Kamis, 29 Desember 2016

Banten Bahasa Mona

Mutiara Weda
23/12/2016

*Banten :  Bahasa Mona*

**Setiap umat Hindu harus memahami bahwa  kitab suci Weda mengajarkan umatnya untuk selalu bersyukur & mewujudkan rasa Bhakti dengan beberapa cara,  salah satunya  adalah *meyadnya*. Dalam mempersembahkan Banten/ Yadnya  dalam agama Hindu menggunakan  berbagai  bentuk  bahasa ;
*bahasa tulis* yaitu  dalam menyampaikan  Banten/ yadnya sesuai dengan kitab  suci *Weda Samhita*  dan ada menggunakan *bahasa lisan* yaitu dalam menyampaikan  dengan menggunakan bahasa sehari hari *Seha* serta ada pula  menggunakan  *bahasa  Mona* yaitu menggunakan  sarana dalam bentuk  Banten/ Yadnya.  Oleh karena itu, Banten merupakan wujud dari pemikiran yang lengkap, bulat yang dilandasi hati yang tulus dan suci *Ikang yadnya Ingaranan Pakahyunan sane hening suci, tulus tur jangkep*
( Lontar Yadnya prakerti)

Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Wiweka

Mutiara Weda
26/12/2016

*Wiweka*

**  Hidup menjelma menjadi manusia tidaklah mudah dan amatlah sulit untuk didapatkan  demikian juga,  menjelma menjadi manusia tak akan pernah  luput dengan yang namanya *Masalah* sbg suatu dinamika dalam  kehidupan yang datang silih berganti antara  *Suka dan Duka*  *baik & Buruk*, *benar & Salah*. Untuk itu,  sebagai umat manusia jangan  sekali kali mengabaikan persoalan   walaupun  sekecil apapun dan hadapi setiap persoalan Hidup dengan jalan melaksanakan ajaran  *Wiweka* dengan *Tri Premana Telu*  sbg pijakannya.
( Kitab  Gama Tattwa )

Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*

Kesadaran Diri

Mutiara Weda
27/12/2016

*Kesadaran Diri*

**Selama badan masih kuat dan sehat dan selama kematian masih jauh, lakukanlah suatu kebaikan  yang berguna  bagi diri sendiri dan  berguna bagi orang lain *kesadaran diri*. Untuk itu, mantapkan kesadaran  diri  dengan penuh keindahan dan  keluhuran  budhi sebagai suatu hiburan kehidupan sekaligus hiburan kematian  yang sangat dalam, asli  yang diresapi oleh semangat yang tinggi serta  kesucian.**
(Cautilya Nitisastra. IV.24)

Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*

Bhoga Swatntrya

Mutiara Weda
28/12/2016

*Bhoga-Swatantrya*

** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa, pada hakekatnya  setiap manusia adalah  *penguasa*. Penguasa dari nasibnya sendiri dan menjadi  Arsitek dari keberuntungannya  sendiri serta bertanggungjawab atas derita maupun  bahagia yang diterimanya saat ini.

Manusia tidak memiliki kebebasan untuk menentukan hasil dari perbuatannya *Bhoga Swatantrya* tapi setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan penyebab dari perbuatan itu sendiri *Karma-Swatantrya*. Untuk itu, sbg umat manusia Laksanakanlah setiap pekerjaan sebagai suatu kewajiban *Swadharma* dan jangan terikat pada hasil serta Lakukan kerja dengan tanpa Pamrih *Seva*, niscaya kebahagiaan sejati  akan dapat terwujud.*
(BGIII.19 & kitab Arjuna Wiwaha)

Astungkara Swaha
*Made Werdha Negara*

Hidup itu sabar


*Hidup itu Sabar*

**Setiap umat manusia harus menyadari bahwa, hakekat hidup ini  yang sebenarnya adalah *Bertapa*. Dalam  membangun *Tapa*   setiap umat manusia   semestinya mampu mengendalikan dan  mengekang diri *Ngret Sarira*

Pengendalian & Pengekangan diri dapat di tempuh dengan jalan  menerapkan pola hidup sederhana  *Ahara Legawa* dan dalam kesederhanaan termuat *Dimensi Spiritual*  yang sangat tinggi.

Begitu pula, untuk hidup *sabar* sepatutnya menerima apa adanya dan tidak berharap pada apa yang bukan menjadi haknya, sebagai inti hakekat dari ajaran *Weda Wedanta*. (SS.92)
Astungkara swaha

*Made Werdha Negara*
Widya Sabha Sasmita
Yogyakarta

Rabu, 21 Desember 2016

Ibu : seorang dewi

Mutiara Weda
22/12/2016

*Ibu : Seorang Dewi*

**Seorang  Wanita atau seorang Ibu   memiliki  peranan & kedudukan yang sangat  *mulia & Suci* “di mana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tapi dimana wanita tidak dihormati  tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala “  wanita  sebagai pendamping Hidup  sang suami *Dharma Patni* dan seorang Ibu adalah *Jaya* : melahirkan* melahirkan putra dan putri  yang suputra , sungguh luar biasa  jasa,  peran dan kedudukan seorang *Ibu*. Untuk itu,  sebagai umat manusia sudah menjadi kewajiban untuk selalu *sujud  & Bhakti*   pada  ke dua orang tua  baik bapak  maupun Ibu.**
( MDS.56 &  Sata Brh IV.2)

*Selamat hari   I BU  22 Desember*
*Maafkan putra /putrimu ibu...*
Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Ibu : seorang Dewi

Mutiara Weda
22/12/2016

*Ibu : Seorang Dewi*

**Seorang  Wanita atau seorang Ibu   memiliki  peranan & kedudukan yang sangat  *mulia & Suci* “di mana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tapi dimana wanita tidak dihormati  tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala “  wanita  sebagai pendamping Hidup  sang suami *Dharma Patni* dan seorang Ibu adalah *Jaya* : melahirkan* melahirkan putra dan putri  yang suputra , sungguh luar biasa  jasa,  peran dan kedudukan seorang *Ibu*. Untuk itu,  sebagai umat manusia sudah menjadi kewajiban untuk selalu *sujud  & Bhakti*   pada  ke dua orang tua  baik bapak  maupun Ibu.**
( MDS.56 &  Sata Brh IV.2)

*Selamat hari   I BU  22 Desember*

*Maafkan putra /putrimu ibu...*

Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Selasa, 20 Desember 2016

Empat pilar Kemanusiaan

Mutiara Weda
21/12/2016

*Empat Pilar Kemanusiaan*

**Setiap umat manusia harus mengetahui bahwa nilai nilai kemanusiaan itu ada empat dasar yg harus dipahaminya yang  bersumber dari ajaran *Prema* yang berintikan ajaran cinta kasih sebagai fondasinya.  Prema dlm wujud pikiran adalah *Satya / kebenaran*. Prema dalam wujud perbuatan adalah *Dharma / kebajikan*. Prema  dalam wujud rasa damai adalah *Santi* serta Prema dalam wujud saling pengertian adalah *Ahimsa/ tindakan tanpa kekerasan*. Untuk itu, sebagai umat manusia  untuk selalu berpegang teguh pada empat pilar kemanusiaan  *Prema* dalam berpikir, bertutur kata dan  bertindak dalam kehidupan sehari hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Astungkara Swaha
*Made Wordha Negara*

Senin, 19 Desember 2016

Sang Anyangaskara

Mutiara Weda
20/12/2016

*Sang Anyangaskara*

**Setiap umat manusia harus memahami bahwa  kewajiban orang tua terhadap anak demikian banyak dalam melahirkan, merawat,menuntun  dan  membentuk   Budi pekerti luhur sang anak, dengan berkewajiban  melakukan upacara *manusa Yadnya*  mulai  dari dalam kandungan sampai  dewasa *Sang Anyangaskara*.  Untuk itu, setiap umat Hindu  telah menjadi kewajiban  untuk melaksanakan  seluruh rangkaian upacara  manusa Yadnya  bagi putra/putrinya dalam  membentuk karakter dan Budhi pekerti luhur dalam  menumbuhkan  anak yang *Suputra*.
(Niti Sastra VIII. 3)

Astungkara Swaha
Made Worda Negara

Jangan lihat ke belakang:lihat ke depan

Mutiara Weda
19/12/2016

*Jangan lihat ke belakang, lihatlah Depan*

** Bagi setiap umat manusia haruslah menyadari bahwa ;
Janganlah terlalu bersedih terhadap apa yang sudah berlalu dan jangan pulalah risau terhadap apa yang akan terjadi  begitu pula,  dengan  orang-orang bijak  melihat masa sekarang dan berusaha  untuk berbuat yang sebaik-baiknya. Maka dari itu, Jangan pernah menyesal dengan apa yang telah  terjadi, berbuatlah yang baik untuk hari ini, niscaya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
(Canakya Nitisastra Bab XIII. 2)

Astungkara Swaha
Made Worda Negara

Senin, 05 Desember 2016

Tri Kaya

Mutiara Weda
05/12/2016

*Tri  Kaya*

**Setiap Umat manusia harus memahami  bahwa  ada tiga  prilaku  *Tri Kaya* yang menyebabkan manusia itu di kenal  & di kenang yaitu hasil perbuatannya, perkataannya, dan pikirannya. Maka dari itu,  biasakanlah untuk berpikiran baik, berkata benar, dan berbuat bajik dalam kehidupan sehari hari dgn membuang jauh -  jauh pikiran kotor & buruk sangka , sehingga nantinya  di kenal  menjadi manusia  yg berkarakter serta berkepribadian mulia.
( SS.77 )

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Yase patinggal rahayu

Mutiara Weda
06/12/2016

*Yasa  Pattinggal Rahayu*

** Setiap Umat manusia harus memahami  bahwa  kewajiban seorang anak   adalah    berbhakti kepada kedua orang tuanya  dan kewajiban  tersebut  tidak akan pernah  bisa tergantikan  oleh kekuatan manapun dan  apapun  bentuknya,  begitu pula, kewajiban  itu  akan  selalu melekat  dan menjadi contoh serta  panutan bagi keturunan berikut nantinya *Yase Pattinggal Rahayu*. Untuk itu,  Sebagai umat Hindu,  berhati hatilah dan  jangan sekali - kali  berniat  mengabaikan  kedua orang tua  yg telah  melahirkan  & membesarkannya , Dengan demikian ,  niscaya  akan menjadi anak  yang  Suputra dan terhindar  dari  malapetaka**
( Kekawin Nitisastra VIII.3)

Astungkare Swaha
*Made Wordha Negara*

Yase Pattingghal Rahayu

Kamis, 01 Desember 2016

Lihat sisi Baik dari orang

Mutiara Weda
02/12/2016

*Lihatlah sisi baik dari Orang*

**Setiap umat manusia harus memahami bahwa, setiap orang pasti memiliki   sisi baik dan pasti pula memiliki sisi  buruk karena itu memang hakekat hidup menjelma menjadi  manusia yg bisa berbuat baik pun bisa berbuat buruk dan merubah perbuatan buruk menjadi baik. Untuk itu, lihat dan bicarakanlah kebaikannya  & belajarlah untuk selalu mengintrospeksi diri, mawas diri dan mengendalikan diri, Niscaya akan  terhindar dari malapetaka. (SS.02)

Astungkare Swaha
Made Wordha Negara

Rabu, 30 November 2016

Pustaka suci

Mutiara Weda
01/12/2016

*Pustaka Suci*

** Setiap umat manusia harus memahami bahwa  dua sumber kebenaran yang paling hakiki dan mendasar dalam ajaran agama Hindu  yaitu *Sruti* dan *Smerti*. SRUTI adalah Veda dan SMERTI  adalah Dharmasastra kedua Pustaka Suci ini tidak boleh diragukan kebenaran ajarannya. Untuk itu, sebagai umat manusia khususnya umat Hindu berkewajiban untuk mempelajari secara benar isi kedua Pustaka Suci  tersebut untuk dijadikan  pegangan, pedoman & tuntunan   Hidup.
( MDS.II.10)

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Senin, 28 November 2016

Manusia raja bgi dirinya

Mutiara Weda
28/11/2016

*Manusia : Raja bagi dirinya*

** Setiap umat manusia  harus menyadari  bahwa   manusia hidup di dunia ini pada hakekatnya adalah * Sang Raja*. Sang Raja bagi dirinya sendiri, ia adalah pemimpin dari tubuhnya, ia
adalah penguasa dari pikirannya; maka dari itu, mulai sedini mungkin setiap umat manusia  sudah sewajarnya  untuk  selalu memahami akan hakekat
kebajikan/ kebenaran  /*Dharma* ,kekayaan/ *Artha* kesenangan *Kama* dan *Moksa*/ kelepasan  *Catur Warga*.**
(SS.01)

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Minggu, 27 November 2016

Jadilah orang Baik

MUTIARA WEDA
09//11/2016

*Jadilah Orang Baik*

**Perlu kita ketahui  bersama bahwa, karakter  Orang yg Jahat itu adalah selalu dapat melihat dosa   atau  kesalahan sekecil apapun dari  orang lain dengan sangat jelasnya. Tapi anehnya mereka tidak dapat melihat dosanya sendiri walaupun setinggi gunung. Oleh karena  itu, Bagi setiap umat manusia  dalam mengarungi  kehidupan  ini jangan  sampai  menjadi orang jahat. Jadilah orang Baik yg memiliki tingkat  kesadaran rohani   *Samyag jnana* ,  kesabaran *Dama* dgn landasan cipta, rasa dan Karsa secara seimbang. Niscaya  Sang Maha Pencipta akan selalu bersama-Nya.**
( SS.341)

Astungkara Swaha
Made Worda Negara

Ilmu agama Benteng Diri

MUTIARA WEDA
07/08/2016

Ilmu Agama : Benteng Diri

** Setiap umat manusia harus sadar bahwa, tidaklah mungkin kita bisa  mempraktekan  ajaran agama tanpa memahami isi dari ajaran  agama, Mustahil kita  bisa memahami  isi dari  ajaran agama tanpa mempelajari  teori  agamanya  atau Ilmu Agamanya secara benar.
Oleh  karena itu, marilah kita sebagai umat  manusia bentengi dan landasi  diri dengan Teori agama  atau Ilmu agama "TRI JNANA SANDI " .**

Astungkara Swaha
Made Worda Negara

Bertapa dlm tindakan

MUTIARA WEDA
10/11/2016

*Bertapa dlm Tindakan*

** Ida SangHyang Widhi Wasa maha  Tahu  JNANA SAKTI tentang  apa yang telah kita  lakukan.Sebagai umat manusia janganlah pernah  menuntut   banyak dengan hasil kerja,  dan jangan pulalah terlalu berbangga hati merasa  telah banyak melakukan perbuatan,
Hanya orang dungu yang bekerja  dengan penuh keterikatan atas kerjanya.
Orang Bijak,  bekerja tanpa keterikatan serta tanpa kepentingan pribadi. 
Oleh karena itu, jadilah orang yang bijak selalu  bekerja dan  berpasrahkan  diri  pada Yang Maha kuasa  tentang apa yang telah diperbuatnya.
Perbuatan tanpa kekerasan *BERTAPA DALAM TINDAKAN* dan suci murni dalam berpikir  BERTAPA  DALAM JNANA **
( BG.III.25.XII. 14/  SS. 217 )

Astungkare  swaha
Made Worda Negara

Jangan abaikan Dharma

Mutiara Weda
04/11/2016

*Jangan abaikan Dharma*

** Setiap umat manusia haruslah menyadari bahwa, kelahiran menjelma  menjadi manusia amatlah sulit dan sangatlah cepat keadaannya, tak ubahnya dgn gemerlapan kilat, dan amat sukar untuk diperolehnya, oleh karena itu, pergunakanlah dengan sebaik baiknya kesempatan menjelma menjadi manusia untuk berbuat kebaikan  mengingat
Kebutuhan dan kewajiban utama dalam hidup manusia di dunia ini adalah menjadi manusiawi. Apa pun kesarjanaan, kedudukan ataupun wewenangnya, janganlah mengabaikan nilai-nilai Dharma/ keagamaan dan kemanusiaan  yang berlandaskan pada Pustaka suci Veda.**(SS.I.08)

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Raja Guna

Mutiara Weda
24/11/2016

*Raja Guna*

** Setiap manusia haruslah mengetahui bahwa, di dunia Maya pada ini, ada dua musuh besar yg sangat merusak dan penuh dengan  dosa  yang sumbernya  dari  *Raja Guna* yaitu  *hawa Nafsu* dan *rasa  amarah*  yang dapat  menjerumuskan umat manusia ke jurang kehancuran.  Maka dari itu, kendalikan nafsu & amarah itu dgn jalan mengamalkan ajaran *Yama*  &  *Nyama Bratha* serta Praktek keagamaan sesuai tuntunan kitab suci  Weda sebagai pijakannya.**(BG III.37)

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Panca Upaya Sandhi

Mutiara Weda
25/11/2016

*Panca Upaya Sandhi*

** Setiap umat Hindu haruslah menyadari bahwa, hidup menjelma menjadi manusia tak luput dari yang namanya *Masalah* sbg suatu dinamika hidup yang datang silih berganti Anatar *Suka dan Duka* Untuk itu,  Bagi setiap Umat Hindu  dalam sebuah   keluarga jangan  sekali kali mengabaikan persoalan sekecil apapun dan hadapi setiap persoalan Hidup dengan jalan melaksanakan ajaran  yg namanya  *Panca Upaya Sandhi* ( lima jalan dalam menghadapi persoalan hidup) Maya,Upeksa,Indra Jala, Wikrama  dan Logika.**
( Kitab  Gama Tattwa )

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Daivi vaik

MUTIARA WEDA
27/11/2016

*Daivi Vak  &  Daivi Sampad*

**Bagi setiap Umat manusia Haruslah menyadari bahwa  Ida SangHyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa  menciptakan  makhluk ciptaan-Nya  di dunia ini,  dalam dua sifat yang  berbeda yaitu  *Daivi Vak* bersifat mulia  dan   *Asuri Sampad* sifat jahat. Untuk itu,  sebagai umat manusia mantapkan sifat Daivi Vak dalam diri manusia dengan mengamalkan ajaran spiritual  dan  menampakkan  dalam  diri sbg orang yang berkelahiran mulia dengan selalu  berbuat kebajikan  & kesempurnaan pada   kehidupan yang akan datang
*Kryamana Karma phala*
( BG.XVI.1, 3 dan 5 )

Astungkare Swaha
Made Worda Negara

Selasa, 22 November 2016

Kebaikan itu kekal

Mutiara Weda
19/11/2016

*Kebaikan itu Kekal*

** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa kebaikan itu bukanlah bersifat semu melainkan  bersifat kekal ; ibaratkan  Ema
s, walaupun dia dipanasi berkali kali dia akan tetap cemerlang dan mengeluarkan sinar / cahaya, begitu pula kayu Cendana, walaupun dia di gosok gosok berulang kali, dia akan tetap mengeluarkan bau harumnya, demikian pula halnya dengan kebaikan, dia tidak akan pernah luntur / berubah walaupun sampai akhir jaman. Untuk itu, sebagai umat manusia, janganlah pernah merasa takut manakala sudah berpegang teguh  pada kebaikan  dan kebenaran *Satya* dengan jalan sll berbuat kebaikan  dan kebenaran dengan sungguh sungguh serta  taat & patuh pada tuntunan kitab Suci Weda, Niscaya akan tercapainya tujuan hidup &  dilindungi oleh Sang maha Pencipta.**
(Slokantara, 12. 75 )

Astungkara Swaha
Made Wordha Negara

Kamis, 03 November 2016

Jangab abaikan Dharma

Mutiara Weda 04/11/2016 *Jangan abaikan Dharma* ** Setiap umat manusia haruslah menyadari bahwa, kelahiran menjelma menjadi manusia amatlah sulit dan sangatlah cepat keadaannya, tak ubahnya dgn gemerlapan kilat, dan amat sukar untuk diperolehnya, oleh karena itu, pergunakanlah dengan sebaik baiknya kesempatan menjelma menjadi manusia untuk berbuat kebaikan mengingat Kebutuhan dan kewajiban utama dalam hidup manusia adalah menjadi manusiawi. Apa pun kesarjanaan, kedudukan ataupun wewenangnya, janganlah mengabaikan nilai-nilai Dharma/ keagamaan dan kemanusiaan yang berlandaskan pada Pustaka suci Veda.**(SS.I.08) Astungkara Swaha Made Wordha Negara

Nge- raja Singa dan Ngeraja Swala

Mutiara Weda 02/11/2016 *Nge-Raja Singa dan Nge- Sewala* ** Bagi setiap umat Hindu harus memahami bahwa ada suatu kewajiban orang tua terhadap anaknya yg sering terlupakan dan sangat menentukan kehidupan Sang anak selanjutnya dalam mengarungi kehidupan di dunia ini yaitu melaksanakan yg namanya upacara *Menek Kelih* yang di sebut dengan *Upacara Nge-Raja Singa : bagi anak laki dan / Nge-Raja Swala : bagi anak perempuan* , sebagai wujud Angayubagya/syukur, memohon keselamatan kehadapan *Hyang Samara Ratih dan Kamajaya* agar anak dituntun dan diberikan jalan baik dan benar dalam kehidupan selanjutnya serta di jauhkan dari hal hal yang menyesatkan. Untuk itu, sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban terhadap anak untuk melaksanakan upacara Menek deha/ upacara Menek Kelih (meningkat remaja) sebagai suatu kewajiban kitab suci Weda.** (Weda Welaka & Manusia Yadnya) Astungkare Swaha Made Wordha Negara

Senin, 17 Oktober 2016

Bangun Keharmonisan

Mutiara Weda 17/10/2016 *Bangunlah Keharmonisan* ** Setiap Umat Manusia haruslah memahami bahwa, *Sang Atma* merupakan percikan terkecil dari Ida SangHyang Widhi Wasa. Atma pula yg menyebabkan manusia bisa hidup, bergerak dan beraktifitas. " Dia yang melihat *Atman* ada pada semua insan dan semua insan ada pada Atman". Orang seperti inilah yg memiliki jiwa yg terselaraskan dalam *yoga* niscaya orang seperti ini tidak akan pernah memiliki niatan untuk menyakiti / membunuh *Himsa Karma* sesama dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Untuk itu, bangunlah kedamaian, bangunlah keharmonisan dgn jalan saling menghargai , saling menghormati satu dgn yang lainnya *Brahman Atman Aikyam* Brahman dan Atman adalah tunggal adanya.** (BG.VI. 29) Astungkare Swaha Made Wordha Negara

Kamis, 13 Oktober 2016

Buang rasa Benci

Mutiara Weda 07/10/2016 *Buang rasa Benci : Pupuk rasa Damai* ** Bagi Umat Manusia mari kita renungkan Wejangan Sri Kresna Kepada Arjuna ; Apapun yang dilakukan orang terhadap orang lain, sesungguhnya perbuatan itu adalah untuk dirinya sendiri juga. Menolong orang lain pada hakekatnya juga menolong diri sendiri. Begitu pula, Membenci orang lain, sama halnya membenci dirinya sendiri. Dipertegas lagi, seseorang yang melihat Dia ada pada setiap makhluk dan kemudian melihat semua makhluk ada pada-Nya, ia tidak akan pernah memiliki yg namanya rasa benci pada orang lain”. Untuk itu, sebagai umat manusia buanglah jauh - jauh rasa benci *Krodha* dan pupuklah rasa cinta kasih *Prema*, Bangunlah Kedamaian dlm hati *Santhi* dan taburkan ajaran keharmonisan *Weda Samhita* (Yajur Weda XI.6./ BG.X.20, 27) Astungkare Swaha Made Wordha Negara *KADER - KADER PEMBINAAN MENTAL PRAJURIT TNI ANGKATAN UDARA LIMA TAHUN KEDEPAN* ( Wujudkan Prajurit yg Kuat , Hebat, Profesional, Bermental Prima )

Mantapkan kesabaran diri

Mutiara Weda 12/10/2016 *Mantapkan Kesabaran Diri* ** Sebagai Umat Manusia haruslah memahami bahwa, hubungan kita dengan benda-benda jasmaniah yg bersifat duniawi ni dapat menimbulkan rasa panas dan dingin, suka dan duka; rasa pahit dan manisnya kehidupan yang datang dan pergi silih berganti. Sebagai umat manusia terimalah jalan ini dengan hati yang lapang *Lascarya* dan Sabar *Dama* . Untuk itu, mantapkan Kesabaran sang Diri dengan selalu Introspeksi diri, mawas diri, Mulat sarira Lan Anyekung Jnana / Pengekangan diri *Upasthanigraha* (BG.Bab II.14) Astungkare Swaha Made Wordha Negara

Kamis, 06 Oktober 2016

Buang rasa Benci

Mutiara Weda 07/10/2016 *Buang rasa Benci : Pupuk rasa Damai* ** Bagi Umat Manusia mari kita renungkan Wejangan Sri Kresna Kepada Arjuna ; Apapun yang dilakukan orang terhadap orang lain, sesungguhnya perbuatan itu adalah untuk dirinya sendiri juga. Menolong orang lain pada hakekatnya juga menolong diri sendiri. Begitu pula, Membenci orang lain, sama halnya membenci dirinya sendiri. Dipertegas lagi, seseorang yang melihat Dia ada pada setiap makhluk dan kemudian melihat semua makhluk ada pada-Nya, ia tidak akan pernah memiliki yg namanya rasa benci pada orang lain”. Untuk itu, sebagai umat manusia buanglah jauh - jauh rasa benci *Krodha* dan pupuklah rasa cinta kasih *Prema*, Bangunlah Kedamaian dlm hati *Santhi* dan taburkan ajaran keharmonisan *Weda Samhita* (Yajur Weda XI.6./ BG.X.20, 27) Astungkare Swaha Made Wordha Negara *KADER - KADER PEMBINAAN MENTAL PRAJURIT TNI ANGKATAN UDARA LIMA TAHUN KEDEPAN* ( Wujudkan Prajurit yg Kuat , Hebat, Profesional, Bermental Prima )

Jangan ragu beryadnya

Mutiara Weda 02/10/2016 *Jangan Ragu Beryadnya* **Setiap umat manusia harus memahami bahwa ; melaksanakan persembahan *Yadnya* merupakan kewajiban utama setiap umat manusia. Dari Makanan munculnya mahluk hidup, Dan makanan itu ada karena hujan, Adanya hujan berasal dari yadnya, Dan Yadnya itu ada karena adanya karma. Untuk itu, janganlah ragu melakukan Yadnya, karena yadnya merupakan petunjuk dan kewajiban kitab suci Weda**. Astungkare Swaha Made Wordha Negara *Suradirajayengningratleburdeningpangastuti*

Jumat, 23 September 2016

Manusia utama

Mutiara Weda 23/09/2016 *Manusia Utama* ** Mereka yang bisa merasakan sama manakala mendapatkan suka maupun duka, cacian maupun pujian, kehormatan maupun penghinaan , begitu pula merasakan sama terhadap kawan maupun lawan, dialah yang dikatakan *manusia utama* di muka bumi ini. Oleh karena itu, jadilah manusia utama yg dapat merasakan antara pahit maupun manisnya adalah sama dlm kehidupan dgn jalan mengatasi *triguna* menampakkan unsur satwam kebajikan, kebenaran dan kebijaksanaan** BG XIV 12-14 Astungkare Swaha *Made Wordha Negara* *Suradirajayengningratleburdeningpangastute*

Jumat, 16 September 2016

Jnana Yadnya

Mutiara Weda 17/09/2016 Jnana Yadnya ** Perlu disadari bagi seluruh umat manusia bahwa Persembahan berupa pengetahuan suci JNANA YADNYA, sangatlah mulia, lebih mulia dari persembahan materi dan bahkan seluruh hasil kerja yang diharapkan semuanya berlandaskan pada ilmu pengetahuan JNANA. Maka dari itu, janganlah ragu ragu, janganlah berhenti memberikan Ilmu pengetahuan suci SRUTI & SMERTI pada seluruh umat manusia lebih-lebih bagi JNANIN / ACHARYA.** Astungkara Swaha Made Wordha Negara

Kamis, 15 September 2016

Karma

MUTIARA WEDA 16/09/2016 Karma ** Bagi umat manusia yang taat melakukan karma akan mencapai kedamaian abadi manakala dapat melepaskan keterikatan pada pahala, akan tetapi siapa yang tidak mentaati karma, karena dipengaruhi oleh keinginannya / nafsunya, akan terbelenggu oleh pahala karma itu sendiri. Untuk itu, lakukan Karma itu dgn penuh keikhlasan dan jangan semata mata karena hasil, niscaya kedamaian dan kebahagiaan akan terwujud.** Astungkare Swaha Made Wordha Negara

Rabu, 14 September 2016

Tri Jnana Sandi

MUTIARA WEDA 23/08/2016 Tri Jnana Sandi (Tatwa, etika & Acara) ** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa, dalam kehidupan beragama, tidaklah mungkin kita bisa mempraktekan ajaran agama tanpa memahami isi dari ajaran agama amatlah Mustahil kita bisa memahami isi dari ajaran agama tanpa mempelajari teori agamanya / Ilmu Agamanya secara benar. Maka dari itu, marilah kita sebagai umat manusia Sebelum mempraktekkan ajaran agama diawali dengan mempelajari Ilmu agamanya dan memahami isi dari ajaran agamanya sesuai petunjuk kitab suci "TRI JNANA SANDI " .** Astungkare Swaha Made Worda Negara

Prasadam

Mutiara Weda 04/09/2016 Prasadam ** Dia yang makan setelah persembahan yajna PRASADAM akan terlepas dari segala dosa , tetapi Ia yang memasak makanan hanya bagi dirinya sendiri, sesungguhnya dia memakan dosanya sendiri. Oleh karenanya, lakukanlah persembahan Yadnya dengan rasa tulus , khlas dan PRASADAM sehingga nantinya akan mendapatkan pahala baik AMERTHA.** BG .III.13 Astungkare Swaha Made Wordha Negara

Krodha

Mutiara Weda 10/09/2016 " Krodha " ** Orang yg dikuasai oleh nafsu Angkara murka , Amarah KRODHA niscaya ia akan melakukan perbuatan jahat, tercela dan tidak terpuji sampai akhirnya dapat melakukan perbuatan pembunuhan , melukai hati orang bijak dengan berkata kata kasar. Dan orang seperti ini , tidak akan pernah tahu akan perkataan yang keliru dan tidak mengenal perbuatan yang terlarang yang menyalahi Dharma. Untuk itu, kendalikan kemarahan KRODHA itu dengan membuang jauh - jauh sikap EGO dan menonjolkan sikap pengendalian diri YAMA & NYAMA dan nilai Spiritualitas . ** (SS.106-107) Astungkara swaha Made Wordha Negara

Pengendalian Indrya

MUTIARA WEDA 13/09/2016 Pengendalian Indrya ** Berlatih mengendalikan nafsu (yama) dan teguhkan kualitas mental (Nyama). Mereka yang berlatih mengendalikan nafsu indranya namun tidak memiliki keteguhan mental/hati niscaya akan menemui kegagalan dalam hidupnya. Untuk itu, kendalikan nafsu Indrianya dengan melatih pengendalian diri secara lahir & batin serta pemusata un dan terpusatnya pikiran DHARANA dan DHYANA. ** (SS.258) Astungkara Swaha Made Wordha Negara

Yadnya

Mutiara Weda 14/09/2016 Yadnya ** Salah satu kewajiban Weda dlm Hindu adalah Beryadnya. ada yang beryadnya harta, beryadnya tapa, beryadnya yoga, dan ada pula yang beryajna dengan pengekangan diri/svadyaya, dan Jnana yajna ( dalam ilmu pengetahuan), demikianlah orang yang taat dalam tapanya dan terkendali. Maka dari itu, lakukan Yadnya sesuai petunjuk Weda dengan tetap memperhatikan kemampuan masing masing dgn landasan LASCARYA , mulatsarira , Niscaya hakekat TAPA akan terwujud.** Astungkare Swaha Made Wordha Negara

Jalan Dharma

MUTIARA WEDA 15/089/2016 Jalan Dharma * " Majulah tanpa menyingkirkan, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan, jadilah baik tanpa menjelekkan orang lain, dan jadilah benar tanpa menyalahkan" .Untuk itu, sebagai umat manusia tinggalkan jauh jauh sifat Ego,ambisi, Pemarah dan selalu berpegang teguh pada jalan Dharma. Prihen Temen Dharma Dumeranang Sarat....** Astungkare Swaha Made Worda Negara

Jalan kebenaran

MUTIARA WEDA 15/09/2016 Jalan Kebenaran * " Majulah tanpa menyingkirkan, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan, jadilah baik tanpa menjelekkan orang lain, dan jadilah benar tanpa menyalahkan". Untuk itu, mari sebagai umat manusia tinggalkan jauh jauh sifat tidak terpuji : Ego, Ambisi yang berlebihan dengan selalu berpegang teguh pada jalan Dharma atau kebenaran Prihen Temen Dharma Dumeranang Sarat....** Astungkare Swaha Made Worda Negara

Selasa, 19 Juli 2016

Bingung : Moha

MUTIARA WEDA 20/07/2 016 Moha : Kebingungan Moha bagian dari " SaptaTimira " yang artinya kebingungan. Kebingungan disebabkan oleh pikiran yang kotor / gelap yang cendrung akan sulit untuk menggunakan " Wiweka" membedakan mana perbuatan yang baik " Subha Karma" dan mana perbuatan yang buruk " Asubha Karma " yang dapat menjerumuskan pada perbuatan yang terkutuk seperti : membunuh orang atau bunuh diri , berdusta dan suka memfitnah. Untuk itu, Hilangkan rasa bingung di dalam menghadapi suatu permasalahan dengan pengendalian pikiran, kuatkan kualitas keimanan dan gunakan rasa dalam setiap aktifitas hidup dan kehidupan. ( SS. 105 ). Astungkare ....Swaha Made Worda. Negara

Senin, 18 Juli 2016

Hakekat Dharma

MUTIARA WEDA
21/5/2016

Hakekat Dharma

**** Setiap umat Manusia hrs menyadari bahwa ... dlm mengarungi  kehidupan  ini, tdk akan pernah lepas dengan yang namanya dharma. Segala apa yg diajarkan oleh Sruti di sebut Dharma,semua yg diajarkan smerti pun Dharma  pula namanya, demikian pula tingkah laku sang sista cara Dharma namanya.. oleh karena itu jadikanlah Dharma sebagai pegangan dn pegangan  hidup setiap umat manusia....***

Astungkare... swaha
Made Worda Negara

Misskin nilai kebenaran

MUTIARA WEDA
18/07/2016

" Miskin Nilai Kebenaran "

*** Sesungguhnya orang yang miskin akan  nilai - nilai kebenaran dan miskin akan
nilai - nilai kebajikan  sama nilainya  dengan orang yang sudah "mati " tiada guna  akan kehidupannya ; keadaan seperti ini bagaikan wilayah luas tanpa
penduduk yang banyak dan tanpa pemimpin dan bagaikan upacara keagamaan tanpa
doa - doa pujaan,  bagaikan upacara besar tanpa sedekah.
Untuk itu, mantapkan nilai - nilai kebenaran dan kebajikan dalam setiap kehidupan  umat  manusia dengan selalu  berkata yang benar  dan memegang teguh nilai - nilai agama / Dharma  " Sura Dira Jayengningrat lebur dening Pangastuti ". ***
(  M.DS .138/ SS.280 )

Astungkara....Swaha
Made Worda Negara

Jumat, 15 Juli 2016

Wajib bersyukhur

MUTIARA WEDA (3/5/2016) "" Wajib Untuk Bershyukur "" **** Setiap umat manusia harus menyadari bahwa Kebahagiaan itu tidak bisa diukur dari seberapa banyak yang dimilikinya, melainkan seberapa rasa syukur yang diungkapkannya . Oleh karena itu, sbg umat manusia wajib untuk selalu bersyukur apapun yg di anugrahkan Tuhan padanya, baik dalam kondisi suka maupun duka, kondisi pahit maupun manis. Orang yg demikian di sebut manusia utama**** Astungkare....swaha Made Worda Negara

Antara Benar & Merasa Benar

MUTIARA WEDA 30/05/2016 Antara *Benar* dan *Merasa Benar* *** Terkadang orang sering dikelabui oleh sikap merasa benarnya, dgn mengabaikan kebenaran yg sesungguhnya, dengan menonjolkan sikap KeAKUan dan Egoisme yg dimilikinya, mengakibatkan manusia cenderung merasa paling benar sendiri. *Kearifan* akan membuat seorang menjadi Benar, tetapi *bukan* Merasa Benar. Biasakan benar dan Jangan membenarkan yg biasa . Untuk itu. Jadilah orang yg benar dan jauhkan diri dari sikap merasa benar, sehingga selalu dapat introspeksi ,mawas diri dan Amulatsarira.*** Astungkare....Swaha Made Worda Negara

Fitnah "Raja Pisuna"

MUTIARA WEDA 16/07/201 Fitnah " Raja Pisuna " “Satyabrūyat priyaṁ, priyaca nānṛta brūyād eṣa dharma sanātanam". *** “Hendaknya ia mengatakan apa yang benar, hendaknya ia mengucapkan apa yang menyenangkan hati orang, hendaknya ia jangan mengucapkan kebenaran yang semu dan menyakitkan serta jangan pula mengucapkan kebohongan yang menyenangkan, inilah hukum Hindu yang abadi " . Untuk itu, sebagai Umat Hindu perkokoh dan pertebal hati nurani dengan Nilai - nilai Dharma melalui berpikir, bertindak serta bertutur kata yang baik dan enak di dengar, mengucapkan kebenaran dan membahagiakan hati orang lain serta tidak sekali - kali menyakiti hati orang lain dengan jalan memfitnah " Rajapisuna ".*** (M.DS IV.138/ SS.75) Astungkare Swaha Made Worda Negara

Pembekalan Bgi Prajurit TNI AU di Bangka Belitung

Dharma Wecana di Halim Perdana Kusuma

Pembekalan Pembinaan Tradisi Kejuangan TNI AU

Pergaulan

MUTIARA WEDA 14/6/2016 " Pergaulan " **** Orang yang berprakerti jahat, suka menyakiti dan apalagi mengejek sang Acarya, Brahmana Warna ( Brahmaghna). Orang yg seperti ini adalah orang yang Nista dan berdosa besar (Maha petaka) dan orang seperti ini, pada dasarnya tdk sayang pd dirinya sendiri terhadap hukum Karma nantinya. Untuk itu, bergaulah pada sesama, kepada sang brahmana serta bergaulah pulalah pada sang sadhu Budhi , Niscaya akan terhindar dari Maha Pataka .**** Astungkare..swaha Made Worda Negara

Kecerdasan Spiritual

MUTIARA WEDA 13/06/2016 " Kecerdasan Spiritual " *** Setiap umat manusia haruslah memahami bahwa, di dalam melakukan kewajiban / swadharma "kecerdasan spiritual " memegang peranan yg sangat penting dlm mencapai Tujuan Rohani. Untuk itu, Mantapkan kecerdasan spiritual dengan melakukan persembahan rasa Bhakti secara tulus dan Lascarya serta melakukan karma dgn tanpa ikatan dan keterikatan , Niscaya kepuasan bathin dan keriangan spiritual/ Kelepasan akan dapat tercapai.*** Astungkare....swaha Made Worda Negara

Mutiara Weda

MUTIARA WEDA 30/06/2016 " Keterikatan" *** Orang yang pikirannya selalu kotor, terpengaruh oleh keinginan akan kenikmatan duniawi dan haus akan yang namanya jabatan atau kekuasaan, orang seperti ini , pikirannya tak akan pernah terpusatkan dan tak akan pernah terkendali pun tak akan mungkin mampu untuk melakukan meditasi atau samadhi. Untuk itu, pusatkan pikiran dan tinggalkan jauh- jauh akan keterikatan pada hal hal yang bersifat duniawi. Dengan demikian akan dapat dengan mudah berpasrah dan berhubungan dengan Sang Maha Pencipta "Samadhi".*** Astungkara ...Swaha Made Worda Negara

Mutiara Weda

MUTIARA WEDA 30/06/2016 " Keterikatan" *** Orang yang pikirannya selalu kotor, terpengaruh oleh keinginan akan kenikmatan duniawi dan haus akan yang namanya jabatan atau kekuasaan, orang seperti ini , pikirannya tak akan pernah terpusatkan dan tak akan pernah terkendali pun tak akan mungkin mampu untuk melakukan meditasi atau samadhi. Untuk itu, pusatkan pikiran dan tinggalkan jauh- jauh akan keterikatan pada hal hal yang bersifat duniawi. Dengan demikian akan dapat dengan mudah berpasrah dan berhubungan dengan Sang Maha Pencipta "Samadhi".*** Astungkara ...Swaha Made Worda Negara

Mutiara Weda

MUTIARA WEDA 29/06/2016 " Jnana Yadnya " **" Persembahan berupa pengetahuan suci atau "jnana Yadnya ", merupakan persembahan yang sangat mulia, lebih mulia dari persembahan materi. Untuk itu , janganlah ragu untuk membagi ilmu pengetahuan yang dimiliki pada seluruh umat manusia, mengingat keseluruhan kerja atau aktivitas akan mendapatkan hasilnya , manakala dilandasi dgn ilmu pengetahuan suci atau " jnana Yadnya" .*** Astungkara...swaha Made Worda Negara

Kirtanam ,Smaranam

MUTIARA WEDA 06/07/2016 "Kirtanam + Smaranam" *** Apapun yang diingat dan dipikirkan oleh seseorang pada saat ajal tiba, meninggalkan badan Wadag atau jasmani ini,, ia akan sampai pada keadaan yang terpikirkan itu, sebab hal itu, terus menerus terserap dalam pikiran. Untuk itu. Jangan berhenti untuk melakukan pemujaan dan selalu ingat Pada Sang Maha Pencipta melalui doa - doa pujaan. ( Arcanam,Kirtanam dan smaranam).*** Astungkara....Swaha Made Worda Negara

Jadilah Orang Bijak

MUTIARA WEDA 07/07/2016 "Jadilah Orang Bijak" *** Perlu disadari bahwa orang yang Bijak adalah orang yang tidak terlalu bersenang hati, manakala mendapatkan kebahagiaan atau kesukaan dalam hidupnya dan juga tidak bersedih hati, manakala menerima cobaan , Tantangan dan kedukaan, mereka akan tetap berada dalam garis kebijaksanaan serta keteguhan dalam Sradha . Untuk itu, "Mari melalui perayaan Tumpek Landep pada Saniscara ,Kliwon, Wuku Landep " kita bangun kebijaksanaan dan Intelektulitas yang ada dalam diri kita masing-masing dengan mengamalkan nilai - nilai spiritual dalam setiap kehidupan.*** Astungkara....Swaha Made Worda Negara

Mutiara Weda

MUTIARA WEDA 13/7/2016 " Mulia dan Jahat " *** Ida SangHyang Widhi Wasa menciptakan makhluk ciptaan-Nya di dunia ini dalam dua sifat yang berbeda yaitu bersifat mulia " Daivi Vak" dan bersifat jahat " Asuri Sampad". Yang bersifat mulia " Daivi Vak" memiliki sifat - sifat sebagai berikut : Tak gentar, kemurnian hati, bijaksana, mantap dalam mencari pengetahuan dan melakukan yoga, dermawan, menguasai indra, berkurban dan mempelajari kitab suci Weda, melakukan tapah dan kejujuran. Tidak menyakiti, benar, bebas dari nafsu amarah, tanpa keterikatan, tenang, tidak memfitnah, kasih sayang kepada sesama mahluk, tidak dibingungkan oleh keinginan, lemah lembut, sopan dan berketetapan hati. Cekatan, suka memaafkan, teguh iman, berbudi luhur, tidak iri hati, tanpa keangkuhan, semua ini adalah harta, dari dia yang dilahirkan dengan sifat-sifat devata " Daivi Vak", Orang yang bersifat jahat " Asuri Sampad" adalah orang yang tidak mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, demikian pula mereka tidak memiliki kemurnian kelakukan baik maupun dalam berbuat kebenaran. Untuk itu, jadilah orang yang berkelahiran mulia dengan selalu berbuat baik pada kehidupan ini untuk kehidupan yang akan datang " KRYAMANA KARMA PHALA ." Astungkare....swaha Made Worda Negara

Nilai Dharma

MUTIARA WEDA 13/07/201 " Nilai Dharma" *** Perlu dicamkan dijadikan bahan renungan bagi kita sebagai umat Hindu dalam membangun kualitas mental untuk mengarungi kehidupan : " Majulah tanpa menyingkirkan, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan, jadilah baik tanpa menjelekkan orang lain, dan jadilah benar tanpa menyalahkan" Untuk itu, pegang teguh nilai - nilai ajaran agama " DHARMA" untuk dijadikan pegangan , pedoman dan tuntunan dalam kehidupan sehari - hari dalam bertindak,berpikir dan bertutur kata.*** Astungkare.....swaha Made Worda Negara

Pintu Neraka

MUTIARA WEDA 14/07/2016 "Pintu Neraka " **Setiap Umat Hindu haruslah menyadari bahwa, ada pintu gerbang menuju kejurang neraka atau ke jurang kehancuran, ' kama, krodha dan lobha, serta sikap menganggap orang lain sebagai suatu musuh" Semua hal ini, akan dapat membahayakan bagi diri sendiri manakala kita tidak berhati-hati. Oleh karena itu, tinggalkan jauh-jauh sikap yang tidak terpuji itu manakala ada bersemayam dalam diri kita masing - masing , melalui pengekangan diri ( Tapa), pengendalian diri ( Yama & Nyama Brata) dan menjaga keharmonisan serta kedamaian diri dalam kehidupan ini (Satyam,Siwam & Sundaram )*** (BG.XVI-21/SS.96,99) Astungkare....swaha Made Worda Negara

Kebahagiaan Duniawi

MUTIARA WEDA 05/07/2016 **** Mereka yang tekun dalam memegang teguh kebajikan dan kebenaran, kehidupannya akan dipenuhi dan diwarnai dengan keajaiban - keajaiban dan akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di alam rohani. Oleh karena itu, laksanakan kebajikan dan pegang teguh kebenaran dalam kehidupan sehari - hari sebagai suatu kewajiban, niscaya kebahagiaan duniawi "Jagadhita " dan kebahagiaan rohani "Moksa" akan terwujud .*** Astungkara....swaha Made Worda Negara

Hukum Karma

MUTIARA WEDA 15/07/2016 " Hukum Karma " *** "Syapa Kari Tan temung ayu, masedana sarwa Ayu. Nyata katemwaning lara, masedana sarwa Ala....dst" Kurang lebih maknanya : Kebaikan, Kerahayuan dan kebahagiaan, yang kita terima saat ini, sebagai. akibat dari perbuatan baik yang kita lakukan, begitu pula sebaliknya, penderitaan, kesengsaraan dan berbagai cobaan yang kita terima saat ini sebagai akibat dari perbuatan yang tidak baik yang dilakukannya dan bertentangan dengan ajaran Dharma "HUKUM KARMA ". Untuk itu, dalam kehidupan ini kita selalu berbuat yang baik sesuai dengan tuntunan ajaran agama untuk mendapatkan "KARMA BAIK" baik kebahagiaan di dunia ( Jagadhita) maupun kebahagiaan rohani ( Moksa ) nantinya.*** (kitab Arjuna Wiwaha , Wirama Mandomalon). Astungkara....Swaha Made Worda Negara