Jumat, 22 April 2022

Krtavidya

*Mutiara Weda*
23/04/2022

*Krtavidya*

*Umat sedharma*, Jika direnungkan  dalam sebuah paribasa , pengetahuan yang tidak digunakan sesungguhnya adalah racun, begitu pula makanan  akan menjadi racun tatkala pencernaannya yang kurang baik, Demikian juga halnya  dalam berdiskusi *Tarkawada*  ibaratkan racun bagi orang yang miskin ilmunya atau kurang ilmunya .

Orang yang tahu, tetapi tidak tahu bahwa dirinya tahu paribasa ini mencerminkan  prilaku   pemalas  ibaratkan orang lagi  tertidur yang harus dibangunkan, diingatkan lagi  agar mempergunakan ilmu pengetahuannya  dengan baik *Sarva Jnana* dan memancarkannya atau mengaplikasikannya *Sarva Karya*  agar  tidak menjadi racun.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu bangun kekuatan dalam diri , tumbuhkan sifat bijak sebagaimana tertuang  dalam Pustaka suci Weda atau *Krtawidya* tampilkan pribadi yang berbudhi luhur *priyamwada*. Niscaya akan mencapai kelegaan yang maha sempurna dan terhindar dari kesedihan atau  ketidaklegaan.
(MDS.hal.215 & Slokantara,10)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Sabha Welaka PHDI -Daerah Istimewa - Yogyakarta

Kamis, 21 April 2022

Ksamavrata & Pritivrata

*Mutiara Weda*
20/04/2022

*Ksamavrata & Pritivrata*

*Umat Sedharma*, dalam sebuah  sesanti   ada menguraikan ; Tundukkan kemarahan  dengan kesabaran,  tundukan setiap kejahatan dengan nilai nilai kebenaran &  kebajikan, begitu juga Kelicikan dapat ditundukkan   dengan keikhlasan, ketulusan dan  kerelaan, Serta dengan  kejujuran dan kepolosan  hancurkan segala Tipu daya dan berbagai bentuk  kebohongan.

Janganlah  Membalas pukulan dengan pukulan begitu pula  jangan  membalas cacian dengan cacian sebagai  sikap bijak dari implementasi  ajaran Ethika Hindu. Sesungguhnya Dendam adalah racun penghancur hati dan bagian terburuk dari rencana penghancuran masa depan diri sendiri.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu, untuk selalu menumbuhkan sikap *Ksamavrata* kesediaan untuk saling memaafkan  kepada sesama dan *Pritivrata*,  kemampun untuk menunjukkan  sifat welas asih terhadap sesama serta membangun kualitas  diri dengan menjaga stabilitas  Mental, Intelektual dan Kesehatan (Ahara, Vihara dan Ausadha) secara sinergis. *Niscaya*, akan dapat terbangunnya umat Hindu yang berkarakter dan berwawaskan nilai nilai Dharma.
(kitab Slokantara,Sloka 83 hal.293)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .


Pikiran sang Penentu Karma

*Mutiara Weda*
21 / 04 /2022

*Pikiran  Sang Penentu Karma*

*Umat Sedharma*, Dunia ini akan mengalami kehancuran tatkala tidak menjalankan proses berpikir dengan baik *Manasika*.

Sesungguhnya Karma itu telah dimulai ketika terbangunnya  proses  berpikir.
Bila berpikir akan hal hal baik maka akan menjadi senang dan bahagia,  begitu pula sebaliknya jika berpikir akan hal hal buruk maka akan menjadi terbebani  dan bahkan stress  semuanya karena pengaruh Pikiran.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu untuk  selalu Mekarma dengan landasan *Tri Kaya Sandhi*  (Manacika, Wacika dan Kayika) secara sinergis  serta mampu  menumbuhkan  akan  kesadaran pikiran sehingga dapat menjalankan *wiwekanya* dengan Baik.  Niscaya akan dapat menjalankan
*Wiweka Jnananya* dengan baik  sehingga melahirkan Karma baik *Subha Karma*
(BG  III. 24 & kitab Swastikarana)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .

Selasa, 05 April 2022

Kedamaian Landasan Menuju Jagadhita

*Mutiara Weda*
06/04/2022

*Kedamaian Landasan Menuju Jagadhita*

*Umat se-dharma*, orang orang  Bijak   mengatakan :  di jaman *Kaliyuga* musuh yang paling utama bukan orang lain, melainkan  diri sendiri akibat  belum sinergisnya unsur *Tri Guna*  serta tidak terkendalinya pengaruh *Sad Ripu* dalam diri  dalam bentuk Ego, Ambisi, Emosi,  serakah, loba dan sejenisnya yang harus diperangi dengan *Tapa*  sebagai Pijakannya.

 Kesabaran dan  kedamaian Serta ketabahan *Ksama* merupakan sifat bijak serta mulia yang harus tertanam dan terjaga  pada diri setiap umat Hindu guna meningkatkan kualitas rohani menuju tingkatan spiritualitas yang mengandung kekuatan  dalam membangun kerukunan Umat Hindu . Segala sifat keras hati, yang penuh  *EGO*  hanya bisa dikalahkan dengan sikap  amulat sarira, anyekung Jnana dan mengendalikan diri Suluh nikang Prabha.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu  mari bangun kedamaian dan ketukunan mulai dalam diri masing masing, tingkatkan  kualitas  rohani  dengan  pengekangan  diri *Tapa* dan menampilkan kepribadian yang lebih *satwika* dengan jalan  melatih *Vak*,  *Manah* dan  *Kaya* dengan mensinergiskan Unsur *Trigunatattwa* dalam diri. Niscaya kedamaian dan kerukunan dalam hidup akan dapat terwujud sebagai landasan  menuju  *Maha samadhi* atau alam  kamoksan nantinya.
(BG.37-40 & serat Witaradya)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Senin, 04 April 2022

Tri Pramana Bekal Manusia Hidup

*Mutiara Weda*
05/04/2022

*Tri  Pramana  Bekal Manusia Hidup*

*Umat Se-dharma*, jika di lihat dalam Susastra Hindu ; sesungguhnya  Hidup menjelma menjadi manusia  di maya pada ini untuk menjalankan proses *samsara*  dan  Hidup  menjelma menjadi manusia  sesungguhnya adalah  penderitaan, menderita disebabkan karena dosa *Karma wesana*.  Walaupun demikian  menjelma menjadi manusia  sangatlah Mulia,  Utama &  Sempurna  karena dibekali dengan *Tri Premana* ( Bayu, Sabda  & Idep)

*Sabda* :  kemampuan berbicara  berbicara dan bertutur kata.

*Bayu*   :  kemampuan untuk bertindak,  berbuat  dan bergerak .

*Idep*     :  kemampuan untuk  berpikir  atau  olah Prana  sehingga setiap manusia dapat menjalankan *Wiwekanya* secara sempurna  dengan Dharma  sebagai  sang penuntunnya.  Manakala manusia dalam hidup ini  miskin akan  nilai - nilai  kebenaran *Satyam*  dan miskin akan  nilai - nilai kebajikan  *Dharma*   sama nilainya  dengan orang yang sudah  *mati* tiada guna. Hidup yang tanpa  Guna adalah hidup tanpa nilai kebajikan  ibaratkan padi tanpa isi dan bagaikan upacara keagamaan tanpa doa - doa pujaan.

*Oleh karena itu*, sebagai umat Hindu  pergunakanlah kesempatan  hidup menjelma menjadi  manusia dengan baik dan benar  untuk  berbuat kebajikan  *Subha karma*  sesuai sengan Swadharma masing masing  dan menghindarkan diri dari tindakan kejahatan  *Asubha Karma*. *Niscaya*,  akan menjadi orang yang  bermanfaat  bagi  diri sendiri,  berguna bagi keluarga dan Orang Banyak dalam  menuju tujuan hidup  yaitu  *Catur Purusa Artha*.
(  M.DS .138/ SS.280 )

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta