Rabu, 07 Juni 2017

Upakara/Bebantenan

*Mutiara Weda*
06/06/2017

*Upakara / Bebantenan*

Setiap umat Hindu haruslah menyadari bahwa  setiap kegiatan keagamaan tak pernah lepas dengan  praktek praktek keagamaan  *Upakara* .*Upa* berarti berhubungan, *Kara* berarti perbuatan / pekerjaan tangan,Upakara merupakan bentuk pelayanan yang diwujudkan dari hasil kegiatan kerja berupa materi yang dipersembahkan  dalam suatu upacara keagamaan.

Bahan-bahan upakara semuanya  bersumber dari ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa  dalam berbagai jenis seperti : *Mataya*, *mantiga* dan *maharya*.
*Mataya* : sesuatu yang tumbuh dari tumbuh-tumbuhan yang dipakai sarana upakara  daun,bunga dan buah-buahan.
*Mantiga* : sesuatu yang lahir dua kali ; telur itik, ayam, angsa dan lainnya.
*Maharya* : sesuatu yang lahir sekali langsung menjadi binatang ; binatang-binatang berkaki empat misalnya sapi,babi,kerbau dan lain sejenisnya.

*Untuk itu*, sudah menjadi kewajiban setiap umat Hindu wajib untuk melakukan persembahan *panca yadnya*  dengan sarana upakaranya sebagai wahana pemeliharaan hubungan antara manusia dengan para Dewa juga eebermakna saling memelihara dapat mencapai kabaikan yang maha tinggi. Singkatnya hubungan antara rasa subhakti manusia dengan anugrah sweca Ida Hyang Widhi Wasa, tetap dipelihara dengan dasar falsafah Tri Hita Karana  dan Tat twam Asi.
(MDS.III.68-69 & yadnya prakerti)

*astungkara swaha*

*Made Worda Negara*
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

*Mantapkan Sradha-Bhakti*
*Ngwangun Pasawitran Sejati*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar