Jumat, 30 Desember 2016
Kamis, 29 Desember 2016
Banten Bahasa Mona
Mutiara Weda
23/12/2016
*Banten : Bahasa Mona*
**Setiap umat Hindu harus memahami bahwa kitab suci Weda mengajarkan umatnya untuk selalu bersyukur & mewujudkan rasa Bhakti dengan beberapa cara, salah satunya adalah *meyadnya*. Dalam mempersembahkan Banten/ Yadnya dalam agama Hindu menggunakan berbagai bentuk bahasa ;
*bahasa tulis* yaitu dalam menyampaikan Banten/ yadnya sesuai dengan kitab suci *Weda Samhita* dan ada menggunakan *bahasa lisan* yaitu dalam menyampaikan dengan menggunakan bahasa sehari hari *Seha* serta ada pula menggunakan *bahasa Mona* yaitu menggunakan sarana dalam bentuk Banten/ Yadnya. Oleh karena itu, Banten merupakan wujud dari pemikiran yang lengkap, bulat yang dilandasi hati yang tulus dan suci *Ikang yadnya Ingaranan Pakahyunan sane hening suci, tulus tur jangkep*
( Lontar Yadnya prakerti)
Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*
Wiweka
Mutiara Weda
26/12/2016
*Wiweka*
** Hidup menjelma menjadi manusia tidaklah mudah dan amatlah sulit untuk didapatkan demikian juga, menjelma menjadi manusia tak akan pernah luput dengan yang namanya *Masalah* sbg suatu dinamika dalam kehidupan yang datang silih berganti antara *Suka dan Duka* *baik & Buruk*, *benar & Salah*. Untuk itu, sebagai umat manusia jangan sekali kali mengabaikan persoalan walaupun sekecil apapun dan hadapi setiap persoalan Hidup dengan jalan melaksanakan ajaran *Wiweka* dengan *Tri Premana Telu* sbg pijakannya.
( Kitab Gama Tattwa )
Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*
Kesadaran Diri
Mutiara Weda
27/12/2016
*Kesadaran Diri*
**Selama badan masih kuat dan sehat dan selama kematian masih jauh, lakukanlah suatu kebaikan yang berguna bagi diri sendiri dan berguna bagi orang lain *kesadaran diri*. Untuk itu, mantapkan kesadaran diri dengan penuh keindahan dan keluhuran budhi sebagai suatu hiburan kehidupan sekaligus hiburan kematian yang sangat dalam, asli yang diresapi oleh semangat yang tinggi serta kesucian.**
(Cautilya Nitisastra. IV.24)
Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*
Bhoga Swatntrya
Mutiara Weda
28/12/2016
*Bhoga-Swatantrya*
** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa, pada hakekatnya setiap manusia adalah *penguasa*. Penguasa dari nasibnya sendiri dan menjadi Arsitek dari keberuntungannya sendiri serta bertanggungjawab atas derita maupun bahagia yang diterimanya saat ini.
Manusia tidak memiliki kebebasan untuk menentukan hasil dari perbuatannya *Bhoga Swatantrya* tapi setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan penyebab dari perbuatan itu sendiri *Karma-Swatantrya*. Untuk itu, sbg umat manusia Laksanakanlah setiap pekerjaan sebagai suatu kewajiban *Swadharma* dan jangan terikat pada hasil serta Lakukan kerja dengan tanpa Pamrih *Seva*, niscaya kebahagiaan sejati akan dapat terwujud.*
(BGIII.19 & kitab Arjuna Wiwaha)
Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*
Hidup itu sabar
*Hidup itu Sabar*
**Setiap umat manusia harus menyadari bahwa, hakekat hidup ini yang sebenarnya adalah *Bertapa*. Dalam membangun *Tapa* setiap umat manusia semestinya mampu mengendalikan dan mengekang diri *Ngret Sarira*
Pengendalian & Pengekangan diri dapat di tempuh dengan jalan menerapkan pola hidup sederhana *Ahara Legawa* dan dalam kesederhanaan termuat *Dimensi Spiritual* yang sangat tinggi.
Begitu pula, untuk hidup *sabar* sepatutnya menerima apa adanya dan tidak berharap pada apa yang bukan menjadi haknya, sebagai inti hakekat dari ajaran *Weda Wedanta*. (SS.92)
Astungkara swaha
*Made Werdha Negara*
Widya Sabha Sasmita
Yogyakarta
Rabu, 21 Desember 2016
Ibu : seorang dewi
22/12/2016
*Made Wordha Negara*
Ibu : seorang Dewi
Mutiara Weda
22/12/2016
*Ibu : Seorang Dewi*
**Seorang Wanita atau seorang Ibu memiliki peranan & kedudukan yang sangat *mulia & Suci* “di mana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tapi dimana wanita tidak dihormati tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala “ wanita sebagai pendamping Hidup sang suami *Dharma Patni* dan seorang Ibu adalah *Jaya* : melahirkan* melahirkan putra dan putri yang suputra , sungguh luar biasa jasa, peran dan kedudukan seorang *Ibu*. Untuk itu, sebagai umat manusia sudah menjadi kewajiban untuk selalu *sujud & Bhakti* pada ke dua orang tua baik bapak maupun Ibu.**
( MDS.56 & Sata Brh IV.2)
*Selamat hari I BU 22 Desember*
*Maafkan putra /putrimu ibu...*
Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*
Selasa, 20 Desember 2016
Empat pilar Kemanusiaan
Mutiara Weda
21/12/2016
*Empat Pilar Kemanusiaan*
**Setiap umat manusia harus mengetahui bahwa nilai nilai kemanusiaan itu ada empat dasar yg harus dipahaminya yang bersumber dari ajaran *Prema* yang berintikan ajaran cinta kasih sebagai fondasinya. Prema dlm wujud pikiran adalah *Satya / kebenaran*. Prema dalam wujud perbuatan adalah *Dharma / kebajikan*. Prema dalam wujud rasa damai adalah *Santi* serta Prema dalam wujud saling pengertian adalah *Ahimsa/ tindakan tanpa kekerasan*. Untuk itu, sebagai umat manusia untuk selalu berpegang teguh pada empat pilar kemanusiaan *Prema* dalam berpikir, bertutur kata dan bertindak dalam kehidupan sehari hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*
Senin, 19 Desember 2016
Sang Anyangaskara
Mutiara Weda
20/12/2016
*Sang Anyangaskara*
**Setiap umat manusia harus memahami bahwa kewajiban orang tua terhadap anak demikian banyak dalam melahirkan, merawat,menuntun dan membentuk Budi pekerti luhur sang anak, dengan berkewajiban melakukan upacara *manusa Yadnya* mulai dari dalam kandungan sampai dewasa *Sang Anyangaskara*. Untuk itu, setiap umat Hindu telah menjadi kewajiban untuk melaksanakan seluruh rangkaian upacara manusa Yadnya bagi putra/putrinya dalam membentuk karakter dan Budhi pekerti luhur dalam menumbuhkan anak yang *Suputra*.
(Niti Sastra VIII. 3)
Astungkara Swaha
Made Worda Negara
Jangan lihat ke belakang:lihat ke depan
Mutiara Weda
19/12/2016
*Jangan lihat ke belakang, lihatlah Depan*
** Bagi setiap umat manusia haruslah menyadari bahwa ;
Janganlah terlalu bersedih terhadap apa yang sudah berlalu dan jangan pulalah risau terhadap apa yang akan terjadi begitu pula, dengan orang-orang bijak melihat masa sekarang dan berusaha untuk berbuat yang sebaik-baiknya. Maka dari itu, Jangan pernah menyesal dengan apa yang telah terjadi, berbuatlah yang baik untuk hari ini, niscaya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
(Canakya Nitisastra Bab XIII. 2)
Astungkara Swaha
Made Worda Negara
Selasa, 06 Desember 2016
Senin, 05 Desember 2016
Tri Kaya
Mutiara Weda
05/12/2016
*Tri Kaya*
**Setiap Umat manusia harus memahami bahwa ada tiga prilaku *Tri Kaya* yang menyebabkan manusia itu di kenal & di kenang yaitu hasil perbuatannya, perkataannya, dan pikirannya. Maka dari itu, biasakanlah untuk berpikiran baik, berkata benar, dan berbuat bajik dalam kehidupan sehari hari dgn membuang jauh - jauh pikiran kotor & buruk sangka , sehingga nantinya di kenal menjadi manusia yg berkarakter serta berkepribadian mulia.
( SS.77 )
Astungkara Swaha
Made Wordha Negara
Yase patinggal rahayu
Mutiara Weda
06/12/2016
*Yasa Pattinggal Rahayu*
** Setiap Umat manusia harus memahami bahwa kewajiban seorang anak adalah berbhakti kepada kedua orang tuanya dan kewajiban tersebut tidak akan pernah bisa tergantikan oleh kekuatan manapun dan apapun bentuknya, begitu pula, kewajiban itu akan selalu melekat dan menjadi contoh serta panutan bagi keturunan berikut nantinya *Yase Pattinggal Rahayu*. Untuk itu, Sebagai umat Hindu, berhati hatilah dan jangan sekali - kali berniat mengabaikan kedua orang tua yg telah melahirkan & membesarkannya , Dengan demikian , niscaya akan menjadi anak yang Suputra dan terhindar dari malapetaka**
( Kekawin Nitisastra VIII.3)
Astungkare Swaha
*Made Wordha Negara*
Kamis, 01 Desember 2016
Lihat sisi Baik dari orang
Mutiara Weda
02/12/2016
*Lihatlah sisi baik dari Orang*
**Setiap umat manusia harus memahami bahwa, setiap orang pasti memiliki sisi baik dan pasti pula memiliki sisi buruk karena itu memang hakekat hidup menjelma menjadi manusia yg bisa berbuat baik pun bisa berbuat buruk dan merubah perbuatan buruk menjadi baik. Untuk itu, lihat dan bicarakanlah kebaikannya & belajarlah untuk selalu mengintrospeksi diri, mawas diri dan mengendalikan diri, Niscaya akan terhindar dari malapetaka. (SS.02)
Astungkare Swaha
Made Wordha Negara
Rabu, 30 November 2016
Pustaka suci
Mutiara Weda
01/12/2016
*Pustaka Suci*
** Setiap umat manusia harus memahami bahwa dua sumber kebenaran yang paling hakiki dan mendasar dalam ajaran agama Hindu yaitu *Sruti* dan *Smerti*. SRUTI adalah Veda dan SMERTI adalah Dharmasastra kedua Pustaka Suci ini tidak boleh diragukan kebenaran ajarannya. Untuk itu, sebagai umat manusia khususnya umat Hindu berkewajiban untuk mempelajari secara benar isi kedua Pustaka Suci tersebut untuk dijadikan pegangan, pedoman & tuntunan Hidup.
( MDS.II.10)
Astungkara Swaha
Made Wordha Negara
Senin, 28 November 2016
Manusia raja bgi dirinya
Mutiara Weda
28/11/2016
*Manusia : Raja bagi dirinya*
** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa manusia hidup di dunia ini pada hakekatnya adalah * Sang Raja*. Sang Raja bagi dirinya sendiri, ia adalah pemimpin dari tubuhnya, ia
adalah penguasa dari pikirannya; maka dari itu, mulai sedini mungkin setiap umat manusia sudah sewajarnya untuk selalu memahami akan hakekat
kebajikan/ kebenaran /*Dharma* ,kekayaan/ *Artha* kesenangan *Kama* dan *Moksa*/ kelepasan *Catur Warga*.**
(SS.01)
Astungkara Swaha
Made Wordha Negara
Minggu, 27 November 2016
Jadilah orang Baik
MUTIARA WEDA
09//11/2016
*Jadilah Orang Baik*
**Perlu kita ketahui bersama bahwa, karakter Orang yg Jahat itu adalah selalu dapat melihat dosa atau kesalahan sekecil apapun dari orang lain dengan sangat jelasnya. Tapi anehnya mereka tidak dapat melihat dosanya sendiri walaupun setinggi gunung. Oleh karena itu, Bagi setiap umat manusia dalam mengarungi kehidupan ini jangan sampai menjadi orang jahat. Jadilah orang Baik yg memiliki tingkat kesadaran rohani *Samyag jnana* , kesabaran *Dama* dgn landasan cipta, rasa dan Karsa secara seimbang. Niscaya Sang Maha Pencipta akan selalu bersama-Nya.**
( SS.341)
Astungkara Swaha
Made Worda Negara
Ilmu agama Benteng Diri
MUTIARA WEDA
07/08/2016
Ilmu Agama : Benteng Diri
** Setiap umat manusia harus sadar bahwa, tidaklah mungkin kita bisa mempraktekan ajaran agama tanpa memahami isi dari ajaran agama, Mustahil kita bisa memahami isi dari ajaran agama tanpa mempelajari teori agamanya atau Ilmu Agamanya secara benar.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai umat manusia bentengi dan landasi diri dengan Teori agama atau Ilmu agama "TRI JNANA SANDI " .**
Astungkara Swaha
Made Worda Negara
Bertapa dlm tindakan
MUTIARA WEDA
10/11/2016
*Bertapa dlm Tindakan*
** Ida SangHyang Widhi Wasa maha Tahu JNANA SAKTI tentang apa yang telah kita lakukan.Sebagai umat manusia janganlah pernah menuntut banyak dengan hasil kerja, dan jangan pulalah terlalu berbangga hati merasa telah banyak melakukan perbuatan,
Hanya orang dungu yang bekerja dengan penuh keterikatan atas kerjanya.
Orang Bijak, bekerja tanpa keterikatan serta tanpa kepentingan pribadi.
Oleh karena itu, jadilah orang yang bijak selalu bekerja dan berpasrahkan diri pada Yang Maha kuasa tentang apa yang telah diperbuatnya.
Perbuatan tanpa kekerasan *BERTAPA DALAM TINDAKAN* dan suci murni dalam berpikir BERTAPA DALAM JNANA **
( BG.III.25.XII. 14/ SS. 217 )
Astungkare swaha
Made Worda Negara
Jangan abaikan Dharma
Mutiara Weda
04/11/2016
*Jangan abaikan Dharma*
** Setiap umat manusia haruslah menyadari bahwa, kelahiran menjelma menjadi manusia amatlah sulit dan sangatlah cepat keadaannya, tak ubahnya dgn gemerlapan kilat, dan amat sukar untuk diperolehnya, oleh karena itu, pergunakanlah dengan sebaik baiknya kesempatan menjelma menjadi manusia untuk berbuat kebaikan mengingat
Kebutuhan dan kewajiban utama dalam hidup manusia di dunia ini adalah menjadi manusiawi. Apa pun kesarjanaan, kedudukan ataupun wewenangnya, janganlah mengabaikan nilai-nilai Dharma/ keagamaan dan kemanusiaan yang berlandaskan pada Pustaka suci Veda.**(SS.I.08)
Astungkara Swaha
Made Wordha Negara
Raja Guna
Mutiara Weda
24/11/2016
*Raja Guna*
** Setiap manusia haruslah mengetahui bahwa, di dunia Maya pada ini, ada dua musuh besar yg sangat merusak dan penuh dengan dosa yang sumbernya dari *Raja Guna* yaitu *hawa Nafsu* dan *rasa amarah* yang dapat menjerumuskan umat manusia ke jurang kehancuran. Maka dari itu, kendalikan nafsu & amarah itu dgn jalan mengamalkan ajaran *Yama* & *Nyama Bratha* serta Praktek keagamaan sesuai tuntunan kitab suci Weda sebagai pijakannya.**(BG III.37)
Astungkara Swaha
Made Wordha Negara
Panca Upaya Sandhi
Mutiara Weda
25/11/2016
*Panca Upaya Sandhi*
** Setiap umat Hindu haruslah menyadari bahwa, hidup menjelma menjadi manusia tak luput dari yang namanya *Masalah* sbg suatu dinamika hidup yang datang silih berganti Anatar *Suka dan Duka* Untuk itu, Bagi setiap Umat Hindu dalam sebuah keluarga jangan sekali kali mengabaikan persoalan sekecil apapun dan hadapi setiap persoalan Hidup dengan jalan melaksanakan ajaran yg namanya *Panca Upaya Sandhi* ( lima jalan dalam menghadapi persoalan hidup) Maya,Upeksa,Indra Jala, Wikrama dan Logika.**
( Kitab Gama Tattwa )
Astungkara Swaha
Made Wordha Negara
Daivi vaik
MUTIARA WEDA
27/11/2016
*Daivi Vak & Daivi Sampad*
**Bagi setiap Umat manusia Haruslah menyadari bahwa Ida SangHyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa menciptakan makhluk ciptaan-Nya di dunia ini, dalam dua sifat yang berbeda yaitu *Daivi Vak* bersifat mulia dan *Asuri Sampad* sifat jahat. Untuk itu, sebagai umat manusia mantapkan sifat Daivi Vak dalam diri manusia dengan mengamalkan ajaran spiritual dan menampakkan dalam diri sbg orang yang berkelahiran mulia dengan selalu berbuat kebajikan & kesempurnaan pada kehidupan yang akan datang
*Kryamana Karma phala*
( BG.XVI.1, 3 dan 5 )
Astungkare Swaha
Made Worda Negara
Selasa, 22 November 2016
Kebaikan itu kekal
Mutiara Weda
19/11/2016
*Kebaikan itu Kekal*
** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa kebaikan itu bukanlah bersifat semu melainkan bersifat kekal ; ibaratkan Ema
s, walaupun dia dipanasi berkali kali dia akan tetap cemerlang dan mengeluarkan sinar / cahaya, begitu pula kayu Cendana, walaupun dia di gosok gosok berulang kali, dia akan tetap mengeluarkan bau harumnya, demikian pula halnya dengan kebaikan, dia tidak akan pernah luntur / berubah walaupun sampai akhir jaman. Untuk itu, sebagai umat manusia, janganlah pernah merasa takut manakala sudah berpegang teguh pada kebaikan dan kebenaran *Satya* dengan jalan sll berbuat kebaikan dan kebenaran dengan sungguh sungguh serta taat & patuh pada tuntunan kitab Suci Weda, Niscaya akan tercapainya tujuan hidup & dilindungi oleh Sang maha Pencipta.**
(Slokantara, 12. 75 )
Astungkara Swaha
Made Wordha Negara
Kamis, 03 November 2016
Jangab abaikan Dharma
Nge- raja Singa dan Ngeraja Swala
Senin, 17 Oktober 2016
Bangun Keharmonisan
Kamis, 13 Oktober 2016
Buang rasa Benci
Mantapkan kesabaran diri
Kamis, 06 Oktober 2016
Buang rasa Benci
Jangan ragu beryadnya
Jumat, 23 September 2016
Manusia utama
Jumat, 16 September 2016
Jnana Yadnya
Kamis, 15 September 2016
Karma
Rabu, 14 September 2016
Tri Jnana Sandi
Prasadam
Krodha
Pengendalian Indrya
Yadnya
Jalan Dharma
Jalan kebenaran
Selasa, 19 Juli 2016
Bingung : Moha
Senin, 18 Juli 2016
Hakekat Dharma
MUTIARA WEDA
21/5/2016
Hakekat Dharma
**** Setiap umat Manusia hrs menyadari bahwa ... dlm mengarungi kehidupan ini, tdk akan pernah lepas dengan yang namanya dharma. Segala apa yg diajarkan oleh Sruti di sebut Dharma,semua yg diajarkan smerti pun Dharma pula namanya, demikian pula tingkah laku sang sista cara Dharma namanya.. oleh karena itu jadikanlah Dharma sebagai pegangan dn pegangan hidup setiap umat manusia....***
Astungkare... swaha
Made Worda Negara
Misskin nilai kebenaran
MUTIARA WEDA
18/07/2016
" Miskin Nilai Kebenaran "
*** Sesungguhnya orang yang miskin akan nilai - nilai kebenaran dan miskin akan
nilai - nilai kebajikan sama nilainya dengan orang yang sudah "mati " tiada guna akan kehidupannya ; keadaan seperti ini bagaikan wilayah luas tanpa
penduduk yang banyak dan tanpa pemimpin dan bagaikan upacara keagamaan tanpa
doa - doa pujaan, bagaikan upacara besar tanpa sedekah.
Untuk itu, mantapkan nilai - nilai kebenaran dan kebajikan dalam setiap kehidupan umat manusia dengan selalu berkata yang benar dan memegang teguh nilai - nilai agama / Dharma " Sura Dira Jayengningrat lebur dening Pangastuti ". ***
( M.DS .138/ SS.280 )
Astungkara....Swaha
Made Worda Negara