Kamis, 13 Juli 2023

Dama - Danta

*Mutiara Weda*
13/07/2023

*Dama - Danta*

*Umat Sedharma*, orang  bijak pernah  mengatakan sesungguhnya   Orang yang  namanya  mandi  itu bukan  hanya  tubuhnya yang  dibasahi atau  dibasuhi  melainkan  orang yang memiliki kesadaran akan dirinya *Dama*  
serta kesucian lahir - bathin, jasmani - rohani  sekala maupun niskala *Danta*

Orang yang suci  secara  lahir maupun  bathin *Danta* tidak akan pernah  memiliki  sifat sifat  bohong, angkuh, irihati dan sejenisnya serta  tidak terlalu  berbangga dan  bergirang hati jika mendapatkan kesenangan maupun kebahagiaan, demikian pula  tidak akan  bersedih hati tatkala mendapatkan cobaan,  tertimpa kedukaan serta  sadar akan dirinya  *Danta*

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu tumbuhkan  selalu sifat *Dama* dalam diri dengan pengendalian Indria atau nafsu. Dengan pengendalian nafsu sesunguhnya adalah *Sorga* namanya,  manakala tidak mampu mengendalikan atau mengekang nafsu itulah sesungguhnya *Neraka* . Niscaya umat Hindu akan dapat menampakan prilaku budhi luhur dalam laksana, Perkataan maupun dalam berpikir .

*Made Worda Negara*
BINROH  HINDU TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta


Rabu, 12 Juli 2023

Dama - Danta

*Mutiara Weda*
13/07/2023

*Dama - Danta*

*Umat Sedharma*, orang  bijak pernah  mengatakan sesungguhnya   Orang yang  namanya  mandi  itu bukan  hanya  tubuhnya yang  dibasahi atau  dibasuhi  melainkan  orang yang memiliki kesadaran akan dirinya *Dama*  
serta kesucian lahir - bathin, jasmani - rohani  sekala maupun niskala *Danta*

Orang yang suci  secara  lahir maupun  bathin *Danta* tidak akan pernah  memiliki  sifat sifat  bohong, angkuh, irihati dan sejenisnya serta  tidak terlalu  berbangga dan  bergirang hati jika mendapatkan kesenangan maupun kebahagiaan, demikian pula  tidak akan  bersedih hati tatkala mendapatkan cobaan,  tertimpa kedukaan serta  sadar akan dirinya  *Danta*

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu tumbuhkan  selalu sifat *Dama* dalam diri dengan pengendalian Indria atau nafsu. Dengan pengendalian nafsu sesunguhnya adalah *Sorga* namanya,  manakala tidak mampu mengendalikan atau mengekang nafsu itulah sesungguhnya *Neraka* . Niscaya umat Hindu akan dapat menampakan prilaku budhi luhur dalam laksana, Perkataan maupun dalam berpikir .

*Made Worda Negara*
BINROH  HINDU TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta


Senin, 10 Juli 2023

Ahning Maneb Manah Nira

*Mutiara Weda*
07/07/2023

*Ahning Maneb Manah Nira*

*Umat Sedharma*, Dalam susastra ada menyebutkan   *Dve karmani narah kurvaniha loke mahiyate* ;  ada dua macam perbuatan  yang menyebabkan seseorang menjadi Bijak &  Mulia yaitu Tidak sekali - kali mengucapkan perkataan yang  kasar *tan ujar ahala*  pun tidak sekali kali  berpikiran   untuk melakukan  perbuatan  jahat & Tercela  .

Perbuatan & Perkataan yang mengandung  niat jahat tiada bedanya dengan  membidik dan  melepaskan  anak panah,  setiap orang yang terkena pasti  akan merasa sakit yang teramat Dalam.  Perkataan jika maksudnya baik dan secara baik- baik pula diucapkannya maka hanyalah kesenangan yang  ditimbulkannya, namun apabila maksudnya baik, jika tidak secara baik - baik diucapkannya akan dapat menimbulkan rasa duka.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu, untuk selalu berhati hati dalam  Perbuatan serta  dalam  mengeluarkan perkataan  selalu menampakkan nilai kebajikan, kedamaian serta  berjiwa  meneduhkan,  menjaga kesucian  Pikiran  *ahning maneb manah nira*  dan berjanji atas diri untuk selalu  berpegang  teguh pada kebenaran.  *Niscaya*,  akan dapat terbangunnya umat Hindu yang Damai  dan  Bahagia serta mendapatkan Amertha dalam kehidupannya.
( SS. 117-124)

*Made Worda Negara*
BINROH  HINDU TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bunga Dharma

*Mutiara Weda*
08/07/2023

*Bunga Dharma*

*Umat Se-dharma*,  Kebahagiaan, kenikmatan & kesenangan yang penuh  tanpa gangguan sehingga  sang atman akan dapat mencapai kebahagiaan sejati  menuju pada  kelahiran  yang di sebut sebagai kelahiran  Deva Yoni  di sebut dengan *Aisvarya* & Menjadikan sebagai Buah atau bunga bunga Dharma.

Demikian pula  sebaliknya manakala pikiran yang selalu diselimuti oleh bibit Adharma / kejahatan dan menentang dharma *Avairagya*, tidak mengetahui akan *Tattva Jnana* dapat dipastikan hidupnya akan mendapatkan penderitaan begitu pula akan dapat mengalami proses reinkarnasi / lahir  kembali menjadi  makhluk rendahan ataupun binatang.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu  sudah menjadi kewajiban untuk membangun buah buah Dharma / *Aisvarya* karena dengan ajaran Dharma  akan dapat mencapai kebahagiaan dengan penguatan pada *buah Jnana* berupa pengetahuan suci Weda. *Niscaya*,  nantinya akan  dapat tercapainya kebahagiaan sejati  kelepasan atau kamoksan yang sering disebut  *Janma Vasana*
(Wrhaspati tattwa, 29 -32)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta


Beragama Jangan Lepas Dari Ageman

*Mutiara Weda*
09/07 /2023

*Beragama Jangan Lepas dari Ageman*

*Umat Se-dharma*,   faktor yang sangat penting & menjadi  benih atau cikal bakal dalam penguatan  beragama bagi umat Hindu sesungguhnya  bagi3  jadalah *agem ageman* dalam bentuk *Sradha*,  manakala kurangnya akan keyakinan, bingung bahkan  ragu akan  agamanya dapat dipastikan rapuhnya pondasi agama yang  berdampak pula pada rapuhnya  pemahaman  inti sari dari ajaran agama.

Pemahaman ajaran agama secara benar menjadi suatu keharusan dan bersifat mutlak  melalui  *Tattwa Tattwa agama, Ethika agama maupun Upakara  agama*  dengan berpegang teguh pada *sumber sumber Dharma*  serta  pokok pokok  Dasar  ajaran  Tiga kerangka dasar    serta  menjadi roh atau jiwa  ajaran Hindu Dharma yang wajib dilaksanakan secara sinergis  *Tri Jnana Sandhi*  bagi  umat Hindu.

*Oleh karena itu*,  marilah kita sebagai Umat Hindu  untuk memegang teguh *Agem ageman * dalam beragama   dengan mempelajari kembali  Pustaka suci Weda secara benar, utuh dan sempurna baik  melalui *Weda Sruti* maupun *Weda Smertih* dengan cara  belajar Weda secara  bertahap berjenjang dan komprehensif serta  tidak dibenarkan belajar Weda menggunakan jalur  jalan pintas  dengan  berdalihkan praktis, simpel, mudah, sederhana  dan sejenisnya yang cenderung menyesatkan. Niscaya umat Hindu akan Ajeg dengan  Dharmanya, kuatnya Sradha  serta  kokoh akan ajarannya yang  *Sanatana Dharma* dalam mewujudkan umat Hindu yang  Bahagia,  Sekala maupun Niskala,  Jagadhita & Kamoksan nantinya.
( kitab Swastika Rana & Weda Sabda Suci Tuhan)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Visudha karma

*Mutiara Weda*
10/07/2023

*Visudha Karma*

*Umat Se-dharma*, dalam pustaka suci Weda menyebutkan ;
Sesungguhnya  semua umat manusia memiliki kebebasan, bebas menentukan kehendaknya  dan sepenuhnya pula bertanggung jawab atas semua perbuatannya sendiri *Svatantra Katah*. Demikian pula, tak satupun manusia bisa
 luput dari kerja walaupun hanya sesaat,  oleh hukum alam  manusia dibuat tidak berdaya  untuk selalu bekerja.

 Kualitas perbuatan  menentukan kehidupan sekarang maupun kehidupan dimasa yang akan datang,  begitu juga  se- kecil apapun perbuatan yang dilakukan jika dilandasi dengan hati yang tulus, lascarya akan membawa kebaikan yang luar biasa seperti  *Sebutir Biji pohon Beringin* yang jika tumbuh, dirawat dengan baik setelah besar akan dapat menjadi tempat berteduh bagi semua umat manusia. 

*Oleh karena itu*,  sebagai umat Hindu  mantafkan kualitas *Sradha* dan *Bhakti* dengan  melakukan kerja tanpa ikatan *Visudha Karma* sehingga terwujudnya *Pencapain tertinggi* yaitu *Kamoksan* atau *Kelepasan*, terbebas dari keterikatan,  bekerja sebagai suatu kewajiban, dengan pijakan Bekerja  untuk semua  *Sarvodaya*. Niscaya, akan terhindar dari Karma buruk /  Karma Jahat *Wikarma*.
( Slokantara Sloka 19 ,4 & BG V.10)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta






Rabu, 05 Juli 2023

Berlakulah seperti Pepohonan

*Mutiara Weda*
06/05/2023

*Berlakulah  Seperti Pepohonan*

*Umat Sedharma*, Dalam susastra  Hindu ada mengungkapkan  *Atthiti ca pavadi ca dwawete mamabandhawah...dst*.
Para  Tamu  maupun orang  yang suka mencaci  keduanya sesunguhnya  adalah  kawan penyelamat atau kawan  penolong.  Orang yang  suka mencaci dan menghina sesungguhnya dia membersihkn noda dan  dosa kita sedangkan  para tamu yang baik sesungguhnya  akan membawa kita kealam sorga atau kebahagiaan nantinya.

 Orang Bijak  mengungkapkan ; Dalam mengarungi  kehidupan ini  *Berlakulah seperti Pepohonan*,  yang dapat  memberi keteduhan dan  kenyamanan bagi setiap umat manusia  bahkan terhadap  orang  orang yang mau memotong dahannya sekalipun.  Jangan balas pukulan dengan  pukulan, juga jangan balas cacian dengan cacian pun jangan melawan daya upaya nista dengan  nista akan tetapi hujanilah dengan doa dan restu.

*Oleh karena itu*, sebagai  umat Hindu untuk selalu melatih kesabaran dan  berbuat kebajikan serta bersikap dewasa dalam beragama  dengan menampakkan  sendi sendi dasar ajaran Tata Susila  Hindu. 
*Niscaya*  dengan demikian akan dapat  terbangunnya umat Hindu yang  Bahagia, Sabar, Damai/ Santih,  kuat dan kokoh akan  sradha maupun Bhaktinya.
(Slokantara Sloka 83.77. hal.293)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tri Parartha Landasan Dalam Mekarma

*Mutiara Weda*
30 /06/2023

*Tri Parartha landasan dalam Mekarma*

*Umat Se-dharma*,  Tiga Kerangka dasar ajaran agama Hindu atau  Tri Jnana Sandhi  merupakan Tiga  Pokok ajaran agama Hindu yang terintegrasi menjadi satu kesatuan yang utuh. *Tatwa*  menjadi landasan Teologis dari semua bentuk pelaksanaan ajaran Dharma, *Susila / Ethika* menjadi landasan etis dari semua prilaku umat Hindu dalam hubungannya dengan Ida SangHyang Widhi Wasa, sesama manusia dan dengan alam Lingkungannya sesuai  falsafah Tri Hita Karana  sedangkan *Acara agama* sebagai implementasi  dari tatwa dan susila dalam wujud tata keagamaan yang dalam tindakan pelaksanaan Yadnya lebih dikenal dengan nama *Upakara yadnya*.

Tri Rnam  dan  Tri Parartha menjadi dasar Mekarma menjalankan praktek agama dalam  *Meyadnya* bagi Umat Hindu.  Tri Rnam merupakan tiga hutang  menjadi bekal hidup setiap umat Hindu yang wajib dibayar selama hidupnya  melalui pelaksanaan Yadnya yaitu *Dewa Rnam*,  *Rsi Rnam* dan *Pitra Rnam*

*Tri Parartha* yaitu  tiga yang menyebabkan kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan umat Hindu yaitu Asih,  Punia dan Bhakti.

*Asih* : melakukan pemeliharaan terhadap alam dan Sarvaprani dengan penuh rasa asih sebagai Yadnya.

*Punia* : Yadnya pada sesama umag manusia berupa pelayanan agar umat termotivasi secara spiritual melayani *Svanam* dan manusa Yadnya.

*Bhakti* : Pemujaan kehadapan Ida  SangHyang Widhi  Wasa agar memiliki daya spiritual.

*Oleh karena itu*, sudah menjadi kewajiban bagi Umat Hindu untuk melaksanakan Panca Yadnya sebagai bentuk pembayaran hutang Tri Rnam dan sebagai bentuk kewajiban & pengamalan ajaran pustaka suci Weda. Niscaya
Akan dapat  terwujudnya kehidupan yang, damai, sejahtera dan bahagia.Satyam, Sivam dan Sundaram.
(Kitab Swastika rana, hal.157-161)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Judi dalam Perspektif Hindu

Himsa Karma & Unsur Penyupatan

*Mutiara Weda*
28 / 06/ 2023

*Himsa Karma & Unsur Penyupatan*

*Umat Sedharma*, dalam susastra ada  Mengajarkan  *Ahimsa  Ngaranya Tanpa mati mati* ;  menyakiti dan  membunuh makhluk hidup   dengan semena mena,  tidak dibenarkan dalam ajaran agama Hindu.  Namun Melakukan  *Himsa Karma*  perbuatan membunuh dengan tujuan hal hal  kesucian sebagai suatu  kewajiban  dari pustaka suci Weda.

Dalam kitab  suci *Vrti sasana* tersurat bahwa;  melakukan perbuatan  Himsa  Karma  atau membunuh makhluk hidup dengan tujuan tertentu  dan Niat  kesucian   dapat dilakukan dalam bentuk :

*Dewa puja* :  untuk  Persembahan, Pemujaan terhadap Ida SangHyang Widhi Wasa.

*Atithipuja* :  untuk Perjamuan  para Tamu atau Nara Yadnya.

*Walikramapuja* : Untuk Pecaruan.

Di samping itu,  melakukan tindakan pembunuhan  guna
Mempertahankan  dan menyelamatkan diri  atau  Menbela Negara  dari berbagai ancaman, gangguan dan  tantangan  sebagai suatu kewajiban suci ;  *Sang sura amenangi rananggana mamukti sukha wibawa bhoga wiryawan...dst*

*Oleh Karena itu*, Marilah sebagai umat Hindu, dalam melakukan  korban suci  *Himsa Karma*  benar benar dilandasi dengan niat suci &  ketulusan bathin agar mendapatkan  kualitas Yadnya yang *Satvika* serta   dengan unsur  unsur *Penyupatan*  didalamnya. *Niscaya*, Kualitas dalam melakukan Yadnya  atau korban suci akan dapat  terwujud serta terbangunnya umat Hindu yang Damai,  rukun dan Harmonis.
(Nitisastra.IV.2  & Slokantara hal.195)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jangan Pernah Mengabaikan Budhi Baik dari Orang

Orang Jahat seluruh Tubuhnya Beracun

Sat, Cit Ananda Brahman

*Mutiara Weda*
16 / 01 / 2023

*Sat, Cit,  Ananda Brahman*

*Umat se-dharma*,  Dalam Pustaka suci Weda mengajarkan untuk selalu Setia, Jujur dan memegang teguh Kebenaran dalam menuju ketenangan dan kedamaian Bathin *Parama Santih*

Satyam Eva jayate Nanrtham, Sura Dira Jayengningrat Lebur dening pangastute

Kebenaran dan kejujuran menjadi sifat dan hakekat ke-Tuhanan *Sat, Cit, Ananda Brahman* sebagai bagian dari dasar  keyakinan atau Sraddha Dalam ajaran agama Hindu. Kesetiaan dan kejujuran itu timbul bukan dari orang lain melainkan tumbuh dari dalam diri  masing masing.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu sudah menjadi kewajiban untuk   membangun & memupuk  kesetiaan , kejujuran dan rasa tanggungjawab akan kebenaran melalui pengamalan ajaran *Panca Satya* :  Satya Wecana, Satya Hrdaya, Satya Mitra, satya Samaya dan satya Laksana serta membuang jauh jauh sifat angkuh  &  sombong  *wak Purusya*. *Niscaya* akan dapat menumbuhkan sifat sifat kedewataan *Daivi Vak*  yang ada dalam diri, sehingga terwujudnya *Lalita Hita Karana* jalan menuju kamoksan/kebebasan yang abadi.
(Sarasamuscaya ,130-131)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Karma Wesana Sang Pengikut setia

Purwa Sasana

*Mutiara Weda*
29 /06 / 2023

*Purwa Sesana*

*Umat Se-dharma*,  Umat Hindu dalam menjalankan *Dharmaning hidup*  memiliki kewajiban suci  yang di sebut *Dharmaning Agama* yaitu berkewajiban untuk  mempelajari,  memahami dan memancarkan isi kitab suci Weda  *Dharma Vahini*  serta memahami berbagai ilmu pengetahuan suci *Andrayuga* atau *Vruh ring sarva Jnana*  sehingga dapat menjalankan *Wiweka* dengan baik.

Umat Hindu dalam  Berpikir, bertutur kata serta berbuat dalam menjalankan aktifitasnya  tidak bisa lepas dari  sangkut paut  serta teropongan  dari  ajaran kebajikan *Sesana* dan  kepatuhan terhadap guru Wisesa  yaitu *Niti*

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu dalam membangun
keluhuran dan kemuliaan budhi *paramita*  dan  keharmonisan dalam hidup *sundaram* dengan jalan  memahami dan mengamalkan seluruh  ajaran Kesucian *Purwa  Sesana* dengan memegang teguh ajaran Etika *Susila* dan ajaran  kebenaran *Sesana*  serta taat  & patuh pada  aturan pemerintah  *Niti*. Niscaya kebahagiaan hidup akan dapat diwujudkan.
( Slokantara, 34 dan 84 )

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta