Selasa, 04 Juni 2024

Nilai Praksis & Nilai Dasar dalam Penerapan ajaran agama Hindu

*Mutiara Weda*
05 /06 /2024

*Nilai Praksis dan  Nilai Dasar dalam Penerapan  ajaran Hindu*

*Umat se dharma*,  dalam Pustaka suci ada menyebutkan ;
'Šrutistu vedo vijñeyo dharmaṡāstram tu vai smṛtiá
te sarvātheṣva mimāmsye tābhyāṁ dharmohi nirBabhau"

Artinya :
Yang dimaksud dengan Sruti adalah  Veda dan dengan Smrti adalah Dharmasastram, kedua  pustaka suci ini  tidak  boleh diragukan kebenaran ajarannya, karena keduanya sumber Dharma.

Hindu  yang Membumi dengan  kebhinekaan bukan berarti  memiliki kitab suci yang berbeda beda atau perbedaan yang tanpa Dasar atau  bukan pula   suatu kebebasan dan  perbedaan tanpa batas, melainkan kebhinekaan dengan sumber Dharma  *Sistacara*  maupun *Atamanastuti* sebagai *nilai praksisnya*  dengan pustaka suci Weda menjadi bingkainya atau *Nilai Dasarnya* baik  Weda Sruti  maupun Weda Smerthi dan  diyakini  sebagai suatu *kebenaran mutlak*. Demikian juga,  dasar keyakinan yaitu Panca Sradha  dan  pokok pokok ajarannya Tri Kerangka Ajaran   sebagai  pedoman dasarnya.

*Oleh karena itu*   sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Hindu untuk memantapkan kualitas  *Sradhanya* dengan pemahaman yang benar  terhadap  pokok pokok ajarannya  berfalsafahkan *Bhineka Tunggal Ika*,  berbeda suku, budaya, Desa, Kala ,Patra  *Sistacara* maupun *Atmanastuti*  sebagai sumbernya  dengan  tetap berlandaskan pada  pustaka  Suci Weda sebagai nilai Dasarnya.  Niscaya akan dapat terbangunnya Umat Hindu yang Damai, rukun dan Harmonis. ( MDS. II.10)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jumat, 12 April 2024

Konsep Kerukunan Dalam Hindu*

Jangan Menjadi Jadma Kesasar

*Mutiara Weda*

*Jangan Menjadi Jadma  Kesasar*

*Umat Sedharma*,  Dalam susastra ada tersurat bahwa Manakala  Mendapatkan  kesempatan lahir &  hidup menjelma menjadi manusia   ingkar akan pelaksanaan Dharma, dan justru  mengejar kenikmatan duniawi,   menumpuk segudang  kekayaan serta berbagai  kepuasan nafsu duniawi dengan  berhati tamak orang seperti ini disebut *Jadma  Kesasar* atau *manusia  Sesat*.

Sesungguhnya  hidup menjelma menjadi manusia sangatlah utama  suatu  kesempatan untuk memperbaiki /  membenahi diri,  demikian juga terlahir menjadi manusia sangatlah pendek, singkat tak ubahnya gerlapan sinarnya  kilat dan sangat sukar untuk didapat ataupun diperolehnya.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu jangan menjadi Jadma kesasar  dan jangan sia siakan kesempatan  lahir dalam menjalankan proses Samsara / reimkarnasi  serta pergunakan kesempatan   menjelma menjadi manusia dengan sebaik baiknya  yaitu   menjalankan dan menegakkan ajaran  Dharma *Sevaka Dharma* serta memancarkannya pada setiap umat manusia   *Dharma Vahini*.  Niscaya Umat Hindu akan mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia  sekala maupun Niskala, Jagadhita lan Kamokhsan Nantinya.
(SS. 8 & 9)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tumpek Landep

*RAHAJENG HARI SUCI      TUMPEK LANDEP*

*Mutiara Weda*
03/ 06 / 2023

*Tumpek Landep*
_((Landeping Idep, Vak Lan Kaya)_

*Umat se-dharma*, pada Saniscara Kliwon Wuku Landep umat Hindu merayakan hari suci yang  disebut *Tumpek Landep*, sebagai wujud  rasa bhakti kehadapan Ida SangHyang Pasupati atas segala ciptaannya.  Mengasah ketajaman *Jnana*
( pikiran, logika dan ilmu pengetahuan)  Sebagai  spirit kemanusiaan, membangun kearifan  dalam memanfaatkan teknologi yang mengandung besi.

Umat Hindu berkeyakinan bahwa, peralatan yang digunakan untuk mengolah isi alam, harus tetap terjaga kesuciannya, sehingga selalu dapat digunakan dengan baik tanpa merusak alam atau menyakiti makhluk lainnya.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu selalu memegang teguh kebenaran  *Tri Permana Telu* dan bangun kesadaran sejati  dengan jalan mengasah ketajaman pikiran meningkatkan kecerdasan akal  _landeping Idep, Landeping Vak mwah Landeping Kaya_  dengan selalu berpegang teguh pada  isi kitab suci Weda secara utuh. Niscaya akan dapat terbangunnya kualiatas rohani umat Hindu sehingga memiliki keteguhan dalam menghadapi fluktuasi suka dan Duhka  di jaman Kaliyuga ini
*sama duhkha-sukham dhiram*
( Kitab Sundarigama )

*RAHAJENG HARI SUCI      TUMPEK LANDEP*

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jangan Menjadi Jadma Kesasar

*Mutiara Weda*

*Jangan Menjadi Jadma  Kesasar*

*Umat Sedharma*,  Dalam susastra ada tersurat bahwa Manakala  Mendapatkan  kesempatan lahir &  hidup menjelma menjadi manusia   ingkar akan pelaksanaan Dharma, dan justru  mengejar kenikmatan duniawi,   menumpuk segudang  kekayaan serta berbagai  kepuasan nafsu duniawi dengan  berhati tamak orang seperti ini disebut *Jadma  Kesasar* atau *manusia  Sesat*.

Sesungguhnya  hidup menjelma menjadi manusia sangatlah utama  suatu  kesempatan untuk memperbaiki /  membenahi diri,  demikian juga terlahir menjadi manusia sangatlah pendek, singkat tak ubahnya gerlapan sinarnya  kilat dan sangat sukar untuk didapat ataupun diperolehnya.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu jangan menjadi Jadma kesasar  dan jangan sia siakan kesempatan  lahir dalam menjalankan proses Samsara / reimkarnasi  serta pergunakan kesempatan   menjelma menjadi manusia dengan sebaik baiknya  yaitu   menjalankan dan menegakkan ajaran  Dharma *Sevaka Dharma* serta memancarkannya pada setiap umat manusia   *Dharma Vahini*.  Niscaya Umat Hindu akan mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia  sekala maupun Niskala, Jagadhita lan Kamokhsan Nantinya.
(SS. 8 & 9)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sumber Dharma

*Mutiara Weda*

*Sumber sumber Dharma Pijakan bagi Umat Hindu*

*Umat sedharma*, dalam pustaka suci weda ada menguraikan : *Idanim dharma pramananyaha, wedo khilo dharmamulam....dst*,  seluruh Pustaka suci Weda adalah sumber Dharma kemudian  adat isiadat, dan tingkah laku yang terpuji dari orang orang bijak yang mendalami ajaran Weda dan juga tata cara kehidupan orang orang suci dan akhirnya menuju kepuasan diri pribadi *Atmanastuti*.

Orang yang mengikuti hukum agama dengan   sumber sumber Dharmanya   sebagaimana yang diajarkan oleh  pustaka suci Weda ;  Sruti, Smerthi, Sila ,Sistacara dan Atmanastuti menjadi  Pijakannya dalam beragama  akan mendapatkan kemuliaan  serta  kebahagiaan yang tak terbatas .

*Oleh karena itu*, sebagai umat  Hindu  sudah menjadi kewajiban  untuk mempelajari dan menjalankan sumber sumber Dharma serta   hukum hukum agama  *widwidbhih sawitah sadbhir* sehingga menampilkan pribadi umat Hindu yang bijak serta  terhindar dari rasa Benci. *Niscaya*,  umat sedharma akan memiliki dasar  keyakinan yang kuat, kokoh dan dalam berbuat / bekerja tidak semata mata karena hasil atau pahala menjadi motifnya  *Bhakti marga*.
(MDS. II.6)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kamis, 11 April 2024

Cakra Dharma

*Mutiara Weda*
12 / 04 / 2024

*Cakra Dharma*

*Umat sedharma* , sifat melayani akan nilai nilai Dharma *Dharma Sevanam*  merupakan bagian dari ethos  kerja atau  Karma baik  *Subha Karma*  sesuai  ajaran Ethika Hindu. Sifat  melayani  terhadap nilai kebajikan pada sesama *Dharma Sevanam*   akan dapat terbangunnya kesucian diri serta menjadi pondasi dasar  dalam mengarungi  kehidupan bagi setiap  umat Hindu.

Dari kesucian akan mendapatkan kemuliaan, dengan kemuliaan  akan mendapatkan kehormatan dan dengan kehormatan pula  akan dapat memperoleh kebenaran atau *Satya*.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu Membangun  kesucian dalam diri, baik lahir maupun bathin *Dharma Sevanam* menjadi suatu keharusan
serta  mengedepankan sifat  *Tresna asih* sesuai ajaran *Tri Parartha* yaitu :'  Asih,  Punia dan  Bhakti.  *Niscaya*,  kesucian bathin akan dapat terbangun sehingga berputarnya  *Cakra Dharma* secara  sinergis / seimbang   Satyam, Sivam dan Sundaram  menuju kebahagiaan nantinya.  (Yajur Veda, 19.30)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
( PSN ) Pusat