*Mutiara Weda*
03/02/2017
*Sanggah Cucuk*
Setiap umat Hindu haruslah memahami bahwa, *Sanggah Cucuk* yang dipergunakan pada kegiatan keagamaan mengandung makna yang sangat dalam.
*Sanggah* : penyangga dan *Cucuk* : Pemucuk.
pertemuan antara Penyangga dengan Pemucuk menjadi segitiga. Jadi bukan dalam bentuk bulatan.
sanggah cucuk sebagai simbol penyeimbang alam dari tiga kekuatan *Bhuta*, *Kala* dan *Dhurga*.
Tangkai sanggah cucuk yang ditancapkan pada ibu pertiwi sebagai simbol sikap *mesuku tunggal* dan memiliki sifat *krodha* (memurti), sehingga ketiga kekuatan di atas dapat mengganggu keseimbangan
Bhuana Agung dan Bhuana Alit, Yang dapat mempengaruhi keseimbangan atau pola pikir manusia yang disebut *Bhucari*. Dari sinilah ketiga kekuatan diatas mendapat sebutan *Bhuta Bhucari*, *Kala Bhucari* dan *Durgha Bhucari* yang perlu dinetralisir melalui pelaksanaan *bhuta yajna* agar menjadi *Bhuta Hita*, *Kala Hita* dan *Durgha Hita*.
Untuk itu, sebagai umat Hindu harus mengerti dan memahami makna sanggah Cucuk yang sebenarnya sebagai simbolis stananya Sang Hyang Ibu Pertiwi atau perwujudan Dhurga atau penetralisir dari kekuatan *Bhuta Bhucari*, *Kala Bhucari* dan *Durgha Bhucari* dengan swabhawanya sebagai *Sang Hyang Sri Basundari*.
dalam menjaga keseimbangan Bhuana agung dan Bhuana alit yang selaras, serasi, seimbang damai dan harmonis.
( Lontar Bhama Kertih & lontar Aji Gurnita)
_Astungkara swaha_
*Made Worda Negara*
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar