Senin, 18 November 2019

satvika Vidya

Mutiara Weda*
19/ 11/2019

*Satvika Vidya* :  berpikiran Positif

*Umat se-dharma*, Tingkatan getaran pikiran /Instuisi  menentukan tingkatan kualitas  spiritual seseorang dan menempatkan pikiran sebagai pemeran utama yang membawanya ke alam  kelahiran kembali, ke alam roda samsara maupun dalam mencapai kamoksan atau kelepasan.
"Manah Eva manushyanam Karanam bandha mokshayoh".
Hati hati memasukkan sesuatu kedalam pikiran / selalu berpikira Positif atau *Satwika Vidya*.

Tatkala kaca mata pikiran positif  atau kaca mata dewa  maka akan terlihat adanya kebaikan, keindahan, kedamaian dan kebahagiaan/ *Dharma*, demikian sebaliknya, manakala  kaca mata pikiran negatif atau *kaca mata raksasa* dan *sad ripu* yang digunakan, maka akan terlihat dunia ini  dipenuhi oleh penderitaan, rasa benci, permusuhan dan ketidakadilan/ Adharma.

*Untuk itu*, dalam meningkatkan  kualitas  rohani tak akan bisa lepas dengan yang namanya  lingkaran rwa Bhineda, tekunlah berjapa, uncarkan mantram Gayatri,  latihlah diri  selalu berpikiran positif, selalu  melihat dari sisi positif dan berusaha melihat sisi baik dari orang lain. Niscaya akan terselamatkan dari samsara, roda kebencian atau  Karma buruk serta terhindar dari kelahiran alam bawah ( bhur loka). ( Upanisad & SS.79-87)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Minggu, 17 November 2019

busana/Kawaca dalam Diri

*Mutiara Weda*
18/11/2019

*Busana / Kawaca Dalam Diri*

*Umat se-dharma*, Membangun *Kecerdasan* merupakan faktor penting bagi keberhasilan setiap umat manusia dalam menapaki kehidupan masa depan yang lebih baik dengan *kecerdasan Rasional* sebagai inti dasarnya, yang diperhalus oleh *kecerdasan emosional* dan *kecerdasan spiritual*. Kesemuanya sebagai  *Busana/Kawaca* Benteng dalam diri masing masing.

*Busana kekayaan* adalah keramahan, *Busana orang kuat* adalah ucapan halus, 
*Busana Pengetahuan* adalah Kedamaian, 
*Busana orang yang belajar agama* adalah Kerendahan hati sebagai *Kawaca Dharmanya* dan *Busana bagi orang Besar* adalah sifat pemaaf & pengampun.

*Untuk itu*, sebagai umat Hindu dalam situasi dan kondisi apapun Gunakan  *Kavaca Dharma dan bangun *Bhusana* yang ada dalam diri dengan dasar kecerdasan rasional, Emosional dan Kecerdasan Spiritual secara seimbang. Niscaya akan mampu menapaki hidup yang rendah hati, bijak dan mampu mengendalikan serta mengelola emosi dengan Baik.(kitab Nitisatakam)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha 
Sasmitha-Yogyakarta

Jumat, 15 November 2019

Nunggalang Idep

*Mutiara Weda*
16/11/ 2019

*Nunggalang Idep*

*Umat se -dharma*, Menyatukan semua tattwa yang ada di bawah Buddhi di sebut Eka Citta atau Eka Buddhi atau Nunggalang Idep. Tattwa yang ada di bawah buddhi adalah  *Ego* / Ahangkara tattwa, *Pikiran* / Raja Indrya tattwa dan Dasendrya tattwa.

Ketika semua tattwa  itu menyatu maka seluruh obyek tidak akan kelihatan lagi, sehingga Citta atau pikiran bisa disatukan dan terpusat *Dhyana*
Pikiran  sebagai sang Penentu  kehidupan umat manusia, pikiran yang menyebabkan sang pribadi mendapatkan sorga maupun neraka, pikiran menyebabkan menjadi binatang ataupun manusia, pikiran juga  menyebabkan mendapat kemenangan, pikiran pulalah  yang menyebabkan  kelepasan.atau Kamoksan

*Untuk itu*, bersihkan citta atau  pikiran, kendalikan  *Indrya* dengan selalu *mulat sarira* dan *sadar akan adanya keadaan alam pikiran *Citta* Serta  mantapkan pengetahuan  rohani  *Jnana* dan  Pengetahuan tentang kehidupan *Vidya* . Niscaya  Hyang Widhi akan selalu dekat dan ada dalam diri kita masing masing sehingga terwujudnya alam citta yang maha tinggi ,,*Purusha*.
(Kitab Yajurveda: 17.31 & wrhaspati tattwa. 16)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha 
Sasmitha-Yogyakarta

Rabu, 06 November 2019

cakra Dharma

Mutiara Weda*
07 / 11 /2019

*Cakra Dharma*

*Umat se-dharma*, Tatkala Orang  telah memiliki tingkatan kesadaran akan sang  diri dapat dipastikan   hidupnya akan selalu terkontrol dan dapat melakukan perbuatan baik *Subha Karma*  serta akan mampu memutar  jalannya  *Cakra Dharma*/ *roda Dharma* dengan baik  Satyam, Sivam dan Sundaram (Kebenaran, Keindahan dan Kebajikan) ,demikian pula  mampu memancarkan ajaran Dharma dalam kesehariannya / *Dharma Vahini*.

Selama badan masih kuat dan sehat, demikian juga selama kematian masih jauh, lakukanlah suatu kebaikan  yang berguna bagi diri sendiri serta berguna bagi orang lain *kesadaran diri* dan Pengekangan serta Pengendalian diri / *Karma Patha*

*Untuk itu*, tumbuhkan kesadaran  diri dengan menampakkan nilai keindahan dan  keluhuran budhi *Sundaram* di dalam alam Maya Pada ini. Niscaya akan  dapat mewujudkan tujuan Hidup menjelma menjadi manusia yang sebenarnya *Catur Purusartha*, Moksartham jagadhita ya ca iti Dharma atau *Bhumi Kertha*, yang suka tanpa wali dukha akan terwujud.
(Cautilya Nitisastra. IV.24 & SS.2-7)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .

Selasa, 05 November 2019

jangan Hiasi Hidup dengan Kebencian

*Mutiara Weda*
06/  11 /2019

*Jangan hiasi hidup dengan  Kebencian*

*Umat se-dharma*,  jika kita renung renungkan dalam Hidup ini menjelma menjadi manusia amatlah  pendek, singkat dan hanya sekejap,  sekejap cahaya kilat , Demikian pula, tidaklah mudah dan teramat sulit untuk didapatkan, penuh dgn cobaan, godaan,  kesemuan, ketidakpastian dan  bahkan ketidak sempurnaan

*Untuk itu*,   sebagai umat manusia jangan hiasi hidup yg pendek dan singkat ini  dengan *_menebar rasa  benci_* &  *_menabur  sikap antipati_* pada  orang  lain, pupuklah rasa damai, rasa tenang dan rasa tentram  dlm hati masing masing.  Niscaya kenyamanan, kedamaian & ketentraman  hidup  baik lahir maupun batin  akan dapat terwujud. 
( _Yajur Veda ,XI.6_ )

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha 
Sasmitha-Yogyakarta

Tri Sarira

*Mutiara Weda*
05/ 11/2019

*Tri Sarira* 

*Umat Se-dharma*, jika kita renungkan  dalam ajaran agamaHindu tubuh manusia dibentuk oleh tiga Lapis unsur 
dan memiliki fungsi serta kualitas yang berbeda yang di sebut :  Tri Sarira yaitu.tiga lapis unsur  dalam  manusia.

*TRI SARIRA* meliputi :

1. *STULA SARIRA/RAGA SARIRA*: adalah badan kasar yaitu jasmani yang terbentuk dari unsur Panca Maha Bhuta dan sad Maya kosa.

2. *SUKSMA SARIRA/LINGGA SARIRA*: adalah badan halus  yang di bentuk  Tri Anta karana  atau tiga penyebab akhir yang terdiri dari unsur ;

*Budhi*,  fungsinya untuk menentukan keputusan.

*Manah*,  fungsinya untuk berpikir.

*Ahamkara*,  fungsinya untuk merasakan dan bertindak.

3. *ANTA KARANA SARIRA*: adalah badan penyebab  sebagai lapisan yang paling halus  Atman yaitu Jiwatman sebagai hidupnya hidup.

*Untuk itu*, sebagai umat Hindu sudah sewajarnya 
Memahami akan  inti hakekat  dari  Tri Sarira  Yang  menentukan kehidupan umat  manusia di dunia ini yang selalu dibayangi unsur  *Tri Guna*.  Tubuh manusia / *Stula Sarira* adalah alat dari pikiran  *Suksma Sarira*,  Sedangkan  *Anta karana sarira* / Atman yang menentukan gerak pikiran manusia.  *Manakala*,  ingatan dipengaruhi oleh *Satwam*, maka seseorang akan menjadi bijaksana, pandai, pemaaf. Apabila ingatan dipengaruhi oleh guna *Rajas* maka seseorang menjadi pemarah, pendendam dan agresif. Apabila ingatan dipengaruhi oleh unsur *Tamas*, maka seseorang akan menjadi malas, loba dan rakus.
(MDS I. 6 & Kitab Weda Samhita)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

amrtistha Pavana

Mutiara Weda*
04/11/2019

 *Amratistha Pavana*

*Umat se-dharma*,  umat Hindu dalam  melaksanakan konsep Tri Hita Karana   dengan  kewajiban  menjaga kelestarian, kebersihan dan kesucian alam semesta beserta isinya *Amratistha Pavana* secara seimbang serta serasi dengan jalan melaksanakan ajaran  *Sad Pertivi Daryante*

Sad Pertivi Daryante merupakan enam hal yang wajib dilakukan oleh umat Hindu dalam menjaga tetap tegaknya kelestarian alam semesta atau ibu pertiwi antara lain :

*Satya* : Unsur kebenaran

*Rta* : hukum Tuhan yang bersifat kekal abadi.

*Tapa* : Pengendalian diri lahir dan bathin serta pengekangan diri.

*Diksa* : Kesempurnaan.

*Brahma* : Penciptaan / Utpeti

*Yadnya* : suatu kewajiban suci yang wajib dilaksanakan oleh seluruh  umat Hindu.

*Untuk itu*, sebagai umat Hindu berkewajiban untuk melaksanakan keenam sad Pertivi Daryante tersebut dalam menjaga kelestarian dan kebersihan alam *Amratistha Pavana* serta menjaga kelesatarian makhluk hidup *Sarva prani*. Niscaya hidup yang Damai,  harmonis, rukun dan tentram  yang berlandaskan Tri Hita Karana akan terwujud.
(Atharva Veda XII.1.1)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta 

Sabtu, 02 November 2019

catur Dharma sadhanam

*Mutiara Weda*
03/11/2019

*Catur Dharma Sadhanam*

*Umat se-dharma,* mengamalkan dan mengaplikasikasi  ajaran Dharma pada diri dalam menuju-Nya  disebut dengan *Dharma Sadhana* dan  dikenal dengan nama catur Dharma  Sadhana atau empat Sadhana  sebagai  *_sesarining Dharma_*.

Keempat Sadhana tersebut yakni  ; 

*Jnana kanda* /pikiran yang terbebas dari dualitas, 

*Bhakti Kanda* / sikap welas asih dan kebaikan yang tak terbatas pada semua makhluk,

 *Yoga Kanda*/pikiran yang bebas dari sad ripu,

 *Karma Kanda* / melaksanakan swadharma dengan baik.

*Untuk itu*, sebagai umat Hindu wujudkan dan realisasikan kesucian Dharma/ Sadhaka dalam diri masing masing  melalui latihan latihan rohani dengan tahapan  *Astangga yoga*  secara sistematis dan praktis sehingga terbina, terpupuk Budhi pekerti dan kesucian bathin. Niscaya akan mampu mengamalkan nilai nilai Dharma dengan baik sehingga menjadi *Sadhaka* dan mencapai *Jiwan Mukti*
(reg Weda VIII.69.8 & SS.12)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta