Rabu, 11 November 2015

Membangun Prajurit TNI yang Solid,Militansi dan memiliki semangat jiwakorsa



Membangun  Prajurit TNI   Yang Solid, Militansi

dan  Memiliki Semangat  Jiwa Korsa

Oleh :
Drs. I Made Worda Negara, M.Pd.H
 ( Kasi Bintra Juang Disbintal Mabesau)

Pendahuluan
Dalam tatanan Kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini, dengan berkembangnya tehnologi, Modernisasi, Industrialisasi dan perkembangan jaman yang disebut dengan era global, membawa dampak yang sangat besar bagi seluruh  tatanan kehidupan umat manusia  termasuk sendi-sendi kehidupan Prajurit yang semuanya itu membutuhkan  kesiapan dari TNI untuk mengantisifasinya,  Kesemuanya itu  menempati Soliditas, Militansi serta semangat Jiwa korsa pada kedudukan yang sangat penting dan tidak bisa di tawar-tawar dan harus dimiliki oleh setiap prajurit baik dalam sitasi perang maupun dalam situasi damai.
Kalau Kita perhatikan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara  saat ini, rasa  persatuan  dan kesatuan suatu hal yang sangat mahal harganya, dan terasa masih  sulit untuk diwujudkan. Permasalahan  ini, jikalau tidak diantisifasi sedini mungkin akan menjadi permasalajahan yang serius dan akan dapat mengancam dan mengganggu stabilitas nasional.
Prajurit TNI sebagai komponen utama dibidang pertahanan Negara mempunyai tugas pokok yaitu menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 tahun 1945 serta melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dari berbagai Ancaman, Gangguan,Hambatan dan tantangan. maka setiap prajurit TNI dibentengi dirinya dengan penanaman  nilai-nilai kejuangan serta mampu memantapkan soliditas,  Militansi serta tumbuhnya semangat jiwa korsa yang tinggi bagi setiap prajurit TNI dalam mengabdi kepada bangsa dan Negara.

Membangun Soliditas TNI

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa  soliditas pada dasarnya adalah sebuah kekuatan dan  ketahanan  yang dihadapkan dengan berbagai Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan serta munculnya berbagai bentuk  perubahan. Secara makro, makna soliditas di samping kekuatan juga bermakna  ikatan, keterpaduan, yang dalam istilah militer disebut jiwa korsa.Selanjutnya soliditas yang bersifat kejiwaan atau motivasi yang muncul dari dalam diri adalah rasa senasib dan sepenanggungan  dalam bentuk tumbuhnya jiwa korsa ( espirit de corps). memiliki kebanggaan satuan/profesi, mau dan sanggup berkorban, keterikatan batin dan kesadaran persatuan, kebersamaan, loyalitas dan memegang teguh azas serta tujuan yang telah disepakati bersama, wujud soliditas tak mudah pecah atau dipisahkan karena ada unsur moral didalamnya.Dari kondisi tersebut dapatlah diambil untuk mewujudkan soliditas dalam satuan.  Ada beberapa hal yang harus di pegang untuk dapat dijadikan kata kunci dalam  membangun soliditas TNI di  satuan-satuan  antara lain: :

·        Adanya saling keterbukaan dalam satuan sehingga seluruh anggota mengetahui kondisi satuan dan saling mempercayai antara pimpinan dan anggota yang dipimpin, masing-masing  tidak melakukan langkah-langkah  diluar  intruksi/komando atau yang telah ditetapkan oleh pimpinan, sehingga semua tindakan dapat terkontrol dan terkoordinasi dengan baik.

·        Siap menerima kritik dan saran yang konstruktif dan membangun dalam alam keterbukaan, manakala sesuatu belum diputuskan sehingga seluruh individu dapat berperan dalam suatu organisasi.

·        Sikap   konsisten  dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, walau, berbagai cobaan dan silang pendapat terjadi, namun kita tetap harus mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara dan keutuhan bangsa serta tetap tegaknya NKRI.

·         Loyalitas dan kesetiaan prajurit TNI  adalah mutlak dan hanya ditujukan kepada negara, bukan kepada kelompok atau golongan tertentu atau  kepada pemegang kekuasaan tertentu.

Militansi Prajurit TNI
Militansi bagi prajurit TNI merupakan salah satu modal yang sangat penting  dan harus dimiliki  dan tertanam pada jati diri  setiap prajurit  dalam melaksanakan tugasnya dalam menjaga keutuhan NKRI.Dalam pelaksanaan dalam menunbuhkan militansi di kalangan Prajurit TNi AU  ada beberapa landasan yang harus tertanam pada setiap prajurit sebagai berikut :
a.         Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan Terhadap Tuhan Yang maha Esa.   Keimanan dan  ketakwaan sangat penting dan  dperlukan dalam kehidupan prajuri,karena menyadari bahwa manusia sebagai insan hamba Tuhan dan berkeyakinan bahwa  keimanan menjadi dasar keyakinan prajurit dalam perjuangan hidupnya sehingga demikian keiimanan akan mendasari prilaku serta amal perbuatannya dalam  sehari-hari.
b.         Mengamalkan Pancasila . Setiap prajurit TNI yakin  bahwa Pancasila sebagai Idiologi bangsa dan falsafah hidup bangsa serta pedonaman hidup bangsa dan merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk tetap di jaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap prajurit.
c.         Menjiwai Sapta Marga. Sapta Marga merupakan kode etik kehormatan TNI dalam perjuangan, kode moral dan sikap serta prilaku serta pengamalannya dan bahkan sudah menjadi kepribadian TNI yang senantiasa harus dihayati dan diamalkan oleh setiap prajurit.
d.         Berpegang teguh pada Sumpah prajurit Sumpah prajurit merupakan janji dan sumpah setia yang di sakralkan bagi seorang prajurit  yang langsung berhubungan denga Tuhan Yang Maha Esa. Konsekuaensi Janji menuntut adanya pelaksanaan yang sesuai dengan janjinya dan apabila janjinya dilanggar maka tentunya kaan mendapatkan sangsi.
e.         Mengimplementasikan Delapan wajib TNI. Delapan wajib TNI merupakan panduan etika atau moral bagi setiap prajurit dan melaui panduan ini diharapkan adanya interaksi anatar prajurit dengan rakyat berjalan dengan baik sesuai dengan moral dan etika,
Kelima hal tersebut diatas sebagai landasan yang paling mendasar  bagi setiap prajurit dalam mewujudkan militansi dikalangan prajurit TNI.
Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Militansi Prajurit TNi Meningkatkan Profesionalisme prajuri,Meningkatkan moril prajuri dan Meningkatkan patriotism prajuri serta Menjaga Jiwa korsa dan Soliditas
Semangat Jiwa Korsa
Dalam kehidupan prajurit jiwa korsa adalah sebuah kata yang tidak asing di telinga kita sebagai seorang prajurit dan jiwa korsa tersebut mmemegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan TNI baik dalam situasi perang maupun dalam situasi Damai karena dengan semangat jiwa korsa akan melahirkan suatu kekuatan yang sangat luar biasa. Semangat jiwa korsa kalau kita melihat sejarah perjuangan TNI dan sejarah perjuangan bangsa secara keseluruhan dilandasi oleh semangat jiwa korsa dari para pejuang terdahulu dalam merebut kemerdekaan yang harus diwariskan oleh para generasi muda bangsa saat ini, terutama generasi muda  prajurit TNI
Semangta jiwa korsa yang menggelora di kalangan pejuang jaman dahulu dapat kita lihat dari beberapa pertempuran diantaranya : Bandung Lautan Api, perang puputan Margarana Bali di bawah panji I Gusti ngurah raid an pertempura di Surabaya dibawah pimpinan Bing Tomo. Dalam perjalanan sejarah tersebut jelas bahwa pewarisan terhadap jiwa korsa yang dimiliki sangatlah perlu untuk ditanamkan pada generasi muda bangsa khususnya generasi muda TNI mengingat jiwa korsa merupakan bagian dari kekuatan  yang sangat besar nilainya, tanpa dinadasi sengat jiwa korsa suatu satuan akan menjadi sangat lemat dan rapuh sehingga akan sangat berpengaruh terhadap kebersamaan, kekompakan dan kesolidan suatu satuan dan Soliditas TNI secara umum. Oleh karena itu dalam membangun semangat jiwa korsa, soliditas dan militandi dikalangan prajurit TNI  haruslah dilandasi dengan pemahaman dan pengamalan masing –masing Individu prajurit TNI melalui pengamalan terhadap norma-norma kehidupan prajurit sapta Marga, Sumpah Prajurit dan delapan wajib TNI dalam kehidupan sehari-hari prajurit.
Terbangunnya semangat jiwa korsa di kalangan prajurit TNI merupakan spirit kebersamaan yang sangat penting ditanamkan pada kehidupan prajurit sehingga muncul kebersamaan baik dalam suka maupun duka dalam rangka mewujudkan Soliditas TNI dan Miliitansi TNI dengan demikian akan dapat mewujudkan prajurit TNI yang mampu melaksanakan tugas dan siapm untuk menghadapi tantangan jaman.

Kesimpulan. 
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam rangka mewujudkan TNI yang kuat dan mampu manghadapi tantangan jaman ke depan dibutuhkan TNI yang Solid,  Militansi TNI serta semangat juang dan Jiwa korsa yang mantap sehingga peran dan fungsi TNI dapat terlaksana dengan baik dalam menghadapi Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. ( AGHT)



Pembinaan Tradisi kejuangan dikalangan Prajurit TNI di Lanud SMO


Tidak ada komentar:

Posting Komentar