Kamis, 04 September 2025

*SEKILAS TENTANG PURA VAIKUNTHA VYOMANTARA DI PANGKALAN TNI AU ADISUTJIPTO DI BUMI MAGUWO” YOGYAKARTA* Oleh : I Made Worda Negara (Paroh TNI AU)*Pendahuluan*Pura Vaikuntha Vyomantara di Pangkalan TNI AU Adisutjipto yogyakarta,dibangun diatas Lahan seluas + 5000 m2 ( 50 Are ) yang berlokasi di Pangkalan TNI AU Adisutjipto,Bantul, Yogyakarta yang bersebelahan dengan Museum Dirgantara Mandala TNI AU Yogyakarta. Dalam perawatan pura sehari-hari dilaksanakan oleh pembinaan mental TNI AU, bersama-sama dengan Paguyuban Umat Hindu Lanud Adisutjipto “Dharma Laksana” sebagai pengempon pura . Nama Pura “Vaikuntha Vyomantara” .Vaikuntha artinya Inkarnasi Shri Wisnu, yang diliputi oleh Maya, tanaman Suci atau Shri Wisnulah yang menyatukan ke-33 Dewa yang menjaga semesta alam.Vyomantara artinya Angkasa, Loka, Luhuring AcintyaJadi Vaikuntha Vyomantara artinya alam dimana dewa Wisnu mencapai kesempurnaan tertinggi, luhuring Acintya,pura angkasa yang penuh dengan tanaman suci dan tempat untuk mencapai ketenangan,kebijaksanaan dan pengetahuan suci ( kitab Suci Wisnu Purana )*Latar belakang*Pura Vaikuntha Vyomantara di lanud Adisutjipto Yogyakarta dibangun atas kebutuhan umat Hindu yang berdinas dan bertugas di Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta,di samping itu juga merupakan kebijakan dari pimpinan TNI Angkatan Udara untuk menyiapkan sarana tempat ibadah bagi prajurit TNI beserta keluarganya yang beragama Hindu dalam bentuk Pura, Mengingat di pangkalan TNI AU Adisutjipto belum Memiliki pura sebagai tempat untuk melakukan persembahyangan, Pembinaan Mental bagi Prajurit TNI AU beserta keluarganya, Karbol AAU,dan Siswa Sekolah penerbang khususnya yang beragama Hindu ,untuk itu sangat dibutuhkan adanya tempat Ibadah/pura.Pembangunan Pura vaikuntha VyomantaraPura Vaikuntha Vyomantara di Pangkalan TNI AU Adisujtipto Yogyakarta dirintis dan didirikan dalam waktu yang cukup Panjang mulai tahun 1997 sampai tepatnya 23 Mei 2007 dapat dilaksanakannya proses peletakan Batu Pertama berdirinya Pura vaikuntha Vyomantara Oleh komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsma TNI Benyamin Dandel,S.IP selaku Komandan pangkalan TNI AU Adisutjipto. Pada acara Peletakan Batu pertama berdirinya pura Vaikuntha Vyomantara dihadiri oleh seluruh Pejabat dilingkungan Lanud Adisutjipto, PHDI DIY,PHDI Kabupaten dan Kota Se-DIY dan Peguyuban Umat Hindu lanud Adisutjipto “Dharma laksana” dan masyarakar Hindu sekitarnya. Pada kesempatan tersebut Marsma TNI Benyamin Dandel,SIP mengharapkan dengan dibangunnya Pura betul –betul dapat dimanfaatkan dan difungsikan dengan sebaik-baiknya Untuk melaksanaakan fungsi pembinaan mental ( Bintal ) bagi prajurit TNI AU beserta keluarganya,Para Karbol AAU,Siswa Sekolah penerbang khususnya yag beragama Hindu untuk dapat berperan dalam menyiapkan insan prajurit yang Sapta Marga, Pancasilais serta memiliki mental yang prima.Tahapan dalam pembangunan pura Vaikuntha Vyomantara.Tahapan dalam pembangunan pura Vaikuntha Vyomantara1. Kegiatanya diawali dengan membersihkan lokasi,Nyukat karang /Nyuciang Karang Oleh Ida Begawan Putra Manuaba dari Geriya kasihan, Bantul,Yogyakarta2. Pada hari Jumat,18 Mei 2007 rapat koordinasi dihadiri oleh Panitia,pada rapat tersebut dibahas proses dan langkah selanjutnya dalam pembangunan Pura meliputi ; persiapan Prosesi nunas Pancer/Batu untuk dasar Padmasana di Puncak Gunung Merapi , Nunas Tirta untuk Persiapan Nasarin, Peletakan Batu pertama serta Pelaksanaan pembangunan selanjutnya.3. Pada tanggal 15 Mei 2007 kunjungan dari kadiswatpers Mabes AU Marsma TNI Anggora beserta rombongan diterima Komandan Lanud Adisutjipto didampingi Mayor Sus Drs.Made worda Negara selaku perwira rohani dan Letkol PNB Nyoman Tri Santosa selaku Panitia)4. Pada hari Minggu 20 Mei 2007 dilaksanakan Nunas Pancer /Batu untuk dasar bangunan Pelinggih kepuncak gunung merapi di Daerah Kaliurang Kabupaten sleman yogyakarta,diawali mohon ijin ke Mbah Marijan juru kunci gunung Merapi .5. Dilanjutkan pada hari Rabu,23 Mei 2007 dilaksanakanlah upacara Peletakan Batu Pertama oleh Marsma TNI Benyamin Dandel,S.IP selaku Komandan Lanud Adisutjipto yang dihadiri oleh seluruh pejabat di Jajaran Pangkalan TNI Angkatan Udara,PHDI DIY,dan seluruh warga Paguyuban Dharma laksana dan Umat Hindu sekitarnya. Mulai saat inilah dilaksanankannya proses awal pembangunan pura diawali pondasi dan pagar bumi dilanjutkan menggali dasar pondasi padmasana dan bangunan pelinggih lainnya seperti :,bale pepelik,Taksu,Pengelurah,Tamansari.6. Pada Purnama kedasa tepatnya pada tanggal 9 april 2009 dilaksanakan upacara pemelaspasan/peresmian pura vaikuntha Vyomantara oleh Komandan lanud Adisutjipto Marsma TNI R. Hari Mulyono yang dihadiri oleh pejabat di jajaran Lanud Adisutjipto Yogyakata,PHDI DIY dan Kabupaten dan Kodya, Masyarakat Hindu DIY,Karbol Aau dan Siswa Seklah Penerbang Yang beragama Hindu.9. pada purnama Kedasa dijadikan hari Pawedalan Pura vaikuntha Vyomantara.10. Pada tanggal 17 Agustus 2010 di pura Vaikuntha Vyomantara dibentuklah wadah pemuda pura vaikuntha vyomantara, dengan nama “Yowana Dharma Laksana” anggotanya sebagian besar mahasiswa yang belajar di daerah Yogyakarta dari berbagai daerah, karena memang saat berdirinya pura dipadati oleh mahasiswa/generasi muda11. Pada bulan Pebruari 2010 dilanjutkan pembangunan Bale pendukung Bale Serba Guna yang berlokasi di Madya mandala sebagai tempat bale Pesandekan,Bale Gong,bale pesamuan/tempat pelaksanaan Pertemuan bagi umat hindu atau warga Paguyuban Dharma Laksana.12. Walaupun pura baru dibangun,kegiatan Persembahyangan/ Ibadah cukup padat yang dicanangkan oleh Pengempon pura; Perwira Rohani, Paguyuban Dharma Laksana dan Pemuda-Pemudi Yowana Dharma Laksana pada Hari – hari Besar agama Hindu seperti :a. Persembahyangan hari raya Galungan dilaksanakan pada pagi hari pkl.07.00 sampaiselesaib. Persembahyangan hari raya Kuningan dilaksanakan pada pagi hari pkl.07.00,c. Persembahyangan Hari raya Saraswati dilaksanakan pada pagi hari pkl.07.00 sampaiselesai,d. Persembahyangan hari raya Pagerwesi dilaksanakan pada pagi hari pkl.07.00sampai selesai,e. Persembahyangan hari raya Siwaratri dilaksanakan pada pkl.17.00 dilanjutkanmejagra di pura Vaikuntha Vvyomantra,f. Ibadah hari raya Nyepi dilaksanakan brata Penyepian di Pura Vaikuntha Vyomantarag. Persembahyangan hari raya Purnama dan Tilam pada pkl.17.00 sampai selesaih. hari raya Tumpek Landep dilaksanakan pagi hari pkl.08.00 sampai selesai dilanjutkan mantenin motor atau mobil bagi umat sedharma bantennya disiapkan oleh Pengempon Pura “Paguyuban Umat Hindu Lanud Adisutjipto “ Dharma laksana” dan Pemuda Pura “ Yowana Dharma laksana”.i. Setiap hari Minggu pagi,Pkl.07.30 Wib dilaksanakan Persembahyangan bersama umat Hindu dilanjutkan pembinaan rohaniDemikian sejarah singkat tentang Pura vaikuntha Vyomantara yang baru di bangun,walaupun pura baru di bangun, para pemedek sudah mulai berdatangan untuk rawuh tangkil ngaturang pangabakti baik Masyarakat Hindu yang berada di wilayah Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta seperti Jakarta,Banten,Bali dan lain-lain untuk melaksanakan persembahyangan dan Tirtayatra, Bagi Umat sedharma dimanapun berada yang akan pergi ke daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat tangkil ngaturang pangabhakti serta pura Masih dalam tarap Pembangunan. Bangunan yang belum dibangun meliputi : Utama Mandala : Kuri agung, Pesambyangan,Bale Pawedan,Gedong Simpen sedangkan di Madya mandala seperti : Bale pesamuan, Bale Kulkul,Dapur Suci dan di Nista Mandala: Kamar Mandi dan tempat parkir.Bagi Umat Sedharma yang akan medana punia dapat melalui Rekening Pura . BRI Cab.1385 KK AAU Adisutjipto No. Rek.1385-01-002035-50-7 An.Pura Vaikuntha Vyomantara AAU Yogyakarta.(Bp Made Worda Negara,0817460361,Bp.Wayan Polih,081903789624)

SEJARAH SINGKAT PURA VAIKUNTHA VYOMANTARA YOGYAKARTA

Selasa, 04 Juni 2024

Nilai Praksis & Nilai Dasar dalam Penerapan ajaran agama Hindu

*Mutiara Weda*
05 /06 /2024

*Nilai Praksis dan  Nilai Dasar dalam Penerapan  ajaran Hindu*

*Umat se dharma*,  dalam Pustaka suci ada menyebutkan ;
'Šrutistu vedo vijñeyo dharmaṡāstram tu vai smṛtiá
te sarvātheṣva mimāmsye tābhyāṁ dharmohi nirBabhau"

Artinya :
Yang dimaksud dengan Sruti adalah  Veda dan dengan Smrti adalah Dharmasastram, kedua  pustaka suci ini  tidak  boleh diragukan kebenaran ajarannya, karena keduanya sumber Dharma.

Hindu  yang Membumi dengan  kebhinekaan bukan berarti  memiliki kitab suci yang berbeda beda atau perbedaan yang tanpa Dasar atau  bukan pula   suatu kebebasan dan  perbedaan tanpa batas, melainkan kebhinekaan dengan sumber Dharma  *Sistacara*  maupun *Atamanastuti* sebagai *nilai praksisnya*  dengan pustaka suci Weda menjadi bingkainya atau *Nilai Dasarnya* baik  Weda Sruti  maupun Weda Smerthi dan  diyakini  sebagai suatu *kebenaran mutlak*. Demikian juga,  dasar keyakinan yaitu Panca Sradha  dan  pokok pokok ajarannya Tri Kerangka Ajaran   sebagai  pedoman dasarnya.

*Oleh karena itu*   sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Hindu untuk memantapkan kualitas  *Sradhanya* dengan pemahaman yang benar  terhadap  pokok pokok ajarannya  berfalsafahkan *Bhineka Tunggal Ika*,  berbeda suku, budaya, Desa, Kala ,Patra  *Sistacara* maupun *Atmanastuti*  sebagai sumbernya  dengan  tetap berlandaskan pada  pustaka  Suci Weda sebagai nilai Dasarnya.  Niscaya akan dapat terbangunnya Umat Hindu yang Damai, rukun dan Harmonis. ( MDS. II.10)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jumat, 12 April 2024

Konsep Kerukunan Dalam Hindu*

Jangan Menjadi Jadma Kesasar

*Mutiara Weda*

*Jangan Menjadi Jadma  Kesasar*

*Umat Sedharma*,  Dalam susastra ada tersurat bahwa Manakala  Mendapatkan  kesempatan lahir &  hidup menjelma menjadi manusia   ingkar akan pelaksanaan Dharma, dan justru  mengejar kenikmatan duniawi,   menumpuk segudang  kekayaan serta berbagai  kepuasan nafsu duniawi dengan  berhati tamak orang seperti ini disebut *Jadma  Kesasar* atau *manusia  Sesat*.

Sesungguhnya  hidup menjelma menjadi manusia sangatlah utama  suatu  kesempatan untuk memperbaiki /  membenahi diri,  demikian juga terlahir menjadi manusia sangatlah pendek, singkat tak ubahnya gerlapan sinarnya  kilat dan sangat sukar untuk didapat ataupun diperolehnya.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu jangan menjadi Jadma kesasar  dan jangan sia siakan kesempatan  lahir dalam menjalankan proses Samsara / reimkarnasi  serta pergunakan kesempatan   menjelma menjadi manusia dengan sebaik baiknya  yaitu   menjalankan dan menegakkan ajaran  Dharma *Sevaka Dharma* serta memancarkannya pada setiap umat manusia   *Dharma Vahini*.  Niscaya Umat Hindu akan mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia  sekala maupun Niskala, Jagadhita lan Kamokhsan Nantinya.
(SS. 8 & 9)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tumpek Landep

*RAHAJENG HARI SUCI      TUMPEK LANDEP*

*Mutiara Weda*
03/ 06 / 2023

*Tumpek Landep*
_((Landeping Idep, Vak Lan Kaya)_

*Umat se-dharma*, pada Saniscara Kliwon Wuku Landep umat Hindu merayakan hari suci yang  disebut *Tumpek Landep*, sebagai wujud  rasa bhakti kehadapan Ida SangHyang Pasupati atas segala ciptaannya.  Mengasah ketajaman *Jnana*
( pikiran, logika dan ilmu pengetahuan)  Sebagai  spirit kemanusiaan, membangun kearifan  dalam memanfaatkan teknologi yang mengandung besi.

Umat Hindu berkeyakinan bahwa, peralatan yang digunakan untuk mengolah isi alam, harus tetap terjaga kesuciannya, sehingga selalu dapat digunakan dengan baik tanpa merusak alam atau menyakiti makhluk lainnya.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu selalu memegang teguh kebenaran  *Tri Permana Telu* dan bangun kesadaran sejati  dengan jalan mengasah ketajaman pikiran meningkatkan kecerdasan akal  _landeping Idep, Landeping Vak mwah Landeping Kaya_  dengan selalu berpegang teguh pada  isi kitab suci Weda secara utuh. Niscaya akan dapat terbangunnya kualiatas rohani umat Hindu sehingga memiliki keteguhan dalam menghadapi fluktuasi suka dan Duhka  di jaman Kaliyuga ini
*sama duhkha-sukham dhiram*
( Kitab Sundarigama )

*RAHAJENG HARI SUCI      TUMPEK LANDEP*

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jangan Menjadi Jadma Kesasar

*Mutiara Weda*

*Jangan Menjadi Jadma  Kesasar*

*Umat Sedharma*,  Dalam susastra ada tersurat bahwa Manakala  Mendapatkan  kesempatan lahir &  hidup menjelma menjadi manusia   ingkar akan pelaksanaan Dharma, dan justru  mengejar kenikmatan duniawi,   menumpuk segudang  kekayaan serta berbagai  kepuasan nafsu duniawi dengan  berhati tamak orang seperti ini disebut *Jadma  Kesasar* atau *manusia  Sesat*.

Sesungguhnya  hidup menjelma menjadi manusia sangatlah utama  suatu  kesempatan untuk memperbaiki /  membenahi diri,  demikian juga terlahir menjadi manusia sangatlah pendek, singkat tak ubahnya gerlapan sinarnya  kilat dan sangat sukar untuk didapat ataupun diperolehnya.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu jangan menjadi Jadma kesasar  dan jangan sia siakan kesempatan  lahir dalam menjalankan proses Samsara / reimkarnasi  serta pergunakan kesempatan   menjelma menjadi manusia dengan sebaik baiknya  yaitu   menjalankan dan menegakkan ajaran  Dharma *Sevaka Dharma* serta memancarkannya pada setiap umat manusia   *Dharma Vahini*.  Niscaya Umat Hindu akan mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia  sekala maupun Niskala, Jagadhita lan Kamokhsan Nantinya.
(SS. 8 & 9)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta