*Mutiara Weda*
08/08/2020
*Bija / Ganda aksata : Benih Ke-Siwa-an*
*Umat Se-dharma*, Umat Hindu dalam melakukan persembahyangan tidak bisa lepas dari penggunaan *Bija* atau butiran Beras. *Mawija* atau *mabija* merupakan rangkaian akhir dari setiap persembahyangan setelah usai mathirta dalam bentuk butiran-butiran beras
yang sering di sebut *Bija* atau *Ganda Aksata*
*Ganda* : biji bijian yang utuh dan *Aksata*: berbau wangi digunakan atau dilekatkan pada *Kening /Lelata*, *dada/ pangkal tenggorokan* dan di *Telan* serta disertai dengan doa masing masing .
*Doa Mebija yang Dilekatkan pada lelata (Dahi tengah)*
Om Criyam bhawantu. Artinya: Semoga kebahagiaan meliputi hamba.
*Dilekatkan pada Dada / pangkal tenggorokan*:
Om Sukham bhawantu, Artinya: Semoga kesenangan selalu datang pada hamba.
*Doa mebija yang ditelan(tanpa dikunyah)*:
Om Purnam Bhawantu, Om Ksama sampurna ya namah swaha
Artinya: Semoga segala kesempurnaan menjadi bertambah sempurna.
Mebija perlambang dari *dewa Kumara* simbol dari munculnya benih *Ke-Siwa-an* atau *Dewi Sri* yang bertujuan agar para penerima Bija memperoleh *kebajikan*, *kemuliaan* dan *kemakmuran* serta terhindar dari bencana /malapetaka dengan menampakkan sifat Kedewataan *Daivi Vak*
*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu tumbuhkan dan kembangkan sifat kedewataan *Daivi Vak* atau benih Ke-Siwa-an itu dalam pikiran serta hati masing-masing dan hilangkan sifat sifat keraksasaan *Asuri Sampad*. Niscaya Umat Hindu yang Damai, Harmonis dan Bahagia akan terwujud.
(Siva Samhita, 96 & Sanatana Hindu )
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar