Sabtu, 03 Maret 2018

Jangan biarkan rasa benci Bersemayam dalam Hati

*Mutiara Weda*
26 /02/ 2018

*Jangan Biarkan rasa Benci Bersemayam dalam Hati*

Kalau di  renung renungkan, Ketika   orang selalu menyebarkan kebencian / Dendam *Dwesa* suatu pertanda bahwa dia hanya memiliki kebencian di dalam dirinya, akan tetapi, orang  yang memiliki kebajikan /*Dharma*  dalam hatinya dapat dipastikan  dia akan memancarkan ajaran Dharma /kebajikan dan kebenaran dalam hidupnya.

Hanya orang yang sejuk di dalam hatinya yang bisa menemukan kesejukan,  kedamaian dan keharmonisan di luar. Sulit membayangkan ada orang yang hidupnya menyejukan, menentramkan & damai kalau di dalam hatinya selalu bergejolak rasa irihati, benci dan dendam.

*Untuk itu*,   sebagai umat Hindu bangun *kesejukan* dan *kedamaian* dalam  hati dengan  mengendalikan diri  *Yama* dan *Nyama*  serta kendalikan  musuh yang bersemayam dalam diri umat manusia *Sad ripu* dan *Sapta Timira*.  *_Ragadi musuh maparo, Rihati  ya tonggwanya tan madoh riawak_*.  Niscaya hidup yang  Santih , *Manah Santih* dan *Parama Santih* dapat terwujud.
(kitab Ramayana & Panca Siskanya Angaji)

Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta .

Jalankan Swadharma dengan Baik & benar

*Mutiara Weda*
27 /02/ 2018

*Jalankan Swadharma dengan Baik & Benar*

Orang yang memahami akan arti hidup yang sebenarnya tak akan pernah mengeluh dan menyesal dengan  apa yang sedang dialaminya, melainkan menerimanya sebagai suatu anugerah Hyang Widhi yang wajib dijalankannya dengan landasan *Lascarya*

Jika dicamkan dalam hidup ini, tak akan pernah  lepas  dari konsep *rwa bhineda* / dua hal yang selalu  berbeda dan berdampingan ; *kebaikan & keburukan*, *suka & duka* selalu  silih berganti , demikian pula  halnya dengan lahir- hidup dan  kematian hanya bersumber dari- Nya dan Tuhan ada pada setiap makhluk *Iswarah Sarva Bhutanam*.

*Untuk itu* , sebagai umat Hindu, jangan pernah ragu dalam menjalankan Swadharma,  yakin  bahwa Tuhan melihat apa yang dilakukannya, Tuhan ada di mana mana *Wyapi Wyapaka Nirwikara*, dan segala galanya adalah Tuhan di alam semesta ini *Sarva Idam Kalu Brahman*
(BG. sloka 18.61 & Vedanta Sutra 1.1.4 )

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Bangun Kedamaian dalam diri

*Mutiara Weda*
28/02/2018

*Bangun  Kedamaian dalam Diri*

Jika kita amati, Diantara semua permata yang ada, yang paling bersinar &  bercahaya itu sebenarnya adalah *rasa  hati yang indah & Nyaman* dan Diantara semua bunga yang pernah mekar,harum dan wangi, juga sebetulnya  yang paling  tersentuh adalah  *rasa   hati yang indah* pula.

Sulit rasanya akan mendapatkan sentuhan rasa Hati yang nyaman, Damai dan  Indah tatkala dalam hatinya selalu bergejolak, penuh dengan praduga dan prasangka.

*Untuk itu*, sebagai umat manusia  tanamkan selalu  rasa   hati yang  *indah*  dan *Nyaman* agar memiliki  sentuhan  & kehalusan budhi  dengan cara  hilangkan buruk sangka terhadap orang lain serta tanamkan ajaran Budhi pekerti  luhur, Etika dan Tata Krama. Niscaya  rasa hati yang Nyaman, Damai dan  indah akan selalu tetap tertanam selama-lamanya".
(SS. 135-148 & Dharma Samhita)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Pikiran sang Penentu

*Mutiara Weda*
01 /03/ 2018

*Pikiran Sang Penentu*

Ida SangHyang Widhi Wasa baru bisa kita realisasikan  tatkala  seseorang telah membersihkan diri dan pikirannya  *Citta*,  tidak lagi berada dalam kegelapan, terbebas dari segala jenis ikatan dengan menempatkan  *Manah* / pikiran sebagai Faktor pentingnya.

Ada Lima jenis keadaan alam pikiran manusia yang sering mempengaruhi  kehidupan umat manusia meliputi : *Ksipa* / tidak mau berdiam, *Mudha* Lamban dan Malas, *Wiksipta*/ bingung dan Kacau, *Ekagra* / Terpusat, *Niruddha* / terkendali,

*Untuk itu*, bersihkan  pikiran,
kendalikan  *Indrya* dengan selalu *mulat sarira* dan *sadar akan adanya keadaan alam pikiran *Citta* Serta  mantapkan pengetahuan  rohani  *Jnana* dan  Pengetahuan tentang kehidupan *Vidya* . Niscaya  Hyang Widhi akan selalu dekat dan ada dalam diri.
(Kitab Yajurveda: 17.31 & Dharma Samhita)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Ida Hyang Widhi Wasa maha pengampyn

*Mutiara Weda*
02/03/2018

*Ida SangHyang Widhi Wasa Maha Pengampun*

Kalau kita renung renungkan, manakala Membenci orang lain sama artinya dengan kita minum racun, membuat hidup   akan terbebani  terus menerus selama kita belum bisa  memaafkannya dan akan terus menempati ruang di hati kita secara gratis, tanpa sewa. tumbuhkan sikap saling memaafkan.Ida SangHyang Widhi Wasa saja maha Pengampun/maha pemaaf.

Sulit rasanya  orang bisa memaafkan orang lain secara sempurna  manakala dia belum bisa memaafkan dirinya sendiri
Tumbuhkan sikap saling mengampuni, bangun rasa cinta kasih *Prema* ,tanamkan  kedamaian dalam hati * Manah Santih*

*Untuk  itu*, Bangkitkan kesadaran  dan jati diri yang sejati, belajar saling memaafkan,  belajar  *memahami  diri* serta  belajar  melatih *kesabaran* dengan landasan berpikir dan tutur kata yang santun *Pryavacana* .
(Wrhaspati Tattwa & SS.92-95)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta

Tan Satya Hrdaya

*Mutiara Weda*
03 /03/ 2018

*Tan Satya Hrdaya  :  Jangan bohongi kata Hati*

Orang yang selalu  membuka *mata bathinnya* akan  mendapatkan Cahaya  yang sebenarnya dalam hidup ini dan mampu memandang ke dalam dirinya maka bathinnya akan menjadi terang dan bercahaya sehingga mata bathin menjadi terbuka, Jangan Bohongi Kata hati *Tan Satya Hrdaya*

Rahasia rahasia kehidupan akan  diperlihatkan  kepada orang yang pikirannya selalu  *waspada*, *terang* dan *bersinar* serta Menampakkan nyala cahaya api suci sehingga bathin  menjadi terang dan bercahaya, mata bathin akan terbuka,  mengingat dalam tubuh setiap manusia pada hakekatnya adalah *bangunan suci *Pura*, sedangkan *sang Jiwa* adalah wujud Hyang Widhi yang berstana  dalam diri setiap umat manusia.

*Untuk itu*,  sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat manusia untuk membuka mata bathinnya dan  pancarkan  cahaya api suci yang ada dalam diri sehingga bathin menjadi tetap terang dan bersinar  melalui penyucian bathin dengan membersihkan Badan dengan air, pikiran disucikan Kebenaran, jiwa manusia dibersihkan dengan pelajaran suci, tapa, Brata serta kecerdasan dengan pengetahuan spiritual. Niscaya bathin akan tetap bercahaya dan terpancar.
(Reg Veda, VIII,44.15 & M.DS V.109)

*Made Worda Negara*
BINROH  Hindu TNI AU.

Pesantian Widya Sabha Sasmitha-Yogyakarta