Rabu, 23 Juni 2021
Berlatih Membersihkan Bhusana dalam diri
Metapah
Jalankan Swadharma
*Mutiara Weda*
21 /06/ 2021
*Jalankan Swadharma dengan Baik*
*Umat se-dharma*, jika direnung renungkan , Orang yang memahami akan arti hidup yang sebenarnya pastilah tak akan pernah mengeluh pun tak akan pernah menyesal dengan apa yang sedang dialaminya, melainkan menerimanya sebagai suatu Anugerah dari Ida SangHyang Widhi Wasa, yang wajib dijalankannya dengan landasan ketulusan *Lascarya* dan berbuat sesuai dengan swadharma masing masing.
Demikian pula, hidup menjelma menjadi manusia, tak akan pernah lepas dari konsep *rwa bhineda*, dua hal yang selalu berbeda yang selalu berdampingan ; *kebaikan & keburukan*, *suka & duka* selalu silih berganti ,begitu juga halnya dengan lahir- hidup dan kematian hanya bersumber dari- Nya dan Tuhan ada pada setiap makhluk *Iswarah Sarva Bhutanam*.
*Oleh karena itu* , sebagai umat Hindu, jangan pernah ragu dalam menjalankan Swadharma, yakin bahwa Tuhan melihat apa yang dilakukannya, Tuhan ada di mana mana *Wyapi Wyapaka Nirwikara*, dan segala galanya adalah Tuhan di alam semesta ini *Sarva Idam Kalu Brahman*
(BG. sloka 18.61 & Vedanta Sutra 1.1.4 )
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Buah Buah Dharma
Jauhkan diri dari rasa Irihati
Hidup Dalam Keterikatan
*Mutiara Weda*
17/ 06 / 2021
*Hidup Dalam Keterikatan*
*Umat se-dharma*, jika direnungkan setiap umat manusia hidup di mayapada ini berbekalkan dibekalkan dengan berbagai keterikatan akan hal hal keduniawian dalam bentuk :
Kelahiran : *janma*
Kematian : *mrtyu*
Umur tua : *Jara*,
Penyakit : *Vyadi*,
Penderitaan : *duhka* dan Kesalahan : *dosa*.
Dunia material membelenggu jiwa setiap umat manusia, manakala tidak tanggap dan tidak mengerti akan kenyataan dalam hidup ini menyebabkan terombang ambingnya jiwa dan kehidupan serta tak sedikit sampai terhempas yang berujung pada jatuh ke jurang kehancuran.
*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu mari tingkatkan akan kepekaan rohani dengan jalan memantapkan kualitas beragama, tumbuhkan rasa bhakti, sucikan pribadi dgn berbagai sadhana /latihan rohani dalam wujud : *Brata* / pengendalian diri dan *Upavasa* /berpuasa. Niscaya, akan mampu menghadapi persoalan hidup yang selalu membelenggunya dan terkendalikannya *Sad Ripu* sehingga hidup menjadi tenang, tentram dan damai serta menerima proses kehidupan ini dengan lapang dada/*Lascarya*.
( BG. XIII, 8 dan Slokantara)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha
Sasmitha-Yogyakarta
Menabur Kebajikan
*Mutiara Weda*
16/ 06 /2021
*Menabur Kebajikan*
*Umat se-dharma*, Kalau di renung renungkan, Ketika orang selalu menabur kebencian suatu pertanda bahwa dia hanya memiliki kebencian di dalam hatinya, akan tetapi, orang yang memiliki kebajikan /*Dharma* dapat dipastikan dia akan selalu memancarkan ajaran kebajikan, ajaran kebenaran dalam hidupnya *Dharma Vahini*
Hanya orang yang sejuk di dalam hatinya yang bisa menemukan kesejukan, kedamaian dan keharmonisan di luar. Sulit membayangkan ada orang yang hidupnya menyejukan, menentramkan & damai manakala di dalam hatinya selalu bergejolak rasa irihati, benci dan dendam.
*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu bangun *kesejukan* dan *kedamaian* dalam hati dengan selalu mengendalikan diri *Yama* dan *Nyama* serta Tapa.
Niscaya hidup yang Santih , *Manah Santih* dan *Parama Santih* akan dapat diwujudkan.
(Panca Siskanya Angaji)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Niti & Sesana
Senin, 14 Juni 2021
Satya Dharma
Minggu, 13 Juni 2021
Sistacara & Tiga Kerangka
Sabtu, 12 Juni 2021
Niskama Karma
*Mutiara Weda*
13/ 06 /2021
*Niskama Karma*
*Umat Se-dharma*, dalam susastra Hindu tersirat bahwa dengan *Keluhuran budhi* & *Kesucian Bathin* Tuhan akan hadir pada setiap jiwa, begitu pula Siapapun yang melayani jiwa, sesungguhnya juga melayani Tuhan. Hakekat ajaran Bhakti marga yoga menjadi puncak dari ajaran Karma dan Jnana marga. Segala tindakan maupun pengetahuan tidak akan ada gunanya tanpa *Niskama Karma*. Niskama Karma sebagai tindakan tanpa keAkuan, tanpa pamrih atau tanpa keinginan, pun tanpa harapan buah ataupun hasil, dan menjadi prinsip utama dari ajaran Karma marga Yoga.
*Niskama karma* bukan hanya sekedar kebajikan ataupun subha karma melainkan tindakan *Ketanpa Akuan*, mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri. Orang yang mau mengorbankan kepentingan dirinya sendiri demi kebaikan orang banyak.
*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu Tingkatkan kualitas Bhakti dengan menghilangkan dan mengkikis Cengkeraman diri dari sifat sifat keakuan sehingga semua karma atau perbuatan menjadi Kebajikan *Niskama Karma* dan apapun bentuk perbuatan adalah perbuatan Oleh dan dari Tuhan *Daivi Sampad*. Niscaya, kualitas Bhakti akan dapat diwujudkan dengan Perbuatan yang Niskama Karma *Tanpa Ke-Akuan* .
(Bhagawata Purana.VII.5.23)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Setiap Kejahatan Akan Kembali pada si Pelakunya
Satvika Vidya
*Mutiara Weda*
11/ 11/2021
*Satvika Vidya*
*Umat se-dharma*, Tingkatan getaran pikiran /Instuisi menentukan kualitas spiritual seseorang dan menempatkan pikiran sebagai pemeran utama yang membawanya ke alam kelahiran kembali, ke alam roda samsara maupun dalam mencapai kamoksan atau kelepasan.
"Manah Eva manushyanam Karanam bandha mokhsayoh".
Hati hati memasukkan sesuatu kedalam pikiran / selalu berpikiran Positif atau *Satwika Vidya*.
Tatkala kaca mata pikiran positif atau kaca mata dewa maka akan terlihat adanya kebaikan, keindahan, kedamaian dan kebahagiaan/ *Dharma*, demikian sebaliknya, manakala kaca mata pikiran negatif atau *kaca mata raksasa* dan *sad ripu* yang digunakan, maka akan terlihat dunia ini dipenuhi oleh penderitaan, rasa benci, permusuhan dan ketidakadilan/ Adharma.
*Oleh karena itu*, dalam meningkatkan kualitas rohani tak akan bisa lepas dengan yang namanya lingkaran rwa Bhineda, tekunlah berjapa, uncarkan mantram Gayatri, latihlah diri selalu berpikiran positif, selalu melihat dari sisi positif dan berusaha melihat sisi baik dari orang lain. Niscaya akan terselamatkan dari samsara, roda kebencian atau Karma buruk serta terhindar dari kelahiran alam bawah ( bhur loka). ( Upanisad & SS.79-87)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Sistacara & Tiga Kerangka
Vyapaka Sauca
Dharmasastra
Lalita Hita Karana
*Mutiara Weda*
07/ 06 / 2021
*Lalita Hita Karana*
*Umat se-dharma*, , Dalam Pustaka suci Weda mengajarkan untuk selalu Setia, Jujur dan memegang teguh Kebenaran dalam menuju ketenangan dan kedamaian Bathin *Parama Santih*
Satyam Eva jayate Nanrtham, Sura Dira Jayengningrat Lebur dening pangastute
Kebenaran dan kejujuran menjadi sifat dan hakekat ke-Tuhanan *Sat, Cit, Ananda Brahman* sebagai bagian dari dasar keyakinan atau Sraddha Dalam ajaran agama Hindu. Kesetiaan dan kejujuran itu timbul bukan dari orang lain melainkan tumbuh dari dalam diri masing masing.
*Oleh karena itu*, pupuklah kesetiaan , kejujuran dan rasa tanggungjawab akan kebenaran melalui pengamalan ajaran *Panca Satya* : Satya Wecana, Satya Hrdaya, Satya Mitra, satya Samaya dan satya Laksana serta membuang jauh jauh sifat angkuh & sombong *wak Purusya*. *Niscaya* akan dapat menumbuhkan sifat sifat kedewataan *Daivi Vak* yang ada dalam diri, sehingga terwujudnya *Lalita Hita Karana* jalan menuju kamoksan/kebebasan yang abadi.
(Sarasamuscaya ,130-131)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Danabhagana
Ageng Yasa Ageng Goda
*Mutiara Weda*
05/06/2021
*Ageng Yasa - Ageng Goda*
*Umat se-dharma*, dalam sebuah Paribhasa ada mengungkapkan ;
semakin tinggi pohon, maka akan semakin kencang angin menerpanya . Demikian pula dalam hal perbuatan, semakin banyak melakukan tindakan atau perbuatan maka akan terasa semakin banyak pula godaan & cobaan yang akan dihadapi *Ageng Yase Ageng Goda*
Ketaatan & kepatuhan terhadap ajaran agama menjadi satu satunya Benteng dan pelindung diri. Barang siapa yang taat dan patuh akan ajaran Dharma, maka Dharma itu pulalah yang akan melindunginya. *Dharma Raksatah Raksitah*. Orang yang taat akan ajaran Dharma tidak akan pernah merasa takut, manakala menghadapi segala bentuk cobaan, godaan, ancaman dan tantangan sekalipun.
*Oleh karena itu*, sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap umat Hindu untuk selalu berjalan pada jalan kebenaran/ Dharma dan jangan sekali kali meninggalkan Dharma yang menyebabkan Dharmapun akan semakin menjauh, dengan Dharma semua makhluk diatur *Dharmena Vidrtah prajah*, Dharma mengantarkan umat manusia untuk mendapatkan kebahagiaan lahir & bathin sedangkan *Adharma* mengakibatkan kesengsaraan & penderitaan yang berujung pada penderitaan & Bencana.
(Santi Parwa ,109.11)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Udana Wayu
*Mutiara Weda*
03/ 05/2021
*Udana Vayu*
*Umat se-dharma*, Jika disadari, setiap umat manusia tidak akan pernah lepas dari Siklus *Utpeti*, *Sthiti* dan *Pralina*, kelahiran, kehidupan dan akhirnya menuju Kematian / kembali ke asal sebagai tiga kemahakuasaan dari Ida SangHyang Widhi Wasa *Tri Kona*
Setiap Manusia hidup kedunia ini memiliki tenaga /kekuatan yang di sebut *Udana Wayu* atau *Prana halus*.
Udana Wayu inilah yang menyebabkan manusia dapat melihat, merasakan, berpikir, berbuat dan bernafas dalam menjalankan *Tri Kaya Parisudha*
(Kayika, Wacika da Manacika).
*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu bersihkan dan sucikan Udana Wayu dengan jalan tingkatkan selalu kualitas rohani, jaga kesucian diri, baik lahir maupun bathin *Yama & Nyama*, mengingat seluruh Udana Wayu adalah *Hiranyagarbha* / Brahman di dalam diri demikian juga di saat akan kembali ke asal, meninggal atau pralina, berkewajiban membisikan nama nama dari Ida SangHyang Widhi Wasa atau *nama smaranam* , aksara aksara suci Tuhan pada telinga orang yang meninggal sangat menentukan kehidupan yang akan datang dalam proses lahir kembali *reinkarnasi/ punarbhawa* sebagai sifat sifat dasar yang paling kuat. Niscaya *Moksa* dan *Jiwan Mukti* akan dapat dicapai. ( Sanatana Hindu Dharma hal.37-41)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Sarva Nukramani
Panca Klesa
Adwesta Sarva Bhutanam
Rwa Bhineda dalam Kehidupan
*Mutiara Weda*
31/05/2021
*Rwa Bhineda dalam Kehidupan*
*Umat Se-dharma*, jika disadari, nasib atau takdir yang dialami oleh setiap umat manusia menunjukkan kepada kita bahwa ada yang lebih tinggi dan mengatur segalanya yaitu Ida SangHyang Widhi Wasa, Demikian pula *Rwa Bhineda* selalu berdampingan dan datangnyapun silih berganti.
*Kedukaan* datang setelah *kesukaan*, Kesukaan mengikuti Kedukaan dan semua makhluk hidup mengalami perputaran siklus *suka* maupun *duka* dan ini sudah menjadi hukum Rta /kodrat alam bahwa seberapa yang kita berikan sedemikian pula yang akan kita terima,apa yang dipinjam itu pulalah yang dikembalikan, tatkala kita menyakiti orang lain, kitapun akan disakiti oleh orang lain.
*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu untuk selalu menempatkan nilai nilai kebajikan sebagai Benteng dalam diri untuk mendapatkan Karma Baik *Subha Karma* dengan menjalankan ajaran *Tapa* pengekangan atau pengendalian diri serta selalu melibatkan Ida SangHyang Widhi Wasa setiap akan melakukan kegiatan atau aktifitas dalam setiap kehidupan *Yoga* dengan berlandaskan *Dharma*. Niscaya akan selalu berada dalam jalan kebajikan untuk menuju tujuan dari kehidupan yaitu *Karma Baik*.
(Slokantara 84.hal.297-299)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha
Sasmitha-Yogyakarta .
Kusala Kamma
*Mutiara Weda*
30/ 05 /2021
*Kusala Kamma*
*Umat Se-dharma*, jika kita lihat dalam susastra Hindu ada tersirat : Betapapun indahnya sebuah taman pasti masih ada sampah yang tersisa didalamnya, demikian juga halnya dengan hati nurani, sebersih dan seindah apapun, masih akan Ada benih benih kekotoran tertinggal didalamnya. Bangun sifat sifat kebajikan dalam diri *Kusala Kamma*
Setiap manusia pastilah memiliki keterbatasan, kekurangan dan kelemahan serta ketidak sempurnaan, wujud *Kerendahan Hati* dan Sadar dan Amulatsarira menjadi pegangan serta pedoman bagi umat Hindu dalam penerapan ajaran Ethika.
*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu marilah selalu belajar dan belajar memperbaiki dan membenahi diri, tanamkan sikap *rendah hati* serta tumbuhkan sifat sifat kebajikan yang ada dalam diri *Kusala Kamma* serta selalu menjaga keseimbangan kualitas diri antara :
*Vihara* : mental,
*Ahara* : Intelektual dan Ausadha* : Kesehatan. Niscaya akan terwujudnya kualitas umat manusia yang memiliki kemantapan mental rohani.
(Kitab Wrhaspati Tattwa)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Jalankan Tri Jnana Sandhi Dengan Benar
*Mutiara Weda*
29/ 05 /2021
*Jalankan Tri Jnana Sandhi dengan Benar*
*Umat se-dharma*, jika direnung renungkan, sangatlah mustahil rasanya dapat mempraktekan dan mengamalkan ajaran agama secara baik dan benar manakala tidak memahami isi ajaran agama secara benar.
Kurangnya pemahaman akan isi ajaran agama dapat menyebabkan kebingungan, keragu raguan & bahkan rapuhnya dasar keyakinan *Panca Sradha* dan pemahaman terhadap pokok pokok dasar ajaran agama Hindu *Tri Kerangka dasar* .
*Maka dari itu*, marilah kita sebagai umat Hindu Belajar agama yang Benar sesuai dengan tuntunan Pustaka suci Weda dengan jalan memahami isi kandungannya secara benar, seimbang serta sinergis antara Tatwa, Susila dan Upakara agama atau *TRI JNANA SANDI* dengan cara bertahap, berjenjang dan berlanjut. Niscaya akan dapat menjalankan ajaran agama dengan baik & benar menuju kualitas rohani *Samyagjnana* dalam mewujudkan umat Hindu yang Damai dan Harmonis ; Satyam, Sivam dan Sundaram
(Kitab Swastika Rana & Weda Samhita)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta