Senin, 06 Februari 2023

Kuatkan Kesadaran akan Tuhan

*Mutiara Weda*
29  /01/2023

*Kuatkan  Kesadaran akan  Tuhan*

*Umat Sedharma*, Pikiran yang bulat dan terpusat memudahkan dalam menyatukan akan pemahaman terhadap sesuatu,  akan tetapi  manakala pikiran  bercabang  cabang dapat dipastikan akan  meninbulkan pikiran  yang dualisme, keragu raguan serta  ketidakteguhan akan pikiran.

Memusatkan pikiran pada kerja,  tugas dan kewajiban serta tetap teguh  baik dalam keberhasilan maupun di saat dalam  kegagalan sehingga nantinya tidak goyah serta  mampu  bersikap Netral pada apa yang didengar dan apa yang akan didengar.

*Oleh karena itu*, pusatkan selalu pikiran pada kemahakuasaan Hyang Widhi dengan bekerja tanpa mengharapkan hasil semata mata dari perbuatan  sebagai motifnya,  dengan  jalan mensinergiskan unsur unsur Triguna dalam diri. *Niscaya* akan dapat mencapai *kesadaran spiritual*   menuju kesadaran Tuhan *samadhi*  serta  merealisasikan  sang Diri *Yoga* dalam mencapai kebahagiaan sejati nantinya.
(BG II.43-53)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tutur Kata Menggambarkan Karakter

*Mutiara Weda*
30 /01/2023

*Tutur Kata Menggambarkan Karakter*

*Umat se-dharma*, dalam pustaka suci Weda ada menguaraikan : Vadanam bahuwakyam nam wacanani punah punah....dst, mencaci maki, membual, berbohong  begitu pula mengumbar  hawa  nafsu  semestinya dihindari oleh umat se-dharma dengan menempatkan tata bertutur kata sebagai faktor penting  dalam setiap kehidupan.

Perkataan merupakan lukisan gambaran pribadi seseorang, setajam tajamnya pedang masih lebih tajam lidah manusia yang sangat menyakitkan,  sulit untuk disembuhkannya  dan merasuk kedalam lubuk  hati yang paling Dalam.  Dari kata kata mendapatkan kebahagiaan, dari perkataan menemui ajal, dari kata kata mendapatkan penderitaan dan dari perkataan pula mendapatkan sahabat sejati.

*Oleh Karena itu*, Marilah sebagai umat Hindu untuk selalu  mewaspadai setiap ucapan atau perkataan, jangan biasakan *menanam tebu dibibir*, selalu memegang teguh ajaran ethika Hindu dengan baik dan benar berlandaskan ajaran  *Tri Kaya Sandi* (Manacika, Wacika dan Kayika) dalam keseharian.  Dalam paribhasa ada  tersurat Panasnya api menyala itu melebihi  panas matahari di dunia ini, akan tetapi kata kata orang jahat itu duakali lipat melebihi kepanasan api itu. *Niscaya*, dengan demikian  akan dapat terbangunnya umat Hindu yang Damai, rukun dan Harmonis  serta sinergisnya unsur *Cakra Dharma* dalam diri  :  Satyam, Sivam dan Sundaram.
(Slokantara, 60.39)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Mekarma Dengan Jalan Dharma

*Mutiara Weda*
31/01/2023

*Mekarma dengan Jalan Dharma*

*Umat Se-dharma*, jika direnungkan  sesungguhnya tak ada  orang lain  yang bisa menolong dan  menyelamatkan  diri  kita dari ikatan samsara  kecuali diri sendiri.  Para kerabat ,  sanak saudara, sekalipun dari  keturunan mulia serta  kebangsawanan  tidak akan pernah bisa memberikan pertolongan, menyelamatkan  dan membebaskan diri  dari ikatan  samsara tatkala perbuatan kotor dan hina, irihati serta dengki selalu menyelimuti hati nurani.

Ida SangHyang Widhi Wasa  memberikan  kesempatan terlahir  menjelma menjadi manusia  untuk mekarma atau kerja karena kerja inilah yang menentukan proses kehidupan nantinya dan hanya perbuatan baik *Subhakarma*, prilaku susila dan budhi luhur  *Daivi Sampad* yang  dapat memberikan pertolongan nantinya.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu gunakan kesempatan menjelma menjadi manusia untuk berbuat yang baik dan benar dan menghindarkan diri dari jalan  sesat  yang  dapat membawa ke  alam neraka  dengan memilih menggunakan jalan Dharma atau jalan kamoksan dalam berkarma.  Niscaya akan terhindar dari  proses Samsara serta balutan dari  kelahiran neraka  maharorawa atau kelahiran hina. ( Slokantara 5 hal. 21 &  S.S.165)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Keluhuran Budhi Landasan Menuju Kebahagiaan

*Mutiara Weda*
01 /02/2023

*Keluhuran Budhi Landasan Menuju Kebahagiaan*

*Umat Se-dharma*,  mereka yang bahagia sesungguhnya adalah mereka yang  percaya akan dirinya sendiri, begitu pula di dalam  mencapai kebebasan & kebahagiaan tersebut  selalu  menggunakan jalan   keluhuran budhi.

Ida SangHyang Widhi Wasa,  akan bersemayam didalam lubuk atau relung hati  *Brahman Atman Aikyam*, manakala dilandasi dengan  keluhuran Budhi serta hati  yang Nyaman,  damai & Indah

*Oleh kerena itu*,  sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Hindu untuk membangun kedamaian & Keharmonisan mulai dari  dalam diri  masing masing  dengan  landasan keluhuran Budhi, Jadikan  tubuh dan hati selalu  Damai serta harmonis dengan jalan selalu menjaga  sinergisitas Unsur Tri Guna yang ada  dalam diri ( *Satvam*, *Rajas*  &  *Tamas*) serta mengimplementasikan ajaran *Tri Hita Karana* dalam keseharian . Niscaya akan terwujudnya  rasa damai ,  harmonis dalam diri sehingga  Ida SangHyang Widhi Wasa  akan selalu bersemayam di dalam hati *Brahman Atman Aikyam*.
( Reg Veda.I.85.7)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kebajikan & Kejahatan dua sifat yang dapat menjadi Penolong

*Mutiara Weda*
02/02/2023

*Kebajikan & Kejahatan dua sifat yang dapat menjadi Penolong*

*Umat sedharma*, Sesungguhnya  Orang  bijak dan orang jahat keduanya akan dapat menjadi  penolong, orang yang jahat dengan suka  menghina,  mencaci dan memaki dan sejenisnya  sesungguhnya adalah  orang  yang menumpukkan  dosa  bagi dirinya serta  membersihkan dosa orang yang di caci dan makinya begitu pula   halnya dalam  bergaul dengan orang bijak akan  dapat menghantarkan  menuju sorga  ataupun  alam kamoksan nantinya. 

Menghindari perbuatan - perbuatan   hina,  Mengendalikan rasa  Amarah kepada siapapun dan berbuat baik serta  menolong  kepada sesama begitu pula  membebaskan diri dari kesombongan, keangkuhan merupakan sifat bijak yang harus dibangun bagi setiap Individu umat sedharma.

*Oleh Karena itu*,  sebagai umat Hindu  bangun sifat sifat Kedewataan dalam diri *Daivi  Sampad* dengan jalan kendalikan kemarahan  dengan kesabaran, kejahatan dengan kebajikan serta  tundukkan kelicikan dengan ketulusikhlasan  serta dengan berkata benar dan jujur hancurkan kebohongan dan tipu daya. Niscaya setiap umat Hindu akan dapat membersihkan rohaninya sehingga terbangunnya umat Hindu yang Damai  menuju ke alam kamoksan nantinya ( Slokantara 83)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Hukum Karma

*Mutiara Weda*
03/02/2023

*Hukum Karma*

*Umat se-dharma*, setiap perbuatan yang dilakukan oleh umat manusia bersifat   mengikat dan selalu mengikuti  langkah  kemanapun pergi. 
Perbuatan di masa lalu dipertanggungjawabkan pada saat  ini dan perbuatan sekarang akan membentuk atau mempola masa depan, tak ada sesuatu yang berputar terbalik di dunia ini, manusia menjadi baik oleh perbuatan  baiknya  dan menjadi buruk karena perbuatan jahatnya *Hukum Karma Phala*

Bekas bekas  *Karma Wesana*  akan selalu mengikat dan mengikuti manusia kemanapun  pergi dan menentukan  proses reinkarnasi/ lahir kembali  nantinya.  manusia bisa kita bohongi tapi  Tuhan tidak akan pernah tertidur dalam sekejappun dan akan mencatat segala  apa yang telah kita perbuat di masa kini.

*Oleh karena  itu*, sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Hindu untuk menyadari bahwa  hakekat hidup  yang sesungguhnya adalah  untuk   berbuat  kebajikan  *Subha karma* dan membuang jauh jauh sifat buruk *Asubha karma* dengan jalan  memegang Teguh Ageman Ageman  dalam beragama secara benar.  *Niscaya*  umat Hindu dalam menjalankan kehidupan sehari hari dapat  menampakkan  nilai nilai Kebenaran /Dharma  menuju  *Kebahagiaan*  baik lahir maupun  bathin atau Bhumi Kerta  akan dapat diwujudkan.( Slokantara, 13.10)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kebenaran & Kesadaran

*Mutiara Weda*
04/02/2023

*Kebenaran & Kesadaran*

*Umat Sedharma*, sangatlah mulia  tatkala  orang  berhasil menguasai dan Mengendalikan kemarahan ketimbang dikuasai oleh kemarahan tersebut.  Orang yang dikuasai oleh nafsu amarah, segala rupa barang yang disedekahkan olehnya dan segala Tapa yang dilakukannya serta segala apa yang dipersembahkannya  semuanya itu Bhatara Yama yang mengambil buahnya dan orang bersangkutan tidak akan mendapatkan pahala apa apa dan hidupnya akan menjadi sia sia.

Setiap umat manusia untuk selalu menjaga Tapa atau kesucian bathin dan menyelamatkannya dengan   menghilangkan nafsu nafsu amarah

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu Bangun kesucian bathin dalam diri  dengan melenyapkan unsur sad ripu dalam diri ;  rasa iri hati, kecongkakan dan kedengkian dengan menyelamatkannya melalui sastra sastra suci Weda. Niscaya akan dapat terbangunnya umat Hindu yang memegang teguh kebenaran dan kesadaran *Samyagjnana* serta mampu menguasai sifat amarahnya dan sabar,  menjaga diri dengan baik melalui selalu ingat dan sadar akan diri .
(S.S 101-104)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kesabaran & Ketabahan Cermin Kualitas Rohani

*Mutiara Weda*
05/02/2023

Kesabaran & Ketabahan Cermin dari  Kualitas rohani

*Umat Sedharma*, sifat mulia yang wajib ditanamkan bagi setiap umat Hindu   dalam mengimplementasikan ajaran Bhakti marga guna mendekatkan diri kehadapan sang maha Pencipta  dalam wujud  *Ksama* atau kesabaran & ketabahan hati serta  menampakkan sifat pemaaf yang penuh akan kedamaian.

Manakala belum tertanamnya  kesabaran dan ketabahan dalam hati akan teramat sulit untuk  mendapatkan suatu  *Kebahagiaan* dan tidak akan pernah merasakan *Kedamaian* dalam Hidup.
Menampakkan  sifat yang penuh dengan ketenangan & Kedamaian  dalam situasi apapun serta  senantiasa  berbuat baik kepada sesama  menjadi suatu keharusan .

*Oleh karena itu*, Sebagai umat sedharma  jangan pernah lepas dari ajaran Etika - Ethika  Hindu /Susila  yang berlandaskan  *Tri Kaya Parisudha*,  Tampakkan  selalu nilai nilai keluhuran Budhi , Kesabaran dan Ketabahan dalam kesaharian  sebagai inti hakekat kualitas ajaran rohani. *Niscaya* setiap umat Hindu akan  dapat memiliki kesadaran  akan kebenaran Atma  tentang hakekat  kehadiran Tuhan  yang kekal abadi  selalu bersinar dan bersemayam  di dalam hati.
(Jalan Menuju Tuhan hal.260)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta
 

Tri Kona Siklus Kehidupan Dalam Hindu

*Mutiara Weda*
06 / 02 /2023

*Tri Kona  Siklus Kehidupan dalam Hindu*

*Umat se-dharma*, Jika disadari, sesungguhnya setiap umat manusia tidak akan pernah lepas dari Tiga Siklus  alur Kehidupan  :   Utpeti,  Sthiti  dan Pralina, ( kelahiran, kehidupan dan akhirnya menuju  Kematian / kembali ke asal )  sebagai tiga kemahakuasaan dari Ida SangHyang Widhi Wasa *Tri Kona*

Setiap Manusia hidup kedunia ini memiliki tenaga /kekuatan yang di sebut *Udana Vayu* atau *Prana halus*.
Udana  Vayu inilah yang menyebabkan manusia dapat melihat, merasakan, berpikir, berbuat dan bernafas dalam menjalankan *Tri Kaya Parisudha*
(Kayika, Wacika dan Manacika).

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu mari  bersihkan dan sucikan  Udana  Vayu dalam menjalankan proses samsara  dengan meningkatkan  kualitas rohani dan  jaga kesucian diri,  baik lahir maupun bathin  *Yama & Nyama*, mengingat seluruh Udana  Vayu adalah *Hiranyagarbha* /  Brahman di dalam diri demikian juga di saat akan kembali ke asal, meninggal atau pralina, berkewajiban membisikan nama nama dari Ida SangHyang Widhi Wasa atau *Nama Smaranam* , aksara aksara suci Tuhan pada telinga orang yang meninggal sangat menentukan kehidupan yang akan datang dalam proses lahir kembali  *reinkarnasi/ punarbhawa* sebagai sifat sifat dasar yang paling kuat. Niscaya *Moksa* dan *Jiwan Mukti* akan dapat dicapai nantinya  ( Sanatana Hindu Dharma hal.37-41)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pinandita Sanggraha Nusantara
Daerah Istimewa Yogyakarta