhlas, hindari berbicara kasar, Kroda / marah, serta selalu mengusahakan prilaku yang baik. Niscaya, Karya Ngenteg Linggih yang akan dilasanakan memiliki kualitas yang utama yaitu *Satwikam Yadnya* atau Labda Karya dan Agungnya suatu Karya.
( Lontar Bhama Krtih, Dewa Tattwa)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar