Minggu, 30 Juni 2019

Etika Dalam Meyadnya

Mutiara Weda*
05/05/2019

*Etika dalam Meyadnya*

*Umat se-dharma*,  umat Hindu dalam melakukan pemujaan terhadap Ida Sanghyang Widhi Wasa  memiliki berbagai keterbatasan, sehingga untuk mempermudah  memusatkan pikiran untuk  berkonsentrasi diperlukan adanya simbol atau perlambang yang di sebut : *Nyasa- Rupa*.

Demikian pula halnya dalam  melaksanakan  *Panca Maha Yadnya* tak bisa lepas dengan Etika atau tata krama seperti :  *Upasana*, *Upacara*, *Upakara*, dan *Uparengga*.

*Upasana* merupakan atuan-atuaran atau pedoman pelaksanaan persembahyangan,

*Upacara* adalah bentuk ritual dan persembahyangan yang dilakukan oleh umat.

*Upakara* adalah sebuah sarana dalam sebuah upacara keagamaan yang dibuat dan diciptakan melalui hasil karya dari tangan,

*Uparengga* adalah sarana dan prasarana dalam membuat upakara yang digunakan sebagai pelengkap suatu upakara.

*Untuk itu*, sebagai umat Hindu tingkatkan  kualitas Bhakti dengan pemusatan pikiran *Dhyana* dengan menggunakan media simbol atau perlambang dalam bentuk *Rupa* pikiran manusia dalam berkonsentrasinya sedangkan sifat Tuhan diwujudkan dalam bentuk *Nyasa* berupa mantram ataupun aksara suci  serta memegang teguh Tata krama dalam.meyadnya : Upasana, Upacarap,Upakara dan Uparengga dalam pelaksanannya. Niscaya Kualitas  sradha dan Bhakti akan terwujud.
(Weda Parikrama)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha
Sasmitha-Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar