Senin, 24 Februari 2020

Tri Kaya Sandhi

Mutiara Weda*
25/02/2020

*TRI KAYA SANDHI*

*Umat se-dharma*, Ida SangHyang Widhi Wasa  maha ada  *Wibhu Sakti* dan
memiliki pengetahuan yang tak terbatas, serba jauh / serba tembus *Dura Sarwajnana*
Sehingga  mengetahui tentang apa yang telah kita perbuat  dan ada dimana mana
"Wyapi Wyapaka Nirwikara"

Berhati - hati dalam  berpikir, bertutur kata dan dalam  bertindak dengan meletakkan ajaran Tri Kaya Parisudha secara Sinergis *TRI KAYA SANDI* sebagai pondamen dasar dalam setiap sendi kehidupan. 

*Untuk itu*, sebagai umat manusia pegang teguh ajaran *Tri Kaya Sandhi* dan  berpasrahkan  diri  pada yang Maha kuasa *Bhakti*,
Perbuatan tanpa kekerasan *BERTAPA DALAM TINDAKAN* & SUCI MURNI DLM BERPIKIR SERTA BERTAPA  DALAM JNANA*
( BG.III.25/XII. 14/  SS. 217 )

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Rabu, 12 Februari 2020

Kaca mata Deva & Kaca Mata Raksasa

*Mutiara Weda*
13/02/2020

*Kaca Mata Deva  &  Kaca Mata Raksasa*

*Umat se-dharma*,  getaran dari pikiran menentukan tingkatan spiritual seseorang dan menempatkan Citta atau pikiran sebagai pemeran utama yg membawanya ke alam roda samsara maupun dalam mencapai moksa atau kelepasan.
"Manah Eva manushyanam Karanam bandha mokshayoh".
Berhatilah  hatilah memasukkan sesuatu kedalam pikiran *Satwika Vidya*.

Tatkala kaca mata pikiran positif  atau *kaca mata Deva*  maka akan terlihat adanya kebaikan, keindahan, kedamaian dan kebahagiaan/ *Dharma*, demikian sebaliknya, manakala  kaca mata pikiran negatif atau *kaca mata raksasa* dan *sad ripu* yang digunakan, maka akan terlihat dunia ini  dipenuhi oleh penderitaan, rasa benci, permusuhan dan ketidakadilan/ Adharma.

*Oleh karena itu*, dalam meningkatkan  kualitas  rohani tak akan bisa lepas dengan yang namanya  lingkaran rwa Bhineda, tekunlah berjapa, uncarkan mantram Gayatri,  latihlah diri  selalu berpikiran positif, selalu  melihat dari sisi positif dan berusaha melihat sisi baik dari orang lain. Niscaya akan terselamatkan dari samsara, roda kebencian atau  Karma buruk serta terhindar dari kelahiran alam bawah ( bhur loka). ( Upanisad & SS.79-87)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Rabu, 05 Februari 2020

Panca Mala

*Mutiara Weda*
06/02/2020

 *Panca Mala*

*Umat se-dharma*, Banten prayascita yang menyertai setiap pelaksanaan  upakara Yadnya merupakan suatu bahasa Mona yang  mengandung makna  *Pensucian Pikiran* atau *Tapa Manasa* dari  unsur unsur  *Panca Mala*

Pensucian  Pikiran / *Tapa Manasa*  dari berbagai kekotoran / *Panca Mala* yaitu :

*Sarwa rogha* : segala penyakit.
*Sarwa vighna* : segala halangan.
*Sarwa Satru" : segala musuh. *papa Klesa* : mengotori hidup. dan *Sarwa dusta* : berbagai bencana dari orang jahat.

*Untuk itu*, sebagai umat Hindu bersihkan selalu pikiran *Tapa Manasa* sehingga dapat menjalankan *Wiweka*  dengan baik dan  sempurna  berlandaskan ajaran ajaran Dharma sehingga terhindar dari  berbagai macam kekotoran *Panca Mala*.( Kitab Taru Pramana)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .