*Mutiara Weda*
11/04/2019
*Rurub Kajang*
*Umat se-dharma*, Umat Hindu dalam melaksanakan upacara Pitra Yadnya tidak bisa lepas dengan penggunaan rurub kajang atau kerudung kajang sebagai salah satu *Upa rengga* yang sangat penting dan menentukan dalam proses upacara Pitra Yadnya atau pengabenan / perabuan yang dibuat oleh Sang Sulinggih / sang Dwijati.
Rurub kajang sebagai simbol perjalanan dari sang Atman akan menemui para leluhurnya untuk menuju alam Swarga atau alam Kamoksan agar tidak mendapat rintangan atau halangan dalam perjalanannya yang dilukiskan dengan berbagai Aksara suci baik *Panca aksara*, *Panca Brahma* maupun aksara *Dasa Bayu* dan akasara suci lainnya yang penggunaannya diletakkan diatas jenasah atau peti jenasah sebagai perlambang adanya restu dari sanak keluarga, sang sulinggih dan Betari Kawitan/leluhurnya terhadap kepergian Sang Palatra manunggal dengan Sang Maha Pencipta.
*Untuk itu*, sebagai umat Hindu dalam setiap penyelenggaraan upacara Pitra Yadnya atau Perabuan atau Ngaben tetap memperhatikan penggunaan rurub Kajang atau kerudung kajang dengan menggunakan aksara suci sebagai *Sandhi* dari angga sarira sang Palatra *Sarira Kosha* dengan harapan kesucian dan kebahagiaan abadi dapat tercapai dalam wujud alam Kalepasan atau alam Kamoksan. ( kitab Pitra Puja dan kitab Sawa Wedana)
*Made Worda Negara*
BINROH Hindu TNI AU.
Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar