Mutiara Weda*
05/05/2019
*Etika dalam Meyadnya*
*Umat se-dharma*, umat Hindu dalam melakukan pemujaan terhadap Ida Sanghyang Widhi Wasa memiliki berbagai keterbatasan, sehingga untuk mempermudah memusatkan pikiran untuk berkonsentrasi diperlukan adanya simbol atau perlambang yang di sebut : *Nyasa- Rupa*.
Demikian pula halnya dalam melaksanakan *Panca Maha Yadnya* tak bisa lepas dengan Etika atau tata krama seperti : *Upasana*, *Upacara*, *Upakara*, dan *Uparengga*.
*Upasana* merupakan atuan-atuaran atau pedoman pelaksanaan persembahyangan,
*Upacara* adalah bentuk ritual dan persembahyangan yang dilakukan oleh umat.
*Upakara* adalah sebuah sarana dalam sebuah upacara keagamaan yang dibuat dan diciptakan melalui hasil karya dari tangan,
*Uparengga* adalah sarana dan prasarana dalam membuat upakara yang digunakan sebagai pelengkap suatu upakara.
*Untuk itu*, sebagai umat Hindu tingkatkan kualitas Bhakti dengan pemusatan pikiran *Dhyana* dengan menggunakan media simbol atau perlambang dalam bentuk *Rupa* pikiran manusia dalam berkonsentrasinya sedangkan sifat Tuhan diwujudkan dalam bentuk *Nyasa* berupa mantram ataupun aksara suci serta memegang teguh Tata krama dalam.meyadnya : Upasana, Upacarap,Upakara dan Uparengga dalam pelaksanannya. Niscaya Kualitas sradha dan Bhakti akan terwujud.
(Weda Parikrama)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha
Sasmitha-Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar