Kamis, 29 Desember 2016

Banten Bahasa Mona

Mutiara Weda
23/12/2016

*Banten :  Bahasa Mona*

**Setiap umat Hindu harus memahami bahwa  kitab suci Weda mengajarkan umatnya untuk selalu bersyukur & mewujudkan rasa Bhakti dengan beberapa cara,  salah satunya  adalah *meyadnya*. Dalam mempersembahkan Banten/ Yadnya  dalam agama Hindu menggunakan  berbagai  bentuk  bahasa ;
*bahasa tulis* yaitu  dalam menyampaikan  Banten/ yadnya sesuai dengan kitab  suci *Weda Samhita*  dan ada menggunakan *bahasa lisan* yaitu dalam menyampaikan  dengan menggunakan bahasa sehari hari *Seha* serta ada pula  menggunakan  *bahasa  Mona* yaitu menggunakan  sarana dalam bentuk  Banten/ Yadnya.  Oleh karena itu, Banten merupakan wujud dari pemikiran yang lengkap, bulat yang dilandasi hati yang tulus dan suci *Ikang yadnya Ingaranan Pakahyunan sane hening suci, tulus tur jangkep*
( Lontar Yadnya prakerti)

Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Wiweka

Mutiara Weda
26/12/2016

*Wiweka*

**  Hidup menjelma menjadi manusia tidaklah mudah dan amatlah sulit untuk didapatkan  demikian juga,  menjelma menjadi manusia tak akan pernah  luput dengan yang namanya *Masalah* sbg suatu dinamika dalam  kehidupan yang datang silih berganti antara  *Suka dan Duka*  *baik & Buruk*, *benar & Salah*. Untuk itu,  sebagai umat manusia jangan  sekali kali mengabaikan persoalan   walaupun  sekecil apapun dan hadapi setiap persoalan Hidup dengan jalan melaksanakan ajaran  *Wiweka* dengan *Tri Premana Telu*  sbg pijakannya.
( Kitab  Gama Tattwa )

Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*

Kesadaran Diri

Mutiara Weda
27/12/2016

*Kesadaran Diri*

**Selama badan masih kuat dan sehat dan selama kematian masih jauh, lakukanlah suatu kebaikan  yang berguna  bagi diri sendiri dan  berguna bagi orang lain *kesadaran diri*. Untuk itu, mantapkan kesadaran  diri  dengan penuh keindahan dan  keluhuran  budhi sebagai suatu hiburan kehidupan sekaligus hiburan kematian  yang sangat dalam, asli  yang diresapi oleh semangat yang tinggi serta  kesucian.**
(Cautilya Nitisastra. IV.24)

Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*

Bhoga Swatntrya

Mutiara Weda
28/12/2016

*Bhoga-Swatantrya*

** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa, pada hakekatnya  setiap manusia adalah  *penguasa*. Penguasa dari nasibnya sendiri dan menjadi  Arsitek dari keberuntungannya  sendiri serta bertanggungjawab atas derita maupun  bahagia yang diterimanya saat ini.

Manusia tidak memiliki kebebasan untuk menentukan hasil dari perbuatannya *Bhoga Swatantrya* tapi setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan penyebab dari perbuatan itu sendiri *Karma-Swatantrya*. Untuk itu, sbg umat manusia Laksanakanlah setiap pekerjaan sebagai suatu kewajiban *Swadharma* dan jangan terikat pada hasil serta Lakukan kerja dengan tanpa Pamrih *Seva*, niscaya kebahagiaan sejati  akan dapat terwujud.*
(BGIII.19 & kitab Arjuna Wiwaha)

Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*

Hidup itu sabar


*Hidup itu Sabar*

**Setiap umat manusia harus menyadari bahwa, hakekat hidup ini  yang sebenarnya adalah *Bertapa*. Dalam  membangun *Tapa*   setiap umat manusia   semestinya mampu mengendalikan dan  mengekang diri *Ngret Sarira*

Pengendalian & Pengekangan diri dapat di tempuh dengan jalan  menerapkan pola hidup sederhana  *Ahara Legawa* dan dalam kesederhanaan termuat *Dimensi Spiritual*  yang sangat tinggi.

Begitu pula, untuk hidup *sabar* sepatutnya menerima apa adanya dan tidak berharap pada apa yang bukan menjadi haknya, sebagai inti hakekat dari ajaran *Weda Wedanta*. (SS.92)
Astungkara swaha

*Made Werdha Negara*
Widya Sabha Sasmita
Yogyakarta

Rabu, 21 Desember 2016

Ibu : seorang dewi

Mutiara Weda
22/12/2016

*Ibu : Seorang Dewi*

**Seorang  Wanita atau seorang Ibu   memiliki  peranan & kedudukan yang sangat  *mulia & Suci* “di mana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tapi dimana wanita tidak dihormati  tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala “  wanita  sebagai pendamping Hidup  sang suami *Dharma Patni* dan seorang Ibu adalah *Jaya* : melahirkan* melahirkan putra dan putri  yang suputra , sungguh luar biasa  jasa,  peran dan kedudukan seorang *Ibu*. Untuk itu,  sebagai umat manusia sudah menjadi kewajiban untuk selalu *sujud  & Bhakti*   pada  ke dua orang tua  baik bapak  maupun Ibu.**
( MDS.56 &  Sata Brh IV.2)

*Selamat hari   I BU  22 Desember*
*Maafkan putra /putrimu ibu...*
Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Ibu : seorang Dewi

Mutiara Weda
22/12/2016

*Ibu : Seorang Dewi*

**Seorang  Wanita atau seorang Ibu   memiliki  peranan & kedudukan yang sangat  *mulia & Suci* “di mana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tapi dimana wanita tidak dihormati  tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala “  wanita  sebagai pendamping Hidup  sang suami *Dharma Patni* dan seorang Ibu adalah *Jaya* : melahirkan* melahirkan putra dan putri  yang suputra , sungguh luar biasa  jasa,  peran dan kedudukan seorang *Ibu*. Untuk itu,  sebagai umat manusia sudah menjadi kewajiban untuk selalu *sujud  & Bhakti*   pada  ke dua orang tua  baik bapak  maupun Ibu.**
( MDS.56 &  Sata Brh IV.2)

*Selamat hari   I BU  22 Desember*

*Maafkan putra /putrimu ibu...*

Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Selasa, 20 Desember 2016

Empat pilar Kemanusiaan

Mutiara Weda
21/12/2016

*Empat Pilar Kemanusiaan*

**Setiap umat manusia harus mengetahui bahwa nilai nilai kemanusiaan itu ada empat dasar yg harus dipahaminya yang  bersumber dari ajaran *Prema* yang berintikan ajaran cinta kasih sebagai fondasinya.  Prema dlm wujud pikiran adalah *Satya / kebenaran*. Prema dalam wujud perbuatan adalah *Dharma / kebajikan*. Prema  dalam wujud rasa damai adalah *Santi* serta Prema dalam wujud saling pengertian adalah *Ahimsa/ tindakan tanpa kekerasan*. Untuk itu, sebagai umat manusia  untuk selalu berpegang teguh pada empat pilar kemanusiaan  *Prema* dalam berpikir, bertutur kata dan  bertindak dalam kehidupan sehari hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Senin, 19 Desember 2016

Sang Anyangaskara

Mutiara Weda
20/12/2016

*Sang Anyangaskara*

**Setiap umat manusia harus memahami bahwa  kewajiban orang tua terhadap anak demikian banyak dalam melahirkan, merawat,menuntun  dan  membentuk   Budi pekerti luhur sang anak, dengan berkewajiban  melakukan upacara *manusa Yadnya*  mulai  dari dalam kandungan sampai  dewasa *Sang Anyangaskara*.  Untuk itu, setiap umat Hindu  telah menjadi kewajiban  untuk melaksanakan  seluruh rangkaian upacara  manusa Yadnya  bagi putra/putrinya dalam  membentuk karakter dan Budhi pekerti luhur dalam  menumbuhkan  anak yang *Suputra*.
(Niti Sastra VIII. 3)

Astungkara Swaha
Made Worda Negara

Jangan lihat ke belakang:lihat ke depan

Mutiara Weda
19/12/2016

*Jangan lihat ke belakang, lihatlah Depan*

** Bagi setiap umat manusia haruslah menyadari bahwa ;
Janganlah terlalu bersedih terhadap apa yang sudah berlalu dan jangan pulalah risau terhadap apa yang akan terjadi  begitu pula,  dengan  orang-orang bijak  melihat masa sekarang dan berusaha  untuk berbuat yang sebaik-baiknya. Maka dari itu, Jangan pernah menyesal dengan apa yang telah  terjadi, berbuatlah yang baik untuk hari ini, niscaya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
(Canakya Nitisastra Bab XIII. 2)

Astungkara Swaha
Made Worda Negara

Senin, 05 Desember 2016

Tri Kaya

Mutiara Weda
05/12/2016

*Tri  Kaya*

**Setiap Umat manusia harus memahami  bahwa  ada tiga  prilaku  *Tri Kaya* yang menyebabkan manusia itu di kenal  & di kenang yaitu hasil perbuatannya, perkataannya, dan pikirannya. Maka dari itu,  biasakanlah untuk berpikiran baik, berkata benar, dan berbuat bajik dalam kehidupan sehari hari dgn membuang jauh -  jauh pikiran kotor & buruk sangka , sehingga nantinya  di kenal  menjadi manusia  yg berkarakter serta berkepribadian mulia.
( SS.77 )

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Yase patinggal rahayu

Mutiara Weda
06/12/2016

*Yasa  Pattinggal Rahayu*

** Setiap Umat manusia harus memahami  bahwa  kewajiban seorang anak   adalah    berbhakti kepada kedua orang tuanya  dan kewajiban  tersebut  tidak akan pernah  bisa tergantikan  oleh kekuatan manapun dan  apapun  bentuknya,  begitu pula, kewajiban  itu  akan  selalu melekat  dan menjadi contoh serta  panutan bagi keturunan berikut nantinya *Yase Pattinggal Rahayu*. Untuk itu,  Sebagai umat Hindu,  berhati hatilah dan  jangan sekali - kali  berniat  mengabaikan  kedua orang tua  yg telah  melahirkan  & membesarkannya , Dengan demikian ,  niscaya  akan menjadi anak  yang  Suputra dan terhindar  dari  malapetaka**
( Kekawin Nitisastra VIII.3)

Astungkare Swaha
*Made Wordha Negara*

Yase Pattingghal Rahayu

Kamis, 01 Desember 2016

Lihat sisi Baik dari orang

Mutiara Weda
02/12/2016

*Lihatlah sisi baik dari Orang*

**Setiap umat manusia harus memahami bahwa, setiap orang pasti memiliki   sisi baik dan pasti pula memiliki sisi  buruk karena itu memang hakekat hidup menjelma menjadi  manusia yg bisa berbuat baik pun bisa berbuat buruk dan merubah perbuatan buruk menjadi baik. Untuk itu, lihat dan bicarakanlah kebaikannya  & belajarlah untuk selalu mengintrospeksi diri, mawas diri dan mengendalikan diri, Niscaya akan  terhindar dari malapetaka. (SS.02)

Astungkare Swaha
Made Wordha Negara